Diri ini adalah penyampai nasihat, yang bermula dari dirinya untuk saudaranya.
Kalau orang lain merasa, berartilah ia sesuai dengan diri hamba.
Seorang yang dhaif dan hina dina dihadapan sang Pemilik Jiwa.
Bukan memaksa orang lain untuk mau mengakui apa yg sudah diperbuatnya.
Hanya saja mengajak mereka untuk kembali berpikir, kemana saja hingga saat ini belum sedikitpun mengenal Rabbnya.
Menghilang kah?
Kehilangan kah?
Atau memang sengaja dihilangkan dari ingatan?
Tak pantas jika ketika diri terpuruk namun masih meminta pertolonganNya, namun ketika bahagia tak ada ingat dengan nikmatNya.
Sungguhlah kami ini makhluk yang munafik...
Tak cerdik namun berhati picik...
Lupa ketika bernafas berdetik-detik dan teringat ketika nafas sudah mencekik.
Duhai Rabbi...
Ampuni kami yg lalai dalam memahat hati kami dengan sebenar-benarnya pahatan seorang yang beriman.
Ya Rahman Ya Rahiim
By: Ust.zain Agung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar