📚REKAPAN MATERI KAJIAN KEPUTRIAN KOMPASY
Tema : Ruqyah Syar'iyah
Muwajjih : Ust. Tono esfandiar
Tempat : Grup Reg Ikhwan
Tanggal : 12 nov 2016
Moderator : Oka Pradana
Notulen : Gugun Gumilar
MUQADIMAH
------------------------
بسم الله الر حمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. InsyaaLlah..
Aamiin
========================
Materi :
RUQYAH SYARI’IYYAH
“…..Katakanlah, bagi segenap orang-orang yang beriman Al Quran menjadi petunjuk dan juga obat” (QS. Fushilat :44)
“Kami turunkan dari Al Quran ini, yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang mukmin” (QS Al Israa: 82)
“Hai manusia, sesungguhnya telah dating kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yg berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS Yunus :57)
Rasululloh SAW bersabda : “ Allah tidak menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya” (Shahih Bukhari :5246)
“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah Qalbu” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Aisyah, bahwa Nabi SAW memerintahkan kepadanya untuk meruqyah dari penyakit ‘ain (HR. Sunan Ibnu Majah 3503)
Dari Abu bakar bin Muhammad bahwa Khalidah binti Anas Ummu bani Hazm As Sa’idi dating menemui Nabi SAW, dia meminta pertimbangan kpd beliau untuk diruqyah, maka beliau memerintahkan terapi dengan ruqyah (HR Sunan Ibnu Majah 3505)
Dari Amru bin Hazm dia berkata “Aku memperlihatkan gigitan ular kepada Rasululloh SAW, maka beliau memerintahkan meruqyah” (HR Sunan Ibnu Majah 3510)
“.. peragakanlah ruqyah itu di hadapanku, Ruqyah itu tidak ada salahnya selama tidak mengandung syirik” (Shahih Muslim)
Dari Anas ia berkata “sesungguhnya Rasululloh SAW membolehkan ruqyah karena terkena racun, ain (sejenis gangguan hasad dari jin dan manusia) dan luka” (Sunan Tirmidzi : 1981)
Nabi SAW bersabda Ruqyahlah pria tadi dan ajarkanlah ruqyah tersebut kpd Hafsah sebagaimana engkau mengajarinya menulis. (HR. Al Hakim dlm Al Mustradak dan di sahihkan oleh Al Bani dlm As Shahiihah)
Ruqyah tidak menolak takdir: Sufyan bin Uyainah berkata dalam riwayatnya, saya telah bertanya kepada Rasululloh SAW , bagaimana menurut anda tentang obat yang kami gunakan untuk mengobati penyakit, ruqyah yang kami praktekkan, dan penjagaan yang kami buat, apakah bisa menolah takdir Allah ? Kemudian Rasululloh SAW bersabda “ Itu semua termasuk takdir Allah Tabaaroka wa ta’ala” (musnad Ahmad 1429. Juga dlm Sunan Tirmidzi 2074 & 1991, Sunan Ibnu Majah 3428)
Rasululloh SAW meruqyah cucunya : dari Ibnu Abbas ia berkata, dahulu Rasululloh SAW sering mendoakan Hasan Husein dengan mengucapkan : “Aku melindungi kalian dengan kalimat Allah, Al quran atau Asma’ dan sifat-Nya, yang sempurna dari setiap syaitan dan binatang berbisa serta Ain yang dengki). Beliau bersadba “ demikianlah dahulu Ibrahim melindungi Ishaq dan Ismail ‘Alaihimus salaam: (kutipan Sunan Tirmidzi 1986).
Rasululloh SAW meruqyah anak-anak : Dari Imam Ahmad, dari Yalla bin Murah dari ayahnya, tentang seorang perempuan yang dating kehadapan Rasululloh SAW membawa bayinya yang kesurupan dan Nabi Muhammad bersabda “Keluarlah wahai musuh Allah! Aku adalah utusan Allah” maka bayi itu sembuh seketika. Dan ibu tadi memberikan 2 ekor domba, keju dan minyak samin dan Rasululloh SAW hanya mengambil keju dan minyak samin serta 1 ekor domba. (Imam Ahmad dan Thabrani)
Upah Ruqyah : Dari Kharijah bin Ash Shalt At Tamimi dari pamannya bahwa ia dating kepada Rasululloh SAW lalu masuk Islam, kemudian kembali dari sisinya dan melewati sebuah kaum yang pada mereka terdapat orang gila yang diikat dengan sebuah besi. Keluarganya lalu berkata “telah sampai kabar kepada kebaikan, apakah kalian memiliki sesuatu yang dapat engkau gunakan untuk mengobati ? lalu aku meruqyahnya menggunakan surat Al Fatihah sehingga orang itu pun sembuh. Kemudian mereka memberiku seratus ekor kambing. Setelah itu aku datang kepada Rasululloh SAW dan mengabarkan hal tersebut, beliau lantas bertanya “Apakah engkau hanya mengucapkan ini?” Beliau bersabda : “demi Dzat yang memanjangkan umurku, ambillah! Sungguh, orang makan dengan ruqyah/jampi batil sedangkan engkau makan dengan ruqyah yang benar” (sunan Abu Daud 3398, juga terdapat dlm Musnad Ahmad 20833).
Ruqyah Ain : Urwah bin Zubair menceritakan, bahwa Rasululloh SAW memasuki rumah Ummu Salamah, isteri Nabi SAW , sementara di dalam ada seorang bayi sedang menangis. Mereka lalu menceritakan bahwa anak itu terkena ‘ain Urwah berkata “ Rasululloh SAW bersabda Apakah kalian tidak meruqyahnya untuk menangkal ‘ain? (Muwatha’ Malik 1474)
Jabir bin Abdullah radliallahu ‘anhu berkata “Nabi SAW menjengukku ketika saya sakit, lalu beliau berwudhu dan memercikkan air wudlu nya kepadaku, atau bersabda percikkanlah air wudhu padanya” lantas saya pun tersadar. (dikutif dari Shahih Bukhari 5244).
Ruqyah Malaikat Jibril : Dari Abu Sa’id bahwa jibril mendatangi Nabi SAW kemudian berkata “ Hai Muhammad, apakah kamu sakit ? Rasululloh SAW menjawab: ya aku sakit, lalu jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan : Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.
Kontroversi Ruqyah : Dari Mujahid dari ‘Aqqar bin Al Mughirah bin Syu’bah dari bapaknya ia berkata; Rasululloh SAW bersabda : “Barangsiapa yang berobat dengan Kay atau meminta untuk diruqyah, maka sungguhnya ia telah berlepas diri dari sifat tawakal” (sunan Tirmidzi 1980).
Hasan Shahih juga dalam Sunan Ibnu Majah 3480.
Hadis yg berbunyi tidak termasuk tujuh puluh ribu yang masuk syurga tanpa hisab orang-orang yg tidak pernah minta untuk diruqyah, tidak pernah bertathayur (menganggap sial pada binatang) dan tidak pula melakukan terapi kay (terapi dengan menempelkan besi panas) sedangkan kpd Rabb mereka bertawakal. (Shahih Bukhari 5270) juga dalam musnad Ahmad 3615.
Beberapa ulama berpendapat ruqyah yg dimaksud dalam hadits ini adalah ruqyah yg syirikiyyah (meminta bantuan jin), dalam urgensi dakwah Tauhid masyarakat saat ini banyak terjebak dalam kesyirikan Ruqyah Syari’iyyah adalah solusi Umat Islam menuju Tawakal kepada Rabb nya. Allahu ‘alam.
MENGENAL JIN BERDASARKAN AL QURAN DAN AS SUNNAH
Mengenal makhluk ghaib yang tidak tampak di hadapan kita, kita tidak bisa menerima informasi yang akurat dan terpercaya kecuali dari sumber asasi yaitu Al Quran dan AS Sunnah, kemudian Ijma’ para ulama Salaf. Karena informasi mengenai makhluk ghaib yang beredar di masyarakat dan diyakini banyak bersumber kepada omongan dukun atau warisan khurafat yang sudah turun temurun, seperti adanya sebutan sebutan yang bermacam-macam bagi jin : arwah gentayangan, sukma seorang yang sudah meninggal, genderuwo, kuntilanak, pocongngan, thuyul dan sebagainya. Maka kita hanya mengimani berita berita ghaib yang bersumber kepada syariat Islam, agar kita tidak tersesat.
Jin adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dari nyala api. Allah berfirman : “ Dan Dia menciptakan jin dari nyala api “ (QS AR Rahman : 15)
Jin diciptakan sebelum manusia, sebagaimana Allah berfirman : “ Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas (QS Al Hijr: 27)
Bangsa Jin ada jenis laki-laki dan perempuan serta berkembang biak seperti umat manusia. Allah berfirman : “ Didalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. (QS Ar Rahman:56).
Sebagaimana Abdullah bin Umar RA berkata : “Sesungguhnya Allah membagi manusia dan jin itu ke dalam sepuluh bagian : Sembilan bagian adalah jin dan satu bagian adalah manusia. Tidak seorangpun manusia yang melahirkan seorang anak kecuali jin melahirkan 9 anak” (HR Ibnu Abdil Barr, Ibnu Jarir, Hakim dan Ibn Abi Hatim).
Jin dan Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah semata, sebagaimana Allah berfirman : “ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS Adz Dzariyat:56).
Bangsa Jin ada yang kafir ada yang muslim, musyrik, mukmin, fasiq, zhalim. Allah berfirman dalam pernyataan jin :
“Dan sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang sholeh dan diantara Kami ada pula yang tidak demikian halnya adalah Kami menempuh jalan yang berbeda-beda (QS. Al Jinn : 11)
“ Dan sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang taat dan ada pula orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat , maka mereka itu benar benar memilih jalan yang lurus” (QS: Al Jinn:14).
Dalam kondisi normal, jin bisa melihat kita, tetapi kita tdk bisa melihat mereka. Allah berfirman : “ Hai anak Adam, janganlah sekali kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari syurga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman (QS. Al A’raf:27).
Materi Kajian Online
Ruqyah Syar'iyyah
Tono Esfandiar
Founder QQH
085693380181
Ruqyah itu mudah dan menyenangkan
https://m.facebook.com/quantumquranichealing
REKAP TANYA JAWAB
====================
rekap pertanyaan
1. 👆🏻 cara merruqiyah itu gimana?
jawaban 🖊
2. Ustadz mau tnya... ini sya punya temen dlu pernah belajar ilmu kebatinan, dan dya mersa ada jin dtubuhnya dan kaalau sholat ndak bisa kusyu' kadang emosi sendri...
Udah coba juga ruqyah mandri tp ndak ada efek... itu gmna ya ustadz...
Kami di daerah solo
jawaban 🖊 *Ruqyah Mandiri Tanpa Kesurupan* (RMTK)
In syaa Allah
Persiapkan bbrp kantong plastik, tissue dan air minum. Utk melakukan praktek ini
Lakukan Tahapan berikut ini.
1. Dm kondisi sdh berwudhu, duduk santai nyaman lalu saksikanlah video surah An Nur : 35 yg dibacakan oleh Syeikh Salman Al Utaybi. Ulangi nonton 2 sd 3 kali. Boleh saja dibaca sendiri.
2. Istighfar tobati semua kesyirikan, kemaksiatan dr akil baligh hingga saat ini. Bertobatlah dengan sungguh2, timbulkan rasa penyesalan yg dalam dr semua dosa yg pernah dilakukan. Dosa yg diperbuat oleh tangan, kaki, mata, mulut, hati dan pikiran juga organ tubuh lainnya. Gambarkan secara jelas dlm pikiran kita semua dosa itu lalu istighfarlah bertobat. Maafkan semua org yg telah menyakiti diri kita.
3. Lakukan Ikrar Pemutus.
Bismillahirrohmanirrohim...
Wahai Allah yg Maha Menyaksikan, hamba secara sadar mewakili diri sendiri, kedua orang tua, nenek kakek moyang, keturunan dan seluruh keluarga besar mulai saat ini memutuskan semua perjanjian yg pernah dibuat oleh bangsa jin secara sadar maupun tdk sadar. Ya Allah jika ada jin dlm tubuh hamba maka tariklah keluar dr tubuh hamba dengan cara yg paling lembut, paling mudah tanpa menyakiti diri hamba. Baca syahadat dan takbir 3 kali.
4. Ambil air putih di gelas lalu bacakan ayat ruqyah 3 Qul ( al ikhlas, al falaq dan an naas) tiup lalu bacakan innalillahi wa inna ilaihi rojiuun 3 kali tiup ke air. Yakini air ini mjd obat dan yakini bahwa semuanya dtg dr Allah dan akan kembali kpd Allah.
5. Berdoa dengan khusyu posisi tangan berdoa. :
Ya Allah haramkanlah hati dan pikiran hamba dikuasai oleh jin. 3x
Ya Allah haramkanlah darah hamba dimasuki oleh jin. 3x
Ya Allah haramkanlah tangan kaki dan tubuh hamba dikuasai oleh jin. 3x
Ya Allah apabila ada jin dlm tubuh hamba maka lemahkanlah semua kekuatan mereka.
Ya Allah apabila ada jin dlm tubuh hamba tariklah mereka semua keluar dr tubuh hamba dgn cara yg paling lembut dan mudah.
lalu bacakan 3 Qul tiup ke telapak tangan, lalu usapkan ke wajah dan seluruh tubuh. Bila mual maka lakukan usapan dr bawah puser ke dada lalu ke leher dan muntahkan ke plastik sambil ucapkan. Bismillahi Allahu Akbar..
6. Jika ada tubuh yg tdk nyaman, atau sakit maka lakukan usap tarik buang ke plastik sambil mengucapkan Bismillahi.. Allahu Akbar..
7. Usap usap dada dan perut sambil berdoa ya Allah apabila ada penyakit fisik , psikis, gangguan jin, sihir dan benda ghoib yg ada di dlm tubuh hamba maka hamba mohon tariklah keluar semuanya dr tubuh hamba dengan cara yg paling lembut dan mudah tanpa menyakiti diri hamba. Lakukan usap tarik buang.
8. Jika tergambar wajah seseorang saat melakukan ruqyah mandiri maka ambillah air gelas td lalu celupkan jari telunjuk kanan dan berdoa " ya Allah apabila ada penyakit ain antara saya dengan .....(sebutkan nama wajah yg timbul dlm pikiran) maka hamba mohon putuskanlah penyakit ain ini ulangi 3x tiup lalu minum 7 tegukan. Boleh bbrp tegukan tdk wajib.
9. Usap usap seluruh tubuh sambil membaca Bismillah.. niatkan semua penyakit fisik, psikis, gangguan jin, sihir, benda2 ghoib semuanya melemah mengecil dan ketarik keluar dari tubuh dr segala arah.
Selamat mencoba kabari hasilnya. Kesembuhan datangnya hanya dr Allah maka marilah kita hijrah dr jahil ke sunnah. Perbaiki diri perbaiki ibadah sesuai sunnah, istiqomah dzikir pagi petang dan dekatilah org org sholeh. Semoga Allah menolong kita semua dr semua gangguan makhluk jahat, dr penyakit dan takdir buruk dan semoga kita semua dapat sembuh dr penyakit. Aamiin Ya Robb.
Tono Esfandiar - 085693380181
Fanpage FB *_Quantum Quranic Healing Centre_*
3. ☝🏻 Juwandi ijin bertanya
Cara meruqyah diri sendiri Ust Gmn?
jawaban 🖊
4. ☝🏻ijin bertanya ustadz,
Kalau ingin di rukyah spya tw apkah ada gngguan jin apa tdk bsa ustadz?soal'y ada tman yg blang klo tdk ada gngguan jin jstru d rukyah itu mlah memancing masuk'y jin...
Syukron ustadz...
jawaban 🖊 Anggapan kalo ruqyah malah memancing masuknya jin itu ngawur tdk miliki landasan ilmiah.
Bisa belajar bgmn ruqyah mandiri seperti diatas atau boleh sj datangi peruqyah, namun sebaik2 ruqyah adlh dengan belajar dan ruqyah mandiri.
5. Cara menghindari ain bisa tidak??
Jika kita tidak sadar jika kita kena ain bagaimana tadz, apa yang harus dilakukan??
Kalau kena ain, tp kita tidak tahu siapa pelaku ain cra menghilangkan bagaimana??
jawaban 🖊 Mencegah agar diri kita tdk terkena ain dengan cara dzikir pg petang sesuai sunnah di kitab hisnul muslim.
Cara agar kita tdk mjd pelempar ain adalah dengan selalu mengingat Allah saat memuji dan hasad buruk.
Bila sdh terkena ain maka caranya ada diatas di materi. Bila pelempar ain tdk diketahui bisa dengan air dibavakan doa ain dan surat al mulk 1 sd 5 tiupkan lalu utk minum dan mandi slm 7 hr
6. Saya sebernarnya sudah punya daun bidara tadz tapi bingung melakukannya . . .tp sekarang sudah kering daunnya 😪😪#rukyah
jawaban 🖊 Msh bsa digunakan.. campur air lalu diruqyah
KHASIAT DAUN BIDARA UNTUK GANGUAN JIN
Mengobati Gangguan Sihir dengan daun bidara
1. Dalil bahawa Daun Bidara beserta Rukyah mengubati Sihir:
Ibnu Katsir dalam huraiannya apabila menafsirkan Surah Al Baqarah Ayat 102 berkaitan Syaitan yang memfitnah Nabi Allah Sulaiman bahawa baginda menggunakan Sihir bukan Mukjizat meriwayatkan bahwa yang paling bermanfaat dalam menghilangkan pengaruh sihir adalah dengan menggunakan apa yang diturunkan Allah s.w.t. kepada RasulNya untuk menghilangkan hal itu yaitu membaca al-muawwidzatian (al-Falaq dan an-Nas) dan Ayat Kursi kerana ayat-ayat itu dapat mengusir syaitan.:
Al Qurtubi menceritakan daripada Wahab untuk mengubati Sihir: “ Diambil 7 helai daun bidara ditumbuk halus lalu dicampurkan air dan dibacakan Ayat Kursi dan diberi minum pada orang yang terkena sihir tiga kali teguk dan baki airnya diguna untuk mandi ,Insya Allah akan hilang sihirnya”. “Dan diutamakan membaca Qul A’uzubil Falak ,Qul A’uzubirabinnas juga ditambah Ayat Kursi kerana ayat-ayat itu dapat mengusir Syaitan.”
( Tafsir Ibn Katsir Jilid Satu Terjemahan Singkat Halaman 171)
( Tafsirul QuranilAzim Juz: 1 halaman 372 )
Berikut ini beberapa khasiat atau manfaat daun bidara:
1.Daun Bidara Dan Memandikan Jenazah
Ummu ‘Athiyyah Rodhiyallohu ‘Anha berkata, “Nabi Shollallohu Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda: ‘Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.”
(H.R. al Bukhori 3/99-104, Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi 2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85, 4076-4078, Syaikh al Albani – Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah hal 130-131).
2.Daun Bidara dan Wanita Haidh
‘Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.” (H.R. Muslim no. 332 dari ‘Aisyah)
3.Daun Bidara Dan Ruqyah
Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat al-Qur’an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).
Menumbuk tujuh helai daun pohon Sidr (daaun bidara) hijau di antara dua batu atau sejenisnya, lalu menyiramkan air ke atasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan dibacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.
Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, insya Allah penyakit (sihir) akan hilang. Dan jika perlu, hal itu boleh diulang dua kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna. Hal itu sudah banyak dipraktekkan, dan dengan izin_Nya,Allah memberikan manfaat padanya. Pengobatan tersebut juga sangat baik bagi suami yang tidak bisa berhubungan badan karena terkena sihir.
4.Daun Bidara Untuk Makanan atau Minuman
Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringawetkan, atau dibuat manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang dimakan bergaram. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop.
Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan. Di India, pohon bidara merupakan salah satu dari beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk pemeliharaan serangga lak; ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut untuk diproses menjadi sirlak. Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain. Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka. Di Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.
5.Daun Bidara atau daun bidara cina
Bidara acap dipertukarkan identitasnya dengan bidara cina (Ziziphus zizyphus; sinonim Z. jujuba Miller, Z. vulgaris Lamk.).Sebutan yang sekarang ini sering kita dengar dengan panggilan Daun Bidara cina adalah karena Bidara yang terakhir ini dibudidayakan di Cina bagian utara.Dan di Indonesia orang menyebut daun bidara dengan sebutan bidara cina karena juga dalam sebuah sumber ada suatu daerah yang disitu banyak tinggal orang keturunan cina dan menanam daun bidara.Daerah tersebut pun kini dinamakan daerah Bidaracina.
Cara penggunaan daun bidara adalah :
a. Ambil daun bidara pada bilangan ganjil, paling sedikit 7 lembar daun, taruh di penggilingan/cobek dan tumbuklah hingga halus (dicampur sedikir air)
b. Setelah halus, campurkan dalam segelas air untuk diminum
c. Atau dicampur dan diaduk dalam seember air untuk buat mandi
d. Bisa juga di tambah air hujan, ambil air hujan lansung dari atas memakai wadah yang besar
e,Untuk sakit asam urat dan kolestrol, persendiaan ngilu lebih baik di tambah garam beryodium.
jangan lupa sebelum dibuat mandi atau diminun bacakan dulu ayat-ayat ruqyah. Jika dibuat untuk mandi lebih afdhol air daun bidara ditaruh di bateup dan pasien berendam selama 10 menit atau jika tidak ada pada bilasan pertama gunakan air daun bidara lalu gosok-gosok ketubuh dan diamkan selama 5 menitan lalu biilasan kedua gunakan air biasa dan sabun mandi.
Semoga di beri kesembuhan bagi yang mengalami gangguan jin,
7. Afwan, ustadz tanda tanda kalau kena jin apa saja tadz, ???
jawaban 🖊 Ada banyak
Ketindihan
Sering mimpi buruk
Sering terbangun malam
Badan atau leher terutama sering sakit ketika bgn tdr
Ada lebam ditbh
Bisikan
Melihat jin
Merasakan jin
Lalu bsa juga gigi gemeretek saat tdr
Penyakit Non Medis bsa diklasifikasi sbb:
1. Gangguan Jin
2. Sihir
3. Penyakit Ain
4. Penyakit psikis
5. Nasab / keturunan
6. Nafs / jiwa
Masing2 poin diatas cukup panjang penjelasannya, dan ada ciri2 masing2,
Juga cara penanganan terapi ruqyahnya berbeda.
8. Ada seorang ahli hipnoterapi bisa ruqyah jin itu bagaimana ya?
Jawaban 🖋Kasus seperti itu biasanya dibantu sm jin dlm proses ruqyahnya
Ruqyah Syar'i hrs berpedoman pd Al Quran dan Sunnah juga kitab2 para Ulama,
*Minta Bantuan Jin*
Lajnah Daimah
Pertanyaan:
Apa hukum Islam mengenai orang yang meminta bantuan kepada jin untuk mengetahui perkara-perkara ghaib? Apa hukum Islam tentang menghipnotis, yang dengannya kekuasaan penghipnotis untuk mempengaruhi orang yang dihipnotis menjadi kuat. Selanjutnya dia menguasainya dan membuatnya meninggalkan yang haram, menyembuhkan dari penyakit kejiwaan, atau melakukan pekerjaan yang diminta oleh penghipnotis? Apa pula hukum Islam tentang ucapan si polan: Bihaqqi fulan (dengan hak si fulan); apakah ini sumpah atau tidak? Berilah penjelasan kepada kami.
Jawaban:
Pertama, ilmu tentang perkara-perkara ghaib hanya dimiliki oleh Allah secara khusus. Tidak ada seorang pun dari makhluknya yang mengetahuinya, baik jin maupun selainnya, kecuali apa yang Allah wahyukan kepada siapa yang dikehendakiNya dari para malaikat atau rasul-rasulNya. Allah سبحانه و تعالى berfirman,
"Katakanlah, 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah', dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan." (An-Naml: 65).
Allah سبحانه و تعالى berfirman mengenai NabiNya, Sulaiman عليه السلام, dan jin yang ditundukkanNya untuknya,
"Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersung-kur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan." (Saba': 14).
Dia berfirman,
"(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhaiNya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya." (Al-Jin: 26-27).
Diriwayatkan secara sah dari an-Nawwas bin Sam'an, Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda,
"Jika Allah hendak mewahyukan suatu perkara Dia berfirman dengan wahyu, maka langit menjadi takut atau sangat gemetar karena takut kepada Allah. Jika ahli langit mendengar hal itu, maka jatuh dan bersungkur dalam keadaan bersujud kepada Allah. Mula-mula yang mengangkat kepalanya adalah Jibril, lalu Allah berbicara kepadanya dari wahyuNya tentang apa yang dikehendakiNya. Kemudian Jibril melintasi para malaikat. Setiap kali melewati suatu langit, maka para malaikat langit tersebut bertanya, 'Apa yang difirmankan oleh Tuhan kami, wahai Jibril?' Jibril menjawab, 'Dia berfirman tentang kebenaran, dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.' Lalu mereka semua mengucapkan seperti yang dikatakan Jibril. Lalu Jibril menyampaikan wahyu ke tempat yang diperintahkan Allah kepadanya.'" (HR. Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnah, no. 515; Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhid; dan al-Baihaqi dalam al-Asma' wa ash-Shifat).
Dalam ash-Shahih dari Abu Hurairah -rodliallaahu'anhu- dari Nabi صلی الله عليه وسلم, beliau bersabda,
"Jika Allah memutuskan suatu perkara di langit, maka para malaikat meletakkan sayap-sayapnya karena tunduk kepada firmanNya, seolah-olah rantai di atas batu besar. Ketika telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, maka mereka bertanya, 'Apakah yang difirman oleh Tuhan kalian.' Mereka menjawab kepada yang bertanya, 'Dia berfirman tentang kebenaran dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.' Lalu pencuri pembicaraan (setan) mendengarkannya. Pencuri pembicaraan demikian, sebagian di atas sebagian yang lain -Sufyan menyifatinya dengan telapak tangannya lalu membalikkannya dan memisahkan di antara jari-jarinya-. Ia mendengar pembicaraan lalu menyampaikannya kepada siapa yang di bawahnya, kemudian yang lainnya menyampaikannya kepada siapa yang di bawahnya, hingga ia menyampaikannya pada lisan tukang sihir atau dukun. Kadangkala ia mendapat lemparan bola api sebelum menyampaikannya. Kadangkala ia menyampaikannya sebelum mengetahuinya, lalu ia berdusta bersamanya dengan seratus kedustaan. Lalu dikatakan, 'Bukankah ia telah berkata kepada kami demikian dan demimkian, demikian dan demikian.' Lalu ia mempercayai kata-kata yang didengarnya dari langit." (HR. al-Bukhari, no. 4800, kitab at-Tafsir (Surah Saba')).
Atas dasar ini maka tidak boleh meminta bantuan kepada jin dan makhluk-makhluk selainnya untuk mengetahui perkara-perkara ghaib, baik berdoa kepada mereka, mendekatkan diri kepada mereka, membuat kemenyan, maupun selainnya. Bahkan, itu adalah kesyirikan, karena ini sejenis ibadah. Padahal Allah telah memberi tahu kepada para hambaNya agar mengkhususkan peribadatan kepadaNya seraya mengikrarkan,
"Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan." (Al-Fatihah: 5).
Telah sah dari Nabi صلی الله عليه وسلم bahwa beliau bersabda kepada Ibnu Abbas,
"Jika kamu meminta, maka memintalah kepada Allah dan jika kamu meminta pertolongan, maka memintalah pertolongan kepada Allah." ( HR. at-Tirmidzi, no. 2516, kitab Shifah al-Qiyamah, dan ia menilainya sebagai hadits hasan shahih).
Kedua, hipnotis adalah salah satu jenis perdukunan dengan mempergunakan jin sehingga penghipnotis memberi kuasa kepadanya atas orang yang dihipnotisnya. Ia berbicara lewat lisannya dan mendapatkan kekuatan darinya untuk melakukan suatu pekerjaan lewat penguasaan terhadapnya, jika jin tersebut jujur bersama penghipnotis itu. Ia mentaatinya sebagai imbalan "pengabdian" penghipnotis kepadanya. Lalu jin itu menjadikan orang yang dihipnotis tersebut mentaati kemauan penghipnotis terhadap segala yang diperintahkannya berupa pekerjaan-pekerjaan atau informasi-informasi lewat bantuan jinnya, jika jin itu jujur bersama si penghipnotis. Atas dasar itu maka menggunakan hipnotis sebagai sarana untuk menunjukkan tempat pencuri, barang yang hilang, menyembuhkan penyakit, atau melakukan aktifitas lainnya lewat jalan penghipnotis adalah tidak boleh bahkan kesyirikan, berdasarkan alasan yang telah disebutkan. Dan, karena itu berarti kembali kepada selain Allah, dalam perkara yang diluar sebab-sebab biasa yang disediakan Allah سبحانه و تعالى untuk para makhluk dan diperbolehkan untuk mereka.
Ketiga, ucapan seseorang: Bihaqqi fulan (demi/ dengan hak polan), mengandung makna sumpah. Maksudnya, aku bersumpah kepadamu demi polan. Ba' di sini adalah Ba' al-Qasam (kata yang mengandung arti sumpah). Bisa juga mengandung makna tawassul dan meminta bantuan kepada diri fulan atau kedu-dukannya. Jadi, Ba' ini untuk Isti'anah (meminta bantuan). Pada kedua hal ini, ucapan ini tidak boleh.
Adapun yang pertama, bersumpah kepada makhluk oleh makhluk adalah tidak boleh. Bersumpah kepada makhluk sangat dilarang oleh Allah, bahkan Nabiصلی الله عليه وسلمmenetapkan bahwa bersumpah kepada selain Allah adalah syirik. Beliau bersabda,
"Barangsiapa bersumpah kepada selain Allah, maka ia telah syirik." ((HR. at-Tirmidzi, no. 1535, kitab al-Iman wa an-Nudzur; Abu Daud, no. 3251, kitab al-Iman wa an-Nidzur, dan at-Tirmidzi menilainya sebagai hadits hasan; Ahmad, no. 5568) (HR. Ahmad, Abu Daud, at-Tirmidzi, dan al-Hakim; ia menilainya sebagai hadits shahih)).
Adapun yang kedua, karena para sahabat tidak bertawassul kepada diri Nabi صلی الله عليه وسلم dan tidak pula kepada kedudukannya semasa hidupnya dan sesudah kematiannya. Padahal mereka itu manusia yang paling tahu tentang maqam dan kedudukan beliau di sisi Allah serta lebih tahu tentang syariat. Berbagai penderitaan telah mereka alami semasa hidup Nabi صلی الله عليه وسلم dan setelah kematiannya, namun mereka kembali kepada Allah dan berdoa kepadaNya. Seandainya bertawassul dengan diri atau kedudukan beliau صلی الله عليه وسلم itu disyariatkan, niscaya beliau telah mengajarkan hal itu kepada mereka; karena beliau tidak meninggalkan suatu perkara untuk mendekatkan diri kepada Allah melainkan beliau memerintahkannya dan memberi petunjuk kepadanya. Dan, niscaya mereka mengamalkannya karena mereka sangat antusias mengamalkan apa yang disyariatkan kepada mereka, terutama pada saat mengalami kesulitan. Tiadanya ketetapan izin dari beliau صلی الله عليه وسلم mengenainya dan petunjuk kepadanya serta mereka tidak mengamalkannya adalah bukti bahwa itu tidak diperbolehkan.
Yang sah dari para sahabat, bahwa mereka bertawassul kepada Allah dengan doa Nabi صلی الله عليه وسلم kepada Tuhannya agar permohonan mereka dikabulkan semasa hidupnya, seperti dalam Istisqa' (meminta hujan) dan selainnya. Tatkala beliau telah wafat, Umar -rodliallaahu'anhu- ketika keluar untuk Istisqa' mengatakan,
"Ya Allah, dahulu kami bertawassul kepadaMu dengan Nabi kami lalu Engkau memberi hujan kepada kami. Dan sesungguhnya kami sekarang bertawassul kepadamu dengan paman Nabi kami, maka berilah kami hujan."
Maka, mereka diberi hujan. (HR. al-Bukhari, no. 1010, kitab al-Istisqa').
Maksudnya doa al-Abbas kepada Tuhannya serta permohonannya kepadaNya, dan yang dimakud bukan bertawassul kepada kedudukan al-Abbas; karena kedudukan Nabi صلی الله عليه وسلم lebih besar dan lebih tinggi darinya. Kedudukan ini tetap berlaku untuknya sepeninggalnya sebagaimana semasa hidupnya. Seandainya tawassul tersebut yang dimaksudkan, niscaya mereka telah bertawassul dengan kedudukan Nabi صلی الله عليه وسلم daripada bertawassul kepada al-Abbas. Tetapi, nyatanya, mereka tidak melakukannya. Kemudian, bertawassul kepada kedudukan para nabi dan semua orang shalih adalah salah satu sarana kesyirikan yang terdekat, sebagaimana yang ditunjukkan oleh fakta dan pengalaman. Oleh karenanya perbuatan ini dilarang untuk menutup jalan tersebut dan melindungi tauhid. Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan atas Nabi kita, Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.
Rujukan:
Majalah al-Buhuts al-Islamiyah, vol. 30, hal. 78-81, al-Lajnah ad-Da'imah.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq
Repost by kunungi halaman di FB kami *_Quantum Quranic Healing Centre_*
APAKAH JIN BISA "MENCULIK" MANUSIA?
Ada beberapa kisah yang menunjukkan bahwa bangsa jin bisa "menculik" manusia ke alamnya. Diantaranya adalah:
1. Kisah di Zaman Rasulullah saw
Kisah ini sebenarnya bukan kisah penculikan, tetapi hanya kisah Rasulullah saw dibawa ke alam Jin. Di dalam hadits Shahih Muslim diceritakan tentang para sahabat yang kehilangan Rasulullah saw di suatu malam, sehingga mereka sangat mengkhawatirkan keselamatan diri beliau. Para sahabat merasakan bahwa malam itu adalah malam yang paling buruk yang pernah mereka alami, karena mereka kehilangan Rasulullah saw yang seharusnya dijaga. Setelah dilakukan pencarian, para sahabat tetap tidak menemukan jejak Rasulullah saw. Seolah-olah beliau hilang ditelan bumi. Akan tetapi ketika hari menjelang pagi, tiba-tiba Rasulullah saw muncul dari arah Hira, berjalan menuju para sahabat.
Rasulullah saw bersabda,
أَتَانِيْ دَاعِيْ الْجِنِّ، فَذَهَبْتُ مَعَهُ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنَ.
"Seorang da'i Jin datang menemuiku, kemudian aku pergi bersamanya untuk membacakan Al-Quran di depan mereka." (HR Muslim, dari Amir, Mukhtashar Shahih Muslim, Kitab Fadhailil Quran, Bab Qiraatun Nabi Al-Quran Alal Jin, (Bab Rasulullah Membacakan Al-Quran kepada Jin), hadits no. 2117, hal. 562).
2. Kisah di Zaman Sahabat
Kisah ini tercantum di dalam kitab Subulus Salam Kitab Talaq (Bab Perceraian). Kisah ini berkenaan dengan seorang wanita yang kehilangan suaminya. Umar bin Khathab memfatwakan bahwa seorang wanita yang ditinggal pergi oleh suaminya, kemudian tidak diketahui rimbanya, maka ia harus menunggu selama 4 tahun ditambah masa iddah (masa menunggu) selama 4 bulan 10 hari. Kisah ini diriwayatkan oleh Abdurrazzaq tentang seorang lelaki yang hilang. Laki-laki tadi bercerita, "Ketika aku memasuki Syi'ib [nama daerah di gurun pasir], aku ditawan oleh Jin kafir. Aku tinggal bersama mereka beberapa tahun lamanya." Kemudian sang istri yang merasa kehilangan suaminya akhirnya mendatangi Umar bin Khathab mengadukan hal ini (tentang suaminya yang hilang). Si istri menanyakan kepada Umar tentang hukum perkawinannya, apakah boleh menikah lagi atau tidak boleh, dan kalau boleh, kapan waktunya? Masalah ini menyangkut iddah (masa penantian seorang istri yang dicerai atau ditinggal wafat suaminya). Umar bin Khathab menyuruh wanita tersebut untuk menunggu selama empat tahun sejak perkara ini dibawa ke hadapan Umar bin Khathab. Setelah itu, Umar memanggil wali dari suami yang hilang tadi agar menceraikannya. Kemudian setelah diceraikan, Umar menyuruhnya agar menunggu (beriddah) selama empat bulan sepuluh hari. Setelah aku dibebaskan, kata si lelaki tersebut (yang ditawan Jin), ternyata istriku telah menikah lagi dengan pria lain.
Dalam riwayat lain dikatakan, "Ketika itu, ia datang menghadap Umar, dan berkata, "Ketika aku pergi ke mesjid hendak shalat Isya, aku ditawan oleh sekelompok Jin kafir, sehingga aku menetap (ditawan) oleh mereka dalam waktu yang cukup lama. Pada suatu hari, datanglah sekelompok Jin muslim memerangi Jin kafir yang telah menawanku sehingga mereka (Jin muslim) bisa mengalahkan Jin-jin kafir tersebut. Kemudian mereka juga menawan semua Jin kafir tersebut, termasuk aku ikut ditawan." Ketika mereka melihat aku, mereka pun berkata,
نَرَاك رَجُلًا مُسْلِمًا، لَا يَحِلُّ لَنَا سِبَاؤُك، فَخَيَّرُوْنِيْ بَيْنَ الْمُقَامِ وَبَيْنَ الْقُفُوْلِ، فَاخْتَرْتُ الْقُفُوْلَ إِلَى أَهْلِيْ فَأَقْبَلُوْا مَعِيْ.
"Kami lihat engkau adalah seorang muslim. Tidak boleh bagi kami untuk menawan seorang muslim. Aku disuruh memilih antara menetap bersama mereka atau pergi ke dunia. Aku memilih pergi ke dunia kembali berkumpul dengan keluargaku dan mereka pun mengabulkan keinginanku."
Kalau malam hari, mereka tidak pernah mengajakku bercakap-cakap, dan kalau siang hari selalu ada hembusan angin mengikuti mereka.
Umar bertanya,
فَمَا كَانَ طَعَامُكَ فِيْهِمْ؟
"Apakah yang menjadi makananmu selama hidup bersama mereka di alam Jin?"
Ia menjawab,
الْفُوْلُ وَمَا لَا يُذْكَرُ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ.
"Makananku adalah sejenis kacang-kacangan dan makanan yang dimakan tidak membaca basmalah."
Umar bertanya kembali,
فَمَا كَانَ شَرَابُكَ؟
"Sedangkan minumannya, apa yang engkau minum?"
Ia menjawab,
الْجَدْفُ.
"Aku minum al-jadfu."
قَالَ قَتَادَةُ وَالْجَدْفُ مَا لَا يُخَمَّرُ مِنَ الشَّرَابِ.
Qatadah berkata bahwa yang dimaksud dengan al-jadfu adalah minuman yang tidak dipermentasikan. (Subulus Salam karya Ash-Shan'ani, Kitabuth Thalaq, Babul Iddah wal Ihdad wal Istibra wa Ghaira Dzalik, (Kitab Talak (Perceraian), Bab Iddah, Ihdad dan Istibra), juz ke-3 hal. 393).
3. Kisah di Zaman Sekarang
Alkisah, ada seorang anak kecil berumur lima tahun. Si anak hidup bersama ayah dan bundanya di sebuah rumah yang cukup bagus.
Suatu hari, ketika si anak sedang bermain-main di rumahnya, tanpa sengaja tangannya menyenggol vas bunga sehingga jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping. Si ibu yang sedang asyik memasak di dapur dikejutkan oleh suara benda yang jatuh ke lantai. Tatkala dilihat, si ibu kaget melihat vas bunga kesayangannya pecah berkeping-keping. Secara spontanitas, si ibu langsung menjewer telinga anaknya dan memukuli punggungnya berkali-kali. Tidak puas dengan pukulan, maka si ibu pun memasukkan anaknya yang baru berumur lima tahun tersebut ke dalam kamar mandi dan dikunci dari luar. Dari dalam kamar mandi, si anak hanya bisa menangis. Ibu…buka...ibu buka pintunya….!
Si ibu yang terlanjur marah tidak mau membukakan pintunya. Setelah seharian berlalu, si ibu tersadar bahwa anaknya masih terkurung di dalam kamar mandi. Tetapi apa yang terjadi…alangkah kagetnya si ibu ketika pintu kamar mandi dibuka, si anak ternyata tidak ada di dalam kamar mandi! Si ibu tersebut hanya mendengar suara tangisan anaknya saja, sedangkan tubuhnya tidak terlihat. Maka berlarilah si ibu menemui tetangganya meminta pertolongan. Semua tetangganya yang datang dan melihat ke kamar mandi tersebut. Tetapi mereka hanya bisa mendengar suara tangisan si anak tanpa bisa melihat wujudnya.
Akhirnya si ibu pergi menemui seorang syaikh yang bernama Syaikh Ahmad Al-Khalili, seorang mufti (pemberi fatwa) di Kesultanan Oman. Maka Syaikh Ahmad Al-Khalili pun berkata,
إِنَّ ابْنَكُمْ تَمَّ اخْتِطَافُهُ مِنْ قِبَلِ الْجِنِّ، وَ الْحَلُّ أَنْ تَنْتَظِرُوْا ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، فَإِنْ لَمْ يَظْهَرْ، أَقِيْمُوْا عَلَيْهِ الْعَزَا.
"Sesungguhnya anakmu telah ditangkap oleh Jin. Jalan keluarnya yaitu kalian harus menunggu selama tiga hari. Apabila anakmu tidak nampak, (tidak muncul kembali), maka bertakziyahlah (anggaplah telah wafat)." Syaikh Ahmad hanya bisa menyalahkan si ibu yang telah mengurung anaknya di dalam toilet, sebuah tempat yang biasa didiami oleh Jin. (Kisah ini tepatnya terjadi pada tanggal 02 April 2002 di Kesultanan Oman).
🍄🍄
Repost by. QQH
https://m.facebook.com/quantumquranichealing
🍄🍄
Jin Dapat Menyetubuhi Manusia?
Syaikh Ibnu Jibrin
Pertanyaan: Apakah benar bahwa jin bisa masuk dalam tubuh manusia, dan mungkin menyetubuhi manusia?
Jawaban:
Sebagian jin bisa merubah wujudnya kepada manusia dalam wujud wanita kemudian manusia menyetubuhinya. Demikian pula jin berubah wujud menjadi seorang pria dan menyetubuhi wanita dari manusia, sebagaimana laki-laki menyetubuhi wanita. Solusi atas hal ini ialah membentengi diri dari mereka, baik laki-laki maupun perempuan, dengan doa-doa dan wirid-wirid yang ma'tsur, membaca ayat-ayat yang mencakup pemeliharaan dan penjagaan dari mereka dengan seizin Allah. Fakta menunjukkan bahwa jin merasuki wanita manusia dan ruhnya mendominasi ruh wanita ini, sedangkan jin perempuan merasuki pria manusia dan ruhnya mendominasi ruh pria ini, sehingga ketika dipukul maka ia tidak merasakan pukulan tersebut kecuali jin yang merasuki itu. Ketika jin itu keluar dan orang tersebut ditanya, maka ia tidak ingat apa yang telah terjadi padanya, apa yang dikatakan kepadanya atau ditanyakan kepadanya, tidak merasakan pukulan dan rasa sakit. Ada dari kalangan pembaca al-Qur'an yang membunuh jin yang merasuki manusia dengan bacaan al-Qur'an atau obat-obatan. Mereka mengetahui tempat bersarangnya jin ini, dan ini dikenal di kalangan ahli ruqyah yang masyhur dengan pengobatan akibat gangguan jin dan sejenisnya.
Rujukan: Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq.
Jin menyukai manusia
Ciri2nya :
1. Sering mimpi bersetubuh bahkan sampai merasakan klimaks kepuasannya.
2. Ada tanda lebam kebiruan atau coklat ditubuh terutama disekitar selangkangan atau pahanya pdhl tdk pernah terbentur sesuatu.
3. Sering merasa ditemani, dipeluk saat tidur dan sejenisnya.
4. Bila blm nikah maka susah jodoh atau ketika taaruf selalu bimbang ambil kputusan.
5. Bila sdh nikah maka seringkali benci sama pasangannya, bahkan tdk mau berhubungan suami istri.
Cara melindungi diri :
1. Jaga aurat ya, bilamana mau berganti pakaian maka ucapkanlah basmallah.
2. Berdoa saat masuk dan keluar kamar mandi.
3. Jgn tidur larut malam pdhl tdk ada hal penting atau tdk alasan syar'i.
4. Jgn berlebihan dlm berdandan.
5. Jgn mengaca terlalu lama atau terlalu lagum pd diri sendiri bahkan sampai mengaca dlm kondisi telanjang.
6. Adab tidur sesuai sunnah.
7. Adab bersuci sesuai sunnah.
8. Sholat wajib di awal waktu dan perbanyak munajat cinta kpd Alloh, syaum daud or senin kamis.
Cara mengobati bilamana sdh terjadi :
1. Lakukan ruqyah mandiri tanpa kesurupan sesuai tahapannya.
2. Minyak zaitun diruqyah lalu olesi ke seluruh tubuh terutama saat mau tidur.
3. Konsumsi herbal. Madu habbats zaitun dan bidara diruqyah dulu rutin setiap hari.
4. Minum air ruqyah setiap hari.
5. Mandi dengan daun bidara atau minyak bidara. Sesekali saya sarankan luluran dengan adonan tanah ruqyah.
Adonan tanah ruqyah :
1. Tanah merah
2. Biji kurma ajwa ditumbuk halus (jika ada).
3. Garam halus.
4. Serbuk atau minyak habbats
5. Minyak zaitun.
6. Daun atau minyak bidara.
7. Air hujan (jika ada)
Komposisi lebih banyak tanahnya diolah dihaluskan dengan sedikit air hingga mjd luluran. Lalu sebelum luluran ludahi dikit.
Boleh dilakukan di kamar mandi namun jgn membaca ayat kcuali didlm hati.
Setelah luluran boleh mandi beraih dengan sabun dan shampoo.
Semoga lekas sembuh.
Wa Allohu alam bishowab.
Abu Farhan Esfandiar
#qqh #ssp
Kunjungi fanpage FB kami di *Quantum Quranic Healing Centre*
9. Ustadz apakah termasuk menonton ateis hal hal yg berbau setan iblis sihir ateis bisa kemasukan jin. . .sehingga dpt melakukan hal hal diluar kendali??
#bukan saja menonton tpi hal hal yg lain, yg jelas berhubungan setan jin sihir ateis
Jawaban 🖋 Bisa. Sihir pemahaman masuknya lewat pemikiran, sugesty. Saat ini byk melalui medsos, bioskop, siaran tv, radio dll. Penting jaga diri dengan dzikir pg petang, rutin tilawah, hafalkan Al Quran, jaga apa yg dilihat dan didengar
Clossing Statement :
Tidak ada satupun diantara kita yg bisa lepas dr dosa maka sering2lah istighfar, dekati Allah dengan ibadah sesuai sunnah, hati2 banyak ilmu2 pengobatan yg berkembang saat ini mrpkn talbis iblis (tipu daya iblis) mari pelajari Ruqyah Syar'iyyah warisan Rasululloh. Cek jadwal pelatihan Quantum Quranic Healing Ruqyah Syar'iyyah di Fanpage FB kami *Quantum Quranic Healing Centre*
Semoga berkah dan manfaat. Allahu Akbar 👳🏻☝
PENUTUP
Marilah kita tutup majelis ilmu kita hari ini dgn membaca istighfar, hamdallah serta do'a kafaratul majelis
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
dan istighfar
أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
: Doa penutup majelis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
® Komunitas Para Pemburu Syurga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar