"Syahadat"
Manusia akan senantiasa mencari Tuhannya.
Karena manusia memiliki komponen kepribadian yang disebut "Gharizatut Tadayun", yaitu naluri untuk menghamba pada sesuatu yang dianggapnya besar dan hebat.
Dan ingatlah dalam Al-Qur'an, Allah telah menginformasikan bahwa sudah ada perjanjian antara setiap roh manusia dan Allah, sebelum ia dilahirkan.
Saat berada di dalam rahim terjadi dialog antara manusia dan Tuhan.
Roh ditanya, "Alastu birabbikum?" [Bukankah Aku ini Rabbmu?].
Roh menjawab, "Bala syahidna." [Ya benar, kami bersaksi.]
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah. orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" [QS. Al-A'raf : 172]
Tidak kurang dari sembilan kali umat Islam mengikrarkan kalimat syahadat tiap hari dalam shalatnya. Namun, sejauh mana kita memahami makna kalimat syahadat untuk diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
Jangan-jangan selama ini kalimat itu hanya mampu menggetarkan pita suara kita tanpa mampu meresonasi ke dalam hati, yang sebenarnya juga membutuhkan, bahkan lebih membutuhkan getaran makna kalimat itu.
Part 1 >>
#Mari Menangguhkan Diri
#Lillah, Billah, Fillah
Sumber :
Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku
(Ahmad Rifa'i Rif'an)
By: Maulida KA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar