Tapak kaki melangkah perlahan demi perlahan, menelusuri panasnya dentuman bara yang terus menghujam . .
Lelah seperti menggerogoti . .
Asa patah menghamburkan kepingan hingga tak berarah . .
Air mata jatuh seakan tak ada tempat untuk membendung . .
Terkadang cercahan demi cercahan di telan mentah-mentah . .
Sampai asing pun tak segan mengiringi langkah kaki..
Pedihnya jerit hati tak kuasa menerima..
Tapi nalar seakan menyadarkan dunia fana...
Duhai..
Biarkan, menelusuk harapan demi harapan dari keasingan.
Sebab ku percaya sabdanya ..
Bahwa:
"Pada awalnya islam itu asing, dan islam akan kembali asing sebagaimana pada awalnya. Sungguh beruntunglah orang-orang yang asing".
(HR. Muslim no 389)
Oleh: Dian Reg I Akhwat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar