Jumat, 30 September 2016

ATP 01 OKTOBER 2016

*Ajalku*

Semakin hari semakin dekat,
Tak terasa DIA semakin mendekat,
Belum siap,
Amalku kurang,
Dosaku berlimpah,

Maafkan Hambamu Ya Rabb,
Sering berpaling dari-Mu,
Sering menduakan-Mu,
Sering melupakan-Mu,

Aku tahu bisa datang sewaktu-waktu,
Tanpa kupanggil dan tanpa memanggil,

Aku hanya memohon ampuni aku,

Apalah dayaku Ya Rabb,
yang setiap saat menangis dan takut akan kematian
tetapi amalku rasa masih belum cukup untuk bekal di alam kubur dan akheratku

Rasanya seperti selalu dihantui
Rasanya seperti selalu dibayangi
Bahwa sesungguhnya aku tak sanggup menanggung siksa kubur yang membayangi betapa dahsyatnya hukuman bagi pendosa

Ya Rabb, berikanlah kesempatan untukku bertaubat
Sebelum nyawaku lepas sampai batas tenggorokan, dan lepas seluruhnya dari raga ini

Ya Rabb, bukannya aku takut akan kematian
Tapi biarkanlah aku cukupkan amalku dulu untuk bekalku menuju ke syurga-Mu

Oleh : KARYA BERANTAI REG I UMMAHAT

ATM 30 SEPTEMBER 2016

Renungan 1/3 Malam

RUMAH TANGGA

»» Firman Allah SWT :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu Isteri-Isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa Tenteram
( Sakinah ) kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu Rasa Kasih dan Sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat Tanda - Tanda bagi kaum yang Berfikir.”
(QS:Ar-Ruum | Ayat: 21).

“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan Isterinya,
agar dia merasa senang
( Sakinah ) kepadanya.”
(QS:Al-A’raf | Ayat: 189)

»» Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNYA...,

ULASAN :

:-) Beberapa Penyakit penyebab *KONFLIK* dalam Rumah Tangga yang harus di hindari adalah sbb:

1⃣ Tidak patuh pada
Al-Qur'an
(Anggota keluarga sering melanggar syariah),

2⃣Kurang tahu ILmu Pernikahan
(Kurang memahami hak dan kewajiban suami-istri,
hak dan kewajiban sebagai orang tua dan anak, ILmu pengasuhan atau *PARENTING* dan pendidikan anak),

3⃣Kurang Pertemuan dan Komunikasi antar Anggota Keluarga, Ayah & ibu tidak kompak,

4⃣Kurang Tahu Arah dan Tujuan
(tidak memiliki Visi dan Misi Keluarga),

5⃣Kurang Sabar meraih Cita - Cita
(Kurang Sabar dalam menjalani Proses di masa-masa Kesulitan, Kurang Sabar dalam menunggu keadaan menjadi Lebih Baik),

6⃣Kurang Uang selalu habis
(Tidak pernah merasa Cukup akan Harta yang Diterima dan tidak berSyukur),

7⃣Kurang Menghargai Lawan (Tidak membangun sikap saling Menghormati dan Menghargai antar Keluarga),

8⃣Kurang Cerita Detail (Kurang Mengungkapkan Harapan secara Detail kepada Anggota Keluarga lainnya, sehingga sering muncul Kesalah Pahaman),

9⃣Tidak Adil dan Seimbang (ada hal yang terlalu Berlebihan didalam Keluarga...,
Sayang yang Berlebihan, Over Protektif ),

Bila Sekedar Uang Lancar  ( ada uang abang sayang,  tidak ada uang abang malang ...,
hubungan Keluarga sekedar Transaksi Ekonomi),

1⃣1⃣Mencari yang Ribet (Mempersulit Diri, tidak mencari Kemudahan dalam menjalani Kehidupan),

1⃣2⃣Sedekah, Memberi, Berbagi nya~sangat Pelit atau Kikir ( Bachil ),

1⃣3⃣Menengok Istri Jarang (Kurang terpenuhinya kebutuhan Biologis Pasangan),

1⃣4⃣Koordinasi Enggan dilakukan
(Tidak ada Kerjasama antar Anggota Keluarga),

1⃣5⃣Tidak Peduli Perasaan (Bila ada salah Satu Anggota Keluarga bersifat Egois dan kurang Berempati terhadap Orang lain),

1⃣6⃣Dibiarkan Saja
(tidak Peka terhadap Permasalahan atau tidak mau berupaya Menyelesaikan Masalah, cenderung Tutup Mata terhadap Masalah yang Ada),

1⃣7⃣Asal Menyapa
(Pola Hubungan tidak Bermakna, pola Komunikasi tidak Berbobot),

1⃣8⃣Abaikan Simpanan Amal untuk Akhirat (Keluarga yang tidak Mempersiapkan Kehidupan Akhirat),

1⃣9⃣Enggan Cocok
(Lebih banyak Mempermasalahkan Perbedaan dibanding mencari Kesamaan),

2⃣0⃣Kehilangan Etos Kerja,

2⃣1⃣Mengabaikan Urusan Halal 
(Keluarga tidak Memperhatikan Kehalalan Sumber Harta dan Makanan yang Dimakan, mengabaikan Hak-Hak Orang lain),

2⃣2⃣Jarang Berdoa lewat Sholat
(Tidak Meminta Pertolongan Allah SWT dengan Mendekatkan Diri kepada Nya),

2⃣3⃣Interfensi Luar menambah Masalah (Adanya Permasalahan yang ditimbulkan dari Pihak Luar),

2⃣4⃣Jarang Berhitung (Bersikap tanpa Mempertimbangkan Baik Buruknya),

2⃣5⃣Mencari Pelarian (memilih untuk Lari dari Masalah dengan mencari Pelarian dalam hal Keburukan),

Karena *BAHAGIA* itu *bukanlah pemberian* tetapi bahagia itu adalah *pilihan*.

✍� ISTIKHOMAH...,
INSYAA ALLAH HUSNUL KHOTIMAH

»» Mari Anak Anak Sholeh Mom, Saudara Selamat Sholat TAHAJJUD dan Insyaa Allah  SHAUM/PUASA Sunnah nya...,

Wass Ww,
Sophia /The  Aminy"

Oleh : dr. Sophia

Kamis, 29 September 2016

ATP 30 SEPTEMBER 2016

Ajalku

Semakin hari semakin dekat,
Tak terasa DIA semakin mendekat,
Belum siap,
Amalku kurang,
Dosaku berlimpah,

Maafkan Hambamu Ya Rabb,
Sering berpaling dari-Mu,
Sering menduakan-Mu,
Sering melupakan-Mu,

Aku tahu bisa datang sewaktu-waktu,
Tanpa kupanggil dan tanpa memanggil,

Aku hanya memohon ampuni aku,

Disela-sela doaku hanya berharap ridho dan ampunan dariMu
Saat Kau ambil nyawaku
Tanpa di sadar teman sejati iya akan datang

Jangan Engkau biarkan diri ini terlena akan dunia, sampai aku lupa ternyata waktuku sudah habis
Aku tak tahu, bagaimana keadaanku kelak saat ajalku menjemput
Semoga Allah senantiasa memberiku petunjuk agar bahagia hingga ke Surga-Nya

Oleh : KARYA BERANTAI REG 6

Rabu, 28 September 2016

ATP 29 SEPTEMBER 2016

Ajalku

Semakin hari semakin dekat,
Tak terasa DIA semakin mendekat,
Belum siap,
Amalku kurang,
Dosaku berlimpah,

Maafkan Hambamu Ya Rabb,
Sering berpaling dari-Mu,
Sering menduakan-Mu,
Sering melupakan-Mu,

Aku tahu bisa datang sewaktu-waktu,
Tanpa kupanggil dan tanpa memanggil,

Aku hanya memohon ampuni aku,

☘☘☘☘☘☘☘

Seiring waktu berjalan
Semakin usia ini berkurang
Raga semakin lemah
Jiwapun sering lalai tak tentu arah
Diri ini penuh dengan dosa
Diri ini penuh dengan salah
Hanya memohon hidayah dan karuniamu Illahi Rabbi
Sebelum ajal ini menghampiri. .

Hidupku di rundung pilu
Hidupku tak tentu arah dan tujuan
Hanya nikmat dunia yang ku perjuangan
Namun ku lalai dengan tujuan sesungguhnya
Sungguh ku lupa diriku tak tahu diri 
Ku melupakan-Mu Ya Rabb
Ku melupakan nikmat-Mu
Dan terbelenggu dengan keindahan dunia ini

Hanya ampunan yang bisa ku ucapakan
Hanya rasa sesal yang ku rasakan
Hanya rasa perih dalam hati yang tertancap

ya Allah...
Ampuni aku
Rahmati aku
Sebelum nafas ini sirna
Sebelum raga ini kaku
Sebelum ajal ini datang menghadapku
Bimbinglah daku dalam ketaatan-Mu
Ketaatan sempurna dalam pertaubatan-Mu ..

Oleh : KARYA BERANTAI R-5

Selasa, 27 September 2016

QOUTE 29 Septmber 2016 (II)

QOUTE 29 September 2016 (I)

KAJIAN REGULER KOMPASY " RABU, 21 SEPTEMBER 2016"

REKAPAN MATERI KAJIAN REGULER KOMPASY

Tema : Prioritas amal
Muwajjih : Ustadz Zain
Tempat: Kompasy reg 6
Tanggal : 21 September 2016
Moderator : Ima
Notulen : Ima


MUQADIMAH
----------------

سْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِي
ْ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ 
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..

Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. In sha Allah..
Aamiin

========================

✍���MATERI��✍�
~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Prioritas Amal*

Bismillah ..

�� Islam mengajarkan seluruh tata cara beramal dalam kehidupan ini, termasuk dalam hal-hal yang membutuhkan skala prioritas. Dengan kata lain, umat Islam perlu memahami tentang aktifitas-aktifitas yang wajib dan mendesak untuk didahulukan dan juga perlu mengetahui hal-hal yang diahirkan dari keseluruhan aktifitas-aktifitas. Pemahaman ini (fiqh) mutlak dibutuhkan agar umat Islam mampu mengerjakan seluruh kewajiban-kewajibannya secara optimal dan mampu meninggalkan larangan-larangan Alah SWT secara bertahap.

�� Fiqh prioritas memiliki hubungan yang sangat erat dengan fiqh lainnya terutama fiqh pertimbangan (muwazanah). Kaitannya dengan fiqh muwazanah itu dapat dilihat dari peranan pentingnya yaitu :
- Memberikan pertimbangan antara berbagai kemaslahatan dan manfaat dari berbagai kebaikan yang disyariatkan
- Memberikan pertimbangan antara berbagai bentuk kerusakan , mudharat, dan kejahatan yang dilarang oleh agama
- Memberikan pertimbangan antara maslahat dan kerusakan, antara kebaikan dan kejelekan apabila dua hal yang bertentangan ini bertemu satu sama lain.

�� Kemaslahatan itu ada tiga macam yaitu kemaslahtan yang mubah, kemaslahatn yang sunnah, dan kemaslahatan yang wajib. Demikian juga dengan kerusakan ada dua macam yaitu kerusakan yang makruh dan kerusakan yang haram. Dari berbagai pertimbangan tersebut dapat dirumuskan urutan amal (prioritas) mana yang lebih didahulukan atas satu dengan yang lainnya.

�� Ukuran penting atau tidaknya suatu hal dalam kehidupan kita telah ada sumbernya, yaitu Al Qur-an. Kita bisa mengetahuinya dari banyaknya ayat-ayat yang menyinggung hal tersebut. Misalnya saja tentang ilmu pengetahuan. Ada banyak ayat dalam Al Quran yang menyerukan untuk mengkaji. Baik mengkaji ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak tertulis (alam). Juga banyak ayat yang diakhiri dengan _`apakah kamu tidak memikirkan?`_ , _`apakah kamu tidak mengetahui?`_

�� Contoh lain lagi adalah ayat-ayat yang berhubungan dengan aqidah, tauhid yang merupakan pokok ajaran agama. Juga ayat-ayat yang berkaitan dengan ibadah, baik individu maupun sosial. Hal lain yang diberi perhatian adalah yang terkait dengan akhlak, sifat-sifat yang baik, kejujuran, kebenaran, kesederhanaan, rasa malu, rendah hati, harga diri, berbuat baik pada orang tua, memelihara silaturrahim, menyantuni fakir miskin, menyayangi anak yatim.

�� Penentuan Skala Prioritas sangat berhubungan dengan kondisi, waktu, juga tempat. Misalnya Prioritas bagi ibu rumah tangga berbeda dengan prioritas bagi pemuda. Prioritas dalam kondisi darurat tentu berbeda dengan prioritas dalam kondisi normal. Al Quran mencontohkan hal-hal ini tidak bisa disamakan. Prioritas tiap zaman juga berbeda.

�� Begitu pun dengan ilmu,ilmu adalah petunjuk amal. Dengan ilmu makaamal yang dilakukan menjadi benar. Orang yang berilmu lebih utama daripada ahli ibadah sekalipun bila itu dilakukan tanpa ilmu.

�� Bila kita dihadapkan pada dua pilihan amal, maka pilihlah yang ringan dan mudah dikerjakan daripada yang berat dan sulit dikerjakan. Demikianlah Islam mempermudah kehidupan kita, dan tidak mempersulitnya. Bisa kita lihat begitu banyak hal-hal yang diberikan keringanan (rukhsah) oleh Allah, dan lebih diutamakan kita mengambil rukhsah itu. Misalnya sholat jama` dan qashar ketika bepergian, bolehberbuka puasa di bulan ramadhan untuk yang sakit, tua, ibu hamil dan menyusui, dll.

*��Prioritas ilmu atas amal��*

�� Dalam masalah ini, kita perlu mengetahui bahwa ilmu adalah prioritas daripada amal karena ilmu akan menuntun dan memotivasi timbulnya suatu amal. Sedangkan amal tidak mampu mendatangkan ilmu. Selain itu, pemahaman juga harus didahulukan daripada hafalan belaka, juga prioritas atas maksud dan tujuan (hal substantif) ketimbang penampilan luar .

�� Ilmu  pengetahuan  mesti  didahulukan  atas  amal perbuatan,  karena ilmu  pengetahuanlah yang mampu membedakan antara yang haq dan yang bathil dalam keyakinan umat  manusia; antara  yang  benar  dan yang salah di dalam perkataan mereka; antara perbuatan-perbuatan yang  disunatkan  dan  yang  bid’ah dalam  ibadah; antara yang benar dan yang tidak benar di dalam melakukan muamalah; antara tindakan yang  halal  dan  tindakan yang  haram; antara yang terpuji dan yang hina di dalam akhlak manusia; antara ukuran yang diterima dan ukuran yang  ditolak; antara  perbuatan  dan  perkataan  yang bisa diterima dan yang tidak dapat diterima.

�� Oleh sebab itu, kita seringkali menemukan ulama pendahulu kita yang memulai   karangan   mereka  dengan  bab  tentang  ilmu pengetahuan. Sebagaimana yang dilakukan oleh  Imam  al-Ghazali ketika menulis buku Ihya’ ‘Ulum al-Din; dan Minhaj al-’Abidin. Begitu pula yang dilakukan oleh al-Hafizh  al-Mundziri  dengan bukunya   at-Targhib   wat-Tarhib.   Setelah  dia  menyebutkan hadits-hadits tentang  niat,  keikhlasan,  mengikuti  petunjuk al-Qur’an  dan  sunnah  Nabi saw; baru dia menulis bab tentang ilmu pengetahuan.

�� Fiqh prioritas yang sedang kita perbincangkan  ini  dasar  dan porosnya  ialah ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat mengetahui apa yang mesti didahulukan dan apa yang harus diakhirkan.  Tanpa ilmu pengetahuan kita akan kehilangan arah, dan melakukan tindakan yang tidak karuan.

�� Benarlah apa yang pernah diucapkan oleh khalifah Umar bin  Abd al-Aziz,  _“Barangsiapa  melakukan  suatu  pekerjaan tanpa ilmu pengetahuan tentang itu maka apa yang dia rusak  lebih  banyak daripada apa yang dia perbaiki.”_

_"Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua tentangapa yang telah mereka kerjakan dahulu."_ (QS al-Hijr: 92-93)

*��Prioritas dalam bidang fatwa dan Da'wah��*

�� Di dalam bidang fatwa dan dakwah, kita perlu memprioritaskan persoalan yang ringan dan mudah atas persoalan yang berat dan sulit.
Berbagai _nash_ memberikan petunjuk pada kita bahwa perkara-perkara yang mudah dan ringan lebih dicintai oleh Allah SWT. Nabi SAW ketika memulai dakwahnya sangat memberikan kemudahan dan keringanan bagi umat. Ketika ditanyakan tentang suatu hal, maka beliau cukup memberikan defenisi-defenisi sederhana, mudah, dan tidak sulit. Beliau mengarahkan kemudahan untuk mengerjakan hal-hal yang wajib daripada hal-hal yang sunnah.

�� Di dalam berdakwah, dikenal istilah marhalah (pentahapan). Pengharaman khamar di dalam Al-Qur’an juga dilakukan secara bertahap. Segala bentuk perintah dan larangan dari Allah SWT harus melalui pentahapannya sehingga setiap muslim pada akhirnya mampu menyanggupi seluruh perintah dan menjauhkan segala larangan-Nya.

�� Ukuran yang benar dalam memperhatikan segala sesuatu harus berdasakan perhatian terhadap isu-isu yang disorot oleh al-Qur'an saja. Sehingga kita dengan mudah mengetahui manakah perkara yang diprioritaskan/disorot secara jelas oleh Al-Qur’an dan mana yang sedikit diperhatikan.

*��Prioritas Amal yang Kontinyu atas Amal yang Terputus-putus��*

Al-Qur’an menjelaskan, sebagaimana yang dijelaskan oleh sunnah Nabi saw, bahwa sesungguhnya perbuatan manusia di sisi Allah itu memiliki berbagai tingkatan. Ada perbuatan yang paling mulia dan paling dicintai oleh Allah SWT daripada perbuatan yang lainnya.

Allah SWT berfirman: _“Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus masjid al-Haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah, dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajadnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”_ (at-Taubah: 19-20)

�� Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, _“Sesungguhnya iman itu ada enam puluh lebih cabang –atau tujuh puluh lebih– yang paling tinggi di antaranya ialah la ilaha illa Allah, dan yang paling rendah ialah menyingkirkan penghalang yang ada di jalan.”_ Hal ini menunjukkan bahwa jenjang iman itu bermacam-macam nilai dan tingkatannya.

�� Penjenjangan ini tidak dilakukan secara ngawur, tetapi didasarkan atas nilai-nilai dan dasar-dasar yang dipatuhi. Inilah yang hendakkita bahas.

�� Di antara ukurannya ialah bahwa jenis pekerjaan ini harus pekerjaan yang paling langgeng (kontinyu); di mana pelakunya terus-menerus melakukannya dengan penuh disiplin. Sehingga perbuatan seperti ini sama sekali berbeda tingkat dengan perbuatan yang dilakukan sekali-sekali dalam suatu waktu tertentu.

�� Sehubungan dengan hal ini dikatakan dalam sebuah hadits shahih: _“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang paling langgeng walaupun sedikit.”_

�� Bukhari dan Muslim meriwayatkan dan Masruq berkata, _“Aku bertanya kepada Aisyah r.a., Amalan apakah yang paling dicintai oleh Nabi saw?, Aisyah menjawab: “Amalan yang langgeng.”_

�� Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. bahwa sesungguhnya Nabi saw masuk ke rumahnya, pada saat itu ‘Aisyah sedang bersama dengan seorang perempuan.
Nabi saw bertanya, _“Siapakah wanita ini?”_
'Aisyah menjawab, _“Fulanah yang sangat terkenal dengan shalatnya (yakni sesungguhnya dia banyak sekali melakukan shalat).”_
Nabi saw bersabda, _“Aduh, lakukanlah apa yang kamu mampu melakukannya. Demi Allah, Allah SWT tidak bosan sehingga kamu sendiri yang bosan."_
‘Aisyah berkata, _“Amalan agama yang paling dicintai olehnya ialah yang senantiasa dilakukan oleh pelakunya.”_

�� Perkataan _“aduh”_ dalam hadits tersebut menunjukkan keberatan beliau atas beban berat dalam beribadah, dan membebani diri diluar batas kemampuannya. Yang beliau inginkan ialah amalan yang sedikit tapi terus-menerus dilakukan. Melakukan ketaatan secara terus-menerus sehingga banyak berkah yang diperoleh akan berbeda dengan amalan yang banyak tetapi memberatkan. Dan boleh jadi, amalan yang sedikit tapi langgeng akan tumbuh sehingga mengalahkan amalan yang banyak yang dilakukan dalam satu waktu. Sehingga terdapat satu peribahasa yang sangat terkenal di kalangan masyarakat, _“Sesungguhnya sesuatu yang sedikit tapi terus berlangsung adalah lebih baik daripada amalan yang banyak tetapi terputus.”_

�� Itulah yang membuat Nabi saw memperingatkan orang-orang yang terlalu berlebihan dalam menjalankan agamanya dan sangat kaku; karena sesungguhnya Nabi saw khawatir bahwa orang itu akan bosan dan kekuatannya menjadi lemah, sebab pada umumnya begitulah kelemahan yang terdapatpada diri manusia. Dia akan putus di tengah jalan. Ia menjadi orang yang tidak jalan dan juga tidak berhenti.

�� Oleh karena itu, Rasulullah saw bersabda, _“Hendaklah kamu melakukan amalan yang mampu kamu lakukan, karena sesungguhnya Allah SWT tidak bosan sehingga kamu menjadi bosan sendiri.”_

Beliau saw juga bersabda, _“Ikutilah petunjuk yang sederhana (tengah-tengah) karena orang yang kaku dan keras menjalankan agama ini akan dikalahkan olehnya.”_

�� Sebab wurud hadits ini adalah seperti apa yang diriwayatkan oleh Buraidah yang berkata, _“Pada suatu hari aku keluar untuk suatu keperluan, dan kebetulan pada saat itu aku berjalan bersama-sama dengan Nabi saw. Dia menggandeng tangan saya, kemudian kami bersama-sama pergi. Kemudian di depan kami ada seorang lelaki yang memperpanjang ruku’ dan sujudnya. Maka Nabi saw bersabda, Apakah kamu melihat bahwa orang itu melakukan riya’?, Akuu berkata, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Kemudian beliau melepaskan tanganku, dan membetulkan kedua tangan orang itu dan mengangkatnya sambil bersabda, 'Ikutilah petunjuk yang pertengahan…'_

�� Diriwayatkan dari Sahl bin Hunaif bahwa Rasulullah saw bersabda, _“Janganlah kamu memperketat diri sendiri, karena orang-orang sebelum kamu binasa karena mereka memperketat dan memberatkan diri mereka sendiri. Dan kamu masih dapat menemukan sisa-sisa mereka dalam biara-biara mereka.”_

_"Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami, dan rahmatilah kami. engkau Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir"_ (al-Baqarah: 286 )

*Rekap tanya jawab kajian reguler 06*

1⃣ Sinta_reg5_ Assalamualaikum ana mau tanya contoh kerusakan yg makruh itu seperti apa ust.

*Jawab* wa'alaikumussalam warahmah
kerusakan makruh yaitu kerusakan yg sebenarnya kita tahu itu akan berakibat buruk namun kita tetap melakukannya dengan atau tanpa sengaja, wallaahu a'lam. ������

2⃣ Enni_Reg 04_ Ustad kalau bagaimana kalau beramal mengikuti apa yang diajarkan orang tua tapi nyatanya sekarang amalan itu dipermasalahkan karna tidak ada ilmunya ,apa walaupun dijalankan dengan mengharap ridho Allah tetap tidak berpahala ,?

*Jawab* segala sesuatu yg tidak disyariatkan oleh Allaah dan RasulNya akan tertolak, jadi setiap amalan harus berdasar pada Al Qur'an dan hadits, wallaahu a'lam ������

3⃣ Ima_reg6_ Ustadz, maksudnya jgn memperketat diri sendiri gemana yaa? Kadang ingin lebih byk ibadah tp kadang berat diwaktu dan dibadan juga?? Tp klu dipaksa ga ada peningkatan amalan dlm ibadah??

*Jawab*
maksudnya ketika mampu melakukan amalan namun tidak melakukannya, akan tetapi utk hal yg sia-sia selalu bisa melakukan

cintai amalannya maka akan terasa ringan, seperti halnya kita melaksanakan sholat dan pekerjaan

perlahan, namun kontinyu. tidak langsing dgn tiba² melaksanakan dgn "over

wallaahu a'lam, ������

4⃣ Nur_reg6_ustd mau tanya,  klo menolong org, tp ngelanggar aturan pmrntah gmn?  Misal,  ngeboncengin orang ke suatu tmpt,   tuk naik angkutan umum,  tp yg kt bonceng gak pake helem.  Itu gmn? Boleh gk.?Bsa dktakan bwramal jg?? Atau malah sebaliknya???

*Jawab*
beramal menurut agama namun melanggar peraturan lalu lintas, boleh saja namun alangkah baiknya yg dibonceng jg dipakaikan helm utk keselamatannya, karena tidak ada peraturan yg tidak memberikan manfaat utk penggunanya ������

5⃣ Bismillaah
Mohon izin bertanya, saya Ditya dari reg 7.
1. Bagaimana pentahapan dalam mendakwahi saudara saya yang kecanduan rokok ya Ustadz? Selama ini saya dan keluarga merasa kesulitan utk melakukannya.

*Jawab*
1. ingatkan dia akan bahaya rokok, jika punya keluarga atau anak beritahu dampak utk mereka (keluarga), berikan motivasi utk hidup sehat tanpa rokok, jgn lupa utk mendoakan saudara antum tsb, mungkin beberapa saran kami bisa dipakai

2. Maksud dari isu-isu yang disorot oleh Alquran itu seperti apa?

*Jawab*
isu tsb maksudnya adalah hal yg berkaitan dgn ibadah, wallaahu a'lam ������

*Cloosing statement*: ilmu dan amal adalah hal yg diprioritaskan dalam agama ini, amalan tanpa ilmu akan sia² dan ilmu tanpa pengamalan akan mati, jadi keduanya tidak akan terlepas dari kesatuan tsb, wallaahu a'lam bishawab

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
*PENUTUP*

Marilah kita tutup majelis ilmu kita hari ini dgn membaca istighfar, hamdallah serta do'a kafaratul majelis
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين

dan istighfar

أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ

: Doa penutup majelis : 
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Resume By :

®Komunitas Muslimah Pemburu Syurga

KAJIAN MINGGUAN KEPUTRIAN KoMPaSy "SABTU, 17 SEPTEMBER 2016"

REKAPAN MATERI KAJIAN KEPUTRIAN KOMPASY
Materi : *MENYIKAPI JATUH CINTA* ❤❤
Muwajjih : Ust. Ahmad Kurnia
Tempat : Room Keputrian
Tanggal : Sabtu 17 September 2016
Moderator : Ukh.Ayu
Notulen : Ukh.Cici

MUQADIMAH
------------------------

بسم الله الر حمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ 
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..

Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. Insya Allah..
Aamiin

=======================
Materi :
------------------------ Bangun Cinta Karna Allah

Kini aku tersadar, bahwa sendiri adalah status terbaik sebelum menikah. Kesucian diri, tulusnya cinta, dan besarnya pengorbanan, hanya untuk orang yang sudah dihalalkan bagi kita. Maka sebelum nikah kita harus bersabar dalam kesendirian. Kita padatkan waktu untuk berprestasi. Tak perlu lagi kita galau soal jodoh. Kalau diri kita berkualitas. Jodoh yang berkualitas akan dihadirkan untuk kita,” (Ahmad Rifa’i Rif’an).

Persoalan tidak akan selesai hanya dengan kita mengatakan, “Allah, aku mencintainya.” Lantas, apakah yang menjadi bukti bahwa perasaan itu adalah cinta karena Allah? Ya, sebuah perjuangan. Sebuah perjuangan untuk membangun cintalah yang akan kita lakukan setelah rasa bernama cinta itu hadir. Cinta tak semestinya memaksa diri untuk melupakan, tetapi cinta juga tak boleh memaksa diri untuk memiliki. Perasaan cinta haruslah dikelola agar rasa cinta dapat tumbuh ataupun mengkerut sewajarnya. Memantaskan diri merupakan cara untuk mencintai dalam diam.

Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya,” (Imam Syafi’i).

Apakah kita sungguh yakin bahwa dialah jodoh kita? Jodoh itu mungkin saja teman kita, atau orang yang baru saja kita temui di suatu tempat, atau seseorang yang dulunya kita ikhlaskan. Jodoh itu bisa saja orang tua atau wali kita yang mencarikan, atau teman kita yang menjodohkan. Bagaimana pun juga, jodoh itu bukan hanya perihal cinta, tetapi juga tentang rencana Allah kepada kita. Bukan cinta yang pada akhirnya membuat kita berjodoh dengan seseorang, tetapi Allah-lah yang menjodohkan. Tentunya, semua telah tertulis dalam Lauful Mahfuzh. Jadi, janganlah kita mencintai seseorang melebihi cinta kita kepada Allah. Cukuplah cinta dalam diam dan serahkan sepenuhnya kepada Allah. Setelah usaha cinta dalam diam ini yang bisa kita lakukan ialah mengikhlaskan semuanya kembali kepada Allah.✊

Dalam proses mengikhlaskan sembari terus berusaha menjadi seorang muslim/muslimah yang baik, tetap berdoalah kepada Allah yang mengetahui rasa cinta yang dirasakan. “Ya Allah, ampuni aku karena sampai detik ini aku masih menyimpan sebuah rasa cinta kepada salah satu hamba-Mu yang jauh di sana. Ya Allah, jika memang rasa cinta ini membuatku jauh dari-Mu, maka hilangkanlah. Kumohon pertemukan aku dengan orang yang mencintai-Mu di atas segalanya, yang mencintaiku karena-Mu dan yang kucintai karena-Mu. Namun, jika memang rasa cinta ini membuatku mendekat kepada-Mu dan dialah yang Kau tetapkan sebagai jodohku, maka pertemukanlah kami di waktu yang tepat. Di saat kami telah siap, pertemukan kami dalam kesucian cinta-Mu.”✊

Mencintalah dengan bijak. Tak perlu terlalu berharap terhadap cinta yang dirasa, cukuplah cinta dalam diam. Berdoalah pada Yang Maha Kuasa atas segala pilihan terbaik-Nya. Semoga kita akan mendapatkan pilihan yang benar-benar terbaik dan menjadi pendamping dunia dan akhirat.✊

semangat✊
Dengan interaksi laki-laki dan wanita yang relatif terbuka di era ini, tidak jarang hal tersebut mengundang rasa. Banyak yang sudah mulai saling mencintai sebelum pernikahan.
Para ulama berpendapat bahwa berkaitan dengan perkara ini, ada cinta yang dibolehkan karena memang naluri manusia selama tidak jatuh kepada hal yang tidak syari dan
kemaksiatan. Namun sebaliknya, jika justru menjadi sarana melanggar hukum Allah ta’ala maka perasaan tersebut menjadi terlarang.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لم نرَ للمتحابَّيْن مثل النكاح
Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai seperti pernikahan
(HR. Ibnu Majah)
Dari hadits ini terlihat bahwa cinta sejati antara pasangan berlawanan
jenis ada pada pernikahan. Dan tidak ada solusi terbaik bagi mereka yang saling mencintai kecuali menikahkannya. Dengan pernikahan tersebut,
insyaAllah rasa cinta tadi akan semakin kuat dan bertambah.
Dan perasaan cinta yang dimaksud bukanlah sesuatu yang datang karena kholwat (berdua-duaan) yang dilakukan oleh keduanya, melainkan suatu perasaan yang menjadi karunia karena penjagaan mereka terhadap kehormatan dan keimanannya kepada Allah ta’ala. Rasa mencintai tersebut betul-betul
datang karena Allah ta’ala.
Adapun jika pernikahan tadi dimulai dengan kemaksiatan, maka hal tersebut akan mengurangi bahkan menghilangkan kebarokahan dari keluarga yang dibangun dalam pernikahan tersebut. Akhirnya mereka tidak bisa merasakan kebahagiaan sejati dalam pernikahannya, bahkan seringkali berakhir dengan penyesalan.
Dalam hal ini, islam bukan mengajarkan agar seseorang mencari pasangan seperti menilai kucing dalam karung. Tidak sama sekali. Justru
sebaliknya, Islam mengajarkan kejujuran dari kedua belah pihak untuk memperkenalkan keadaan diri masing-masing, dan keluarga dengan cara yang
syar’i.
Melihat seorang wanita yang akan dilamar pun merupakan
tuntunan dari Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam. Ketika Mugairah
bin Syu’bah akan melamar seorang wanita, maka Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasalam bersabda,
انظر إليها فإنه أحرى أن يؤدم بينكما
Lihatlah wanita itu, karena dengannya akan menjamin kelanggengan kalian berdua
(HR. Tarmidzi)
Namun lagi-lagi ketika melihat wanita tadi, hendaklah ia ditemani oleh mahramnya dan dilakukan dengan cara yang syar’i.
Meskipun boleh jadi misalnya kita tidak berjodoh dengan orang yang dicintai, maka dengan proses dan cara yang syar’i insyaAllah kita akan bahagia. Karena itu, bersyukurlah dengan siapapun yang kita nikahi selama tidak ada hukum Allah yang kita langgar.
Sudah merupakan sunatullah bahwa pernikahan yang diawali dan dilakukan dengan cara yang syar’i akan mendatangkan ketenangan jiwa. Allah ta’ala berfirman,
ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجاً لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة
Dan di antara ayatnya adalah menciptakan bagi kalian dari dirimu
istri-istri agar engkau merasa nyaman kepadanya dan dijadikan di antara kalian mawaddah warahmah.
(Q.S. Arrum: 21)
Pada saat yang sama,
jika hal ini terjadi, maka hendaklah pula melupakan orang lain yang
pernah ada dalam hati ini. Ingatlah bahwa ketika seorang suami menikah dengan istrinya, ia telah membuat perjanjian yang kuat. Dengannya Allah ta’ala menghalalkan apa yang awalnya haram bagi mereka.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa bukan urusan sudah mencintai atau belum yang penting dalam pernikahan Islami. Namun hal tersebut lebih kepada sudah syar’i atau tidakkah proses yang kita jalani. Menikah dengan orang yang kita cintai dengan proses yang syar’i tentu merupakan anugerah terindah.✊

semangat tangguh✊

~☆~♡~☆~♡~☆~♡~☆

✍Sesi tanya jawab

1⃣yola_reg 3 akhwat
Assalamualaikum ustadz, salahkah jika kita memantaskan diri atau memperbaiki diri karena jodoh, tapi bukan karena Allah, apa dampaknya untuk hidup kita ustadz wassalamualaikum

jawab:
dampaknya adalah niat yg tdk lillah..sesuatu yg tdk didasarkan karna Allah itu tdk ikhlas..apapun bentuknya..
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

sesuatu yg tdk ikhlas dampaknya dlm kehidupan tdk diridhai oleh Allah..

2⃣perkenalkan ustad saya Suci dari Grup Reg 3 Akhwat.

Maaf Saya mau tanya Ustad..
Bagaimana sih cara menghadapi Cinta yg salah? Maksudnya cinta yg beda agama.. Sedang dia sulit sekali untuk Diajak mengucap 2 kalimat syahadat? tapi kita intens bertemu karena satu perusahaan.

jawab:
cinta yg beda agama tdk diperbolehkan dalam islam..
Lelaki muslim menikah dengan perempuan bukan ahli kitab. Yang dimaksud dengan non muslim yang bukan ahli kitab disini yaitu kebalikan dari agama samawi (langit), yaitu agama ardhiy (bumi). Agama Ardhiy (bumi), yaitu agama yang kitabnya bukan diturunkan dari Allah swt, melainkan dibuat di bumi oleh manusia itu sendiri. Untuk kasus yang seperti ini, maka diakatakan haram. Adapun dasar hukumnya yaitu al quran al Baqarah(2):221

“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”

3⃣✋ ustad sucy mau nanya dong tadz....
Kan kata nya klo suka sama seseorng lebih baik di simpan, jika memang blm siap mnikah... Laa ana trmasuk korban mncintai dlm diam tuh tadz... Dan skrng orng yg sucy suka itu udah pnya pacar tadz
Gmna tuh cara nya biar gak broken ?? Dan bgaimna supaya ttep teguh iman nya, karna biasa nya klo lgi sprti itu bnyaaakkk skli godaan.

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

dasar ayat di atas sudah jelas apapun yg kita keluhkan Insya Allah Allah maha tahu kebutuhan kita dibanding keinginan kita..✊
pantaskan diri untuk menjemput jodoh yg terbaik

jawab:

4⃣gita_reg 2 akhwat
Apakah suka dan cinta kepada lawan jenis itu beda tipis

jawab:
suka itu hanya sebatas suka saja tanpa kasih sayang..
sedangkan cinta dilandaskan dengan kasih sayang

5⃣muri_
Ustadz, bolehkah selama proses ta'aruf berkomunikasi via chat/sms dgn calon pasangan kita?? Dan chat yg seperti apa yg tidak melanggar syar'i.. Maksih

jawab:
selama proses ta'aruf sangat disarankan untuk saling menjaga..saling memantaskan diri untuk menjadi yg terbaik dan saling bersama dalam do'a agar senantiasa dimudahkan dan dilancarkan

6⃣�assalamualaikum uztad sya hermi dri reg 7
Uztad jika 2 se"orang awal nya saling mncintai,lntas yg ikhwan pnya niatan menikahi. Tp sekrang yg akhwat mngurngi chat nya pda ikhwan itu, si akhwat ingin memntaskn diri ,krna akhwat ny ingin mndpt yg shaleh. Jd sekrng mereka tdk komunikasi  lg. Sehrusny gmn ya tad sikap yg baikk

jawab:
Seperti yg tadi ana katakan bahwa laki-laki yg baik untuk wanita yg baik..Allah yg tahu kebutuhan masing" hambanya..
dengan memantaskan diri Insya Allah akan dapat yg terbaik...

dlm syar'inya jika sudah sama" siap lebih baik komunikasi melalui murabbinya agar dpt menentukan langkah selanjutnya yaitu khitbah ke orang-tuanya

7⃣Bismillah ustad Mau tanya donk ... ada dua ank muda yg sudh saling cinta untuk mngtsi cinta trsbut du2nya mmtuskan untuk mnikah.. ktnya  biar gampang kalo misal mau minta d antr kuliah kn udh hlal gtu tad..tpi ada syrt dri si akhwat stlah nikah ttep masing2 msih ttep ikut sma klurga masing2 nda bareng2 slayaknya suami istri sampai si akhwat llus kliah .. llus nya skitar 2thun lg apa bolh nikh kya gitu tad.? Si ikhwan juga bingung tad mhon saran nya

jawab:
dlam etika syar'inya kalau sudah menikah jelas boleh antar untuk kuliah dan saling melengkapi serta membina rumah tangga
kalau menurut ana lebih baik anti itu bersama..tdk dengan orang tua..karna untuk membentuk kemandirian dan keharmonisan dlm membina rumah tangga

8⃣Sebelumnya afwan ada salam dari adik2 analis kimia a kur
Afwan juga pertanyaannya melenceng.

�Yang dimaksud vmj itu sebenernya gimana a? Pacaran? atau suka2an aja udah termasuk vmj? Terus hanya 1pihak atau 2pihak kalo udah dinamain vmj?

Jazakallah a

jawab:
ana minta salam balik yah ke sana
jelas dalam islam tdk memperbolehkan untuk pacaran..tdk usah terlalu dibahas hal yg tdk syar'i ukh..yg jelas dlm islam itu ta'aruf-khitbah-menikah
untuk lebih mengenal pasangan bisa lewat murabbi,tetangga,orang tua,saat ta'aruf..Insya Allah semua yg syar'i hidup kita menjadi berkah dan karomah

9⃣Ana ReG 5. Ustadz, cinta itu fitrah yah, ana sudah jatuh cinta, tapi ana merasa tak pantas untuknya, yg baik, unatuk yg baik ya ustdz ? pa yg hrus ana lakukan ? Jika ana mmprbaiki diri, apa itu tak trmasuk ana mmperbaiki diri krna y ?

jawab:

dasar dari ayat ini sudah jelas
Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

jangan jatuh cinta ukh..tapi bangun cinta..bangun cinta dengan memantaskan diri..
Allah tahu yg terbaik dan kebutuhan untuk hambanya✊
tetap pantaskan diri untuk menjemput yg terbaik✊

Clossing statement
"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagi kamu. Allah Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah:ayat 216)

berjuanglah walau lelah,agar amanah menjadi berkah..
berjuanglah walau terasa berat,agar amanah menjadi manfaat..
berjuanglah sepenuh hati,agar istiqomah selalu dinanti..
berjuanglah dengan sabar,agar jiwa dan hati selalu segar..
dan berjuanglah dengan semangat..semangat muda yg tak kenal pantang menyerah..✊
Semangat semua dalam kebaikan✊
<salam tangguh>

〰〰〰〰〰〰〰〰〰
PENUTUP

Marilah kita tutup majelis ilmu kita hari ini dgn membaca istighfar, hamdallah serta do'a kafaratul majelis
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين

dan istighfar

أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ

: Doa penutup majelis : 
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

® Komunitas Muslimah Pendamba Syurga

ATP 27 SEPTEMBER 2016

Renungan 1/3 Malam

TULUS DAN IKHLAS

Saudara SaudaraKu....
Pernahkah kita merenungkan makna ucapan :

*SAYA TULUS ATAU SAYA IKHLAS*

»» Terdengarnya *Menyejukkan* dan *Meyakinkan*, 
namun...,
Sejatinya sangat *Mencurigakan* dan *Meragukan*.

** Andai itu benar-benar Tulus dan Ikhlas, buat apa ketulusan dan keikhlasan itu *Harus Diucapkan* dan bahkan *Diceritakan Kesana Kemari*  agar banyak yang tahu???

** Andai benar-benar Ikhlas, mengapa ada rasa gembira di saat *Dipuji* dan sebaliknya tersinggung ketika ditolak atau bahkan *Dimaki* ???

Saudara SaudaraKu...!!!
 
** Ketahuilah, sejatinya Orang yang *Benar-Benar Ikhlas* adalah Orang yang tidak berubah Sikap atau Perasaan ketika diPuji atau diMaki....

* Pujian & Makian * sesama manusia bagi Orang yang Ikhlas tiada bedanya, karena itu mereka lebih suka *Menyembunyikan* Amalannya dibanding MeNampakkannya....

» Demikianlah paling kurang gambaran tentang *Ke-IKHLAS-an* yang dapat kita simpulkan dari hadits berikut : 
َ
»» "Diantara Orang yang mendapat jaminan akan dinaungi di bawah Arsy Allah SWT kelak di hari qiyamah ialah : 

• LELAKI  yang menyedekahkan sebagian hartanya, lalu ia MeRahasiakan Sedekahnya sampai-sampai Tangan Kirinya tidak mengetahui apa yang diSedekahkan oleh Tangan Kanannya...,.

» Dan Orang yang berDzikir mengingat Allah SWT
di tempat sunyi, lalu air matanya berlinang menangis.
(Muttafaqun 'Alaih)

Allah berfirman didalam Al-Qur'an Al-Baqarah - 271 ٌ

»»» "Jika kamu menampakkan Sedekah-Sedekahmu...,
maka itu adalah *Baik* (agar bisa dicontoh orang lain, bukan untuk Riya' ).

»» Dan jika kamu menYebunyikannya dan memBerikannya kepada Orang Orang Fakir...,
maka itu *Lebih Baik* bagimu dan Allah SWT...

Akan Menghapus sebagian Kesalahan - Kesalahanmu.
Dan Allah SWT sungguh Maha Teliti atas apa yg kamu Kerjakan"....,

» Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNYA «

»» Jadi menampakkan Sedekah itu Baik, asal kita bisa menjaga sifat   
RIYA (ingin dipuji)✍&#0;

»»SEGALA PUJA DAN PUJI HANYA UNTUK ALLAH SWT SEMATA....

✍&#0;ISTIKHOMAH...,
INSYAA ALLAH HUSNUL KHOTIMAH

»» Mari Anak Anak Sholeh Mom,Saudara SaudaraKu kita tunaikan Sholat TAHAJJUD
nya...,

Wass Ww,
Sophia /The Aminy"s

Oleh : dr. Sophia

ATM 27 September 2016

Oleh : dr.sophia

Renungan1/3 Malam

MENCARI NAFKAH

»» Mari Kita Simak Ayat
Al Qur'an Berikut Ini :

(Al-Jumu`ah):10

Apabila telah ditunaikan Sholat, maka berTebaranlah kamu di Muka Bumi;
dan carilah karunia Allah SWT dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu berUntung....,

»» Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNYA...,

ULASAN :

»»» Suatu ketika Nabi Muhammad SAW dan
para sahabat melihat ada seorang Laki - Laki yang sangat Rajin dan Ulet dalam Bekerja...,
lalu seorang sahabat berkomentar:
“Wahai Rasulullah, andai saja keUletannya itu dipergunakannya di jalan Allah SWT.”

✍&#0;Rasulullah SWT menjawab:

“Apabila dia keluar mencari Rezeki karena Anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah SWT....

"Apabila dia keluar mencari Rejeki karena keDua Orang Tuanya yang sudah Renta, maka dia di jalan Allah SWT..

"Apabila dia keluar mencari Rejeki karena Dirinya Sendiri supaya terjaga Harga Dirinya, maka dia di jalan Allah SWT....

"Apabila dia keluar mencari Rejeki karena Riya’ dan keSombongan, maka dia di jalan SETAN.”
(Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-Tarhîb).

Sungguh penghargaan yang Luar Biasa kepada Siapapun yang tekun Bekerja mencari Nafkah...,
Islam memandang bahwa Usaha mencukupi keButuhan Hidup di Dunia juga memiliki dimensi AKHIRAT....

»»» Subhanallah, tidak ada yang Sia - Sia bagi Seorang MUSLIM, kecuali di dalamnya selalu ada KEUTAMAAN...,

»» KeTekunan dalam beKerja bisa mengantarkan meraih keBahagiaan Dunia berupa HARTA, di Sisi Lain dia mendapatkan KEUTAMAAN AKHIRAT....

✍ ISTIKHOMAH ....,
INSYAA ALLAH HUSNUL KHOTIMAH&#0;

»» Mari Anak Anak Sholeh Mom,Saudara SaudaraKu kita tunaikan Sholat TAHAJJUD nya ...,

Wass Ww,
Sophia/The Aminy"s

ATP 27 September 2016

Seringkah kita mengeluh bahwa takdirNya tak indah?

Sering,
Seringkah kita "iri" akan takdir orang lain?
Sering,
Seringkah kita tak bersyukur kepadaNya?
Sering,

Ketika Allah kasih nikmat, maka bersyukurlah,
Ketika Allah kasih sakit, maka bersyukurlah karna masih diberi umur panjang,
Ketika Allah kasih kurang, bersyukurlah karna ada yang jauh di bawah kita,

Allah membagi sesuatu itu cukup adil,
Bukan sama rata tapi sesuai dengan porsi kita,
Semua rejeki telah diatur,
Semua nikmat telah digariskan,
Semua kasih sayang Allah telah di beri,
Sekarang tinggal bagaimana cara kita bersyukur,

Yuk bersyukur agar nikmatnya ditambah!

Oleh :  Barkah Nur'ainF (Pengurus Kompasy)