Selasa, 01 Maret 2016
ATP 02 Maret 2016
Secercah cahaya
Cipt. Meri septriyanti Yurida(23 februari 16)
Dalam heningku ayungkan langkah.
Tuk harapan mengapai secercah cahaya.
Membalut kebagiaan di dalam sepi.
Menggapainya tak henti ku lakukan.
Mengenangnya sungguh sebuah keindahan.
Manis, bahagia ku rasakan.
Bagaikan setetes madu yang selalu ingin ku cicipi.
Namun apalah daya ku...
Ingin rasanya ku raihnya kembali
ku mengeluh pada waktu, apa dayaku eluh sang waktu.
ku merajut pada sang takdir, ini jalanmu jawabnya.
Ku tanya hari, malam,pohon dan semua alam ini, inilah hidupmu urai mereka.
Ku langkahkan kaki tanpa henti.
Sang cahaya pun datang menyambutku.
Tersenyum dengan nada lembut ia bernada.
Inilah jalan terakhirmu.
Pintu taubat selalu Allah bukakan untukmu.
Ku tersungkur mendengarnya
.
Kakiku goyah, badan terjatuh, mataku menitikkan hujan.
Seakan setara seperti langit yang menangis.
Serta mulut terus mengucapkan asma-NYA.
Dialah Yang Tertinggi.
Ku lalai atas nikmat yang Dia berikan.
Ku siakan umur dan waktu yang ku punya.
Hingga ku terjatuh pada satu puncak kegagalan.
Ku hancur, goyah, bahkan lebur tak sekeping pun tertinggal.
Hanya tobat pinta keluarnya...
Aku tersadar
Aku bersyukur
Atas kesempatan ini
Serta Aku sadari tiada tempat yang indah selain disisi Yang Maha Esa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar