Qs Al Hijr ayat 32-33
(32). قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ
Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
(33). قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk".
Sebelumnya, kita telah membahas kisah penciptaan Adam as dan perintah Allah kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya. Namun Iblis yang juga mendapat perintah itu menolak bersujud. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah menanyakan kepada Iblis tentang penyebab keengganannya bersujud kepada Adam. Dalam jawabannya, Iblis mengatakan dengan nada mencibir bahwa ia lebih mulia dari manusia yang diciptakan dari tanah dan lumpur. Ia berkata, "Tuhanku! Aku tidak sudi bersujud kepada makhluk yang Engkau ciptakan dari tanah yang hina."
Iblis lupa bahwa ia berhadapan dengan perintah dari Allah, bukan perintah dari Adam untuk bersujud kepadanya. Jika perintah itu datangnya dari Adam mungkin saja Iblis punya hak untuk mengelak dari perintah itu, atau mengatakan bahwa dia diciptakan lebih dahulu daripada Adam sehingga lebih keutamaan di atasnya. Tetapi ketika Allah yang memerintahkan, maka tak ada alasan baginya untuk melaksanakan perintah itu, meski perintah tersebut berkaitan dengan penciptaan sebuah batu yang tak bernyawa.
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Keangkuhan adalah sifat yang sangat berbahaya. Keangkuhan itulah yang dapat menjerumuskan siapapun juga bahkan mereka yang telah sampai ke derajat para malaikat sehingga ingkar dan menentang perintah Allah Swt.
2. Keutamaan yang diukur dari sisi penciptaan dan ras adalah pemikiran gaya Iblis. Semuanya di hadapan Allah sama kecuali mereka yang dianugerahi kemuliaan oleh Allah.
Oleh: Nurul F
Tidak ada komentar:
Posting Komentar