REKAPAN MATERI KAJIAN KEPUTRIAN KOMPASY
Tema : Munakahat, menjaga hubungan antara menantu dan mertua
Muwajjih : Ustadzah Yulianti
Tempat: keputrian Kompasy
Tanggal : 16 Oktober 2016
Moderator : Ima
Notulen : Ima
MUQADIMAH
----------------
سْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِي
ْ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. In sha Allah..
Aamiin
========================
Materi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pernikahan tidak saja mengeratkan hubungan antara dua orang manusia, yaitu suami dan istri saja. Lebih dari itu, ia mengeratkan hubungan antara dua keluarga: Ayah suami dengan ayah istri, ibu suami dan ibu istri, bahkan keduanya sekaligus.
Dengan begitu tatkala seorang telah menikah, berarti ia menghubungkan minimalnya empat manuisa yang bias jadi tidak memiliki kedekatan samasekali sebelumnya.
✅BERBAKTI BERSAMA-SAMA
Kewajiban berbakti ini tidaklah terputus ketika seseorang telah menikah, namun berubah posisi dan metode penerapannya saja.
Sebagai istri yang baik hendaknya memahami kewajiban suami berbuat baik kepada orang tuanya, lebih khusus lagi kepada ibunya yang harus diutamakan melibihi hak dirinya.
Pada suatu kesempatan, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, sebagaimana disebutka dalam hadist berikut:
Abu Hurairah berkata,
“Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah seraya berkata,
‘Wahai Rasulullah , siapa orang yang berhak aku pergauli dengan baik?’
Maka beliau menjawab,
‘Ibumu.’ Ia bertanya lagi, ‘Lalu siapa lagi setelahnya?’
Beliau menjawab, ‘Lalu Bapakmu.’”
Seorang suami juga harus memahami kewajiabn istrinya untuk berbuat baik kepada orang tuanya, meski hak dirinya harus lebih diutamakan oleh istrinya.
Sebab, memang hak suami terhadap istri jauh lebih agng daripada hak orang tua istri atas diri maupun suaminya.
Sampai-sampai Rasulullah menandaskan keagungan tersebuat dengan sabdanya :
“Bila saja aku memperintahkan seseorang bersujud (denga sujud pengagungan) kepada orang lain , sungguh aku akan memperintahkan seorang istri agar bersujud kepada suaminya.”
✅BERKUNJUNG DAN BERSUA
Berkunjung ke rumah mereka bisa jadi ini menjadi kebaikan yang istimewa bagi orang tua maupun mertua. Maka perlulah kiranya setiap pasutri memprogamkan kunjungannya ke rumah orang tua maupun mertua.
Jarang mengunjungi orang tua atau mertua bahkan bisa menjadi masalah yang terkadang tidak bisa dianggap sepele.
Tatkala pasutri jarang mengunjungi orang tua atau mertua kecuali pada waktu yang longgar saja, itu pun pada kesempatan yang sangat jarang, maka keadaan ini bisa saja menjadi masalah dalam rumah tangga mereka.
Bila jarang kunjung sebab jauhnya tempat tinggal, pasutri harus tau bahwa para orang tua dan mertua pun telah memakluminya. Sehingga masalah ini tidak dibawa sampai ke mereka.
Malah bisa jadi menyusahkan mereka dan tidak lagi membuat gembira serta melapangkan perasaan mereka.
Jauhnya tempat tinggal bukan berarti putusnya suatu hubungan. Alhamdulillah, zaman sekarang sarana informasi dan telekomunikasi begitu mudah dinikmati dalam kebaikan ini. Pasutri bisa memanfaatkan pembicaraan via telepon misalny, untuk tetap berhubungan baik dengan orang tua ataupun mertua. Bisa jadi hubungan percakapan menjadi cukup memuaskan dan menyelesaikan masalah yang timbul.
✅DI RUMAH MERTUA
Bila pasutri berkomitmen denga ajaran agama, maka mereka akan saling mendorong dalam pengalaman nilai-nilai agama.
Perkara yang penting, tatkala pasutri sama-sama shalih maka suami akan bertanggung jawab sebagai suami dan istri akan berperan aktif dalam pendidikan anak-anak dengan pendidikan yang baik sesuai nilai-nilai Islam.
Berkunjung ke rumah mertua tidak cukup hanya dalam waktu yang singkat semata, namun tentunya akan butuh waktu untuk menyelesaikan hajat kunjungannya.
Di saat seperti ini, mungkin akan timbul masalah akibat kemungkaran dirumah mertua.
Salah satu contohnya sekarang ini adalah adanya TV. Adanya TV menjadikan anak betah di depan TV karena dampak negative yang sangat membahayakan mereka pun akhirnya terasa sia-sia belaka.
Dalam kondisi seperti ini bisa jadi pasutri seakan terbentur pada masalah besar yang memusingkannya. Tentu ini adalah hal yang perlu dicari solusinya.
Jadi, urusan anak-anak tetap menjadi tanggung jawab pasutri dan meraka yang akan mendapat kebaikan bila anak-anakya berkelakuan baik. Apabila pendidikan anak sejak dini baik, tentu akan lebih mudah memperbaiki kelanjutannya di massa dewasa. Maka, sebisa mungkin orang tua memerthatikan anaknya dalam pengaruh TV tehadap anak
✅HINDARI PENYULUT MASALAH
Ketika masalah yang muncul dirumah mertua timbulnya akibat pasutri tidak dapat mengambil sikap yang baik dalam bergaul.
Tentu hal ini tidak diingingkan. Maka pahamilah kira-kira penyulut masalah terdebut agar sebisa mungkin dihindari untuk meminimalkan masalah yang timbul bila tidak bisa ditahan seluruhnya.
Sikap yang mengandung cemburu.
Hindari sikap berlebih-lebihan terhadap pasangan.
Sebab sikap berlebih-lebihan saat dirumah mertua bisa memicu sikap kecemburuan. Bisa jadi ibu cemburu sebab anaknya yang dahulu memperthatikan anaknya dan sekarang memperhatikan suaminya. Ataupun sebaliknya.
Ini tentu sikap berlabihan yang tidak pada tempat dan saatnya. Bisa juga bukan ibu yang cemburu, namun saudari pun ikut cemburu. Sebab saudari atau saudaranya yang dahulu begitu dekat dengannya sekarang hambar pergaulannya, sebabnya juga sikap berlebihan pasutri dihadapan saudarinya.
Tradisi tertentu dan status sosial tertentu pada sebagian masyarakat masih saja menjadi tolak ukur baik tidaknya pernikahan anak-anak mereka. Maka sebagian anak dan menantu yang baik harus memaklumi hal ini apalagi dalam kenyataan tradisi maupun status soisal mereka berbada. Maka jangnlah melulu memperhatikan trades diri dan status sosilan saja. Namun memperhatikan dimana saat ini kita berada. Sikap adaptasi yang baik akan membuntu jalan munculnya maslah. Namun demikian, bukan pasutri harus melunturkan seluruhnya.
Tidak. Pasutri harus tetap teguh dan konsisten dengan pendirianya, tetap berada diatas kebenaran nilai-nilai isalm yang selama ini telah dibinanya.
Tidak pandai menghargai. Ini merupakan penyulut api masalah. Bisa jadi sebagian pasutri merasa tidak begitu butuh kasih sayang orang tua maupun mertua lagi, ia hanya cukup dengan kasih sayang pasangannya saja.
Akhirnya mereka meremehkan orang tua dan tidak menghargai mereka lagi.
Akibat yang timbul dan bisa dibaca ialah hubungan antar meraka dengan orang tua ataupun mertua menjadi dingin-dingin saja.
Inilah penyulut masalah itu. Mestinya mereka menyadari apa yang telah di sampaikan di awal, bahwa mereka harus tetap berhubungan baik dengan orang tua maupun mertua.
Bila tidak, bisa jadi akan timbul kedengkian, hal kebencian yang akan terus berlanjut kepada anak-anaknya.
Na’udzubillah.
*Rekap tanya jawab*
1. umi, bagaimana jika sang suami shalih paham kewajiban dan haknya sedangkan mertua tdk begitu paham. contohnya sering berbicara dgn keras, memarahi dan trkadang mengolok-olok suami padahal ada istrinya. lalu bagaimana menjalin dan membatasi hubungan jika awal pernikahan masih tinggal satu rumah dgn mertua? syukron☺
karena banyak kasus istri sering bermasalah dgn mertua terutama ibu suami
*Jawab*
Mertua adalah orang tua kita juga, perlakukan mertua seperti orang tua kita. Bergaul dg beliau² penuh kelembutan, kesabaran, terlebih kalau sudah sepuh, dan kita harus banyak memaklumi. Apabila kita satu rumah dg mertua, hilangkan perasaan sungkan bantu sebisa mungkin pekerjaan rumah tanpa diminta bantuan. Wallohu a'lam
2. Bismillah...
Ummi, saya Riska dari Reg 1 Ummahat.
Ummi, saya izin bertanya.
Bagaimana cara menjaga hubungan baik dngan mertua yang mertua nya itu bisa dbilang rewel dan kurang baik terhadap menantu.
Syukron ummi.
*Jawab*
Hampir sama dengan jawaban di atas bersabar dan banyak memaklumi, kalau misalnya kita mau mbari sesuatu kpd ortu kita, berikan juga pemberian yang sama kualitas nya kpd mertua seperti yang diberikan kpd orang tua kita,wallohu a'lam
3. Umi mau tnya reg 7
Mewakili teman
Aku mau jadi istri soleha. gara nya dulu suami saya selingkuh ma mantan nya ketaun saya.. dari situ dia gak pulang krumah saya telpon di sms dpesenn ma ortu ku tapi dia ngga pulang.. sampai saya dengar saya sama suami cerai dengar dari orang lain dia kata mertua ku... saya hampiri orang tuanya apa maksud smua ini mana suami saYa .. saya marah saya kesell buu... 29 hari dia ngga pulang kerumah 29 dia ngga nafkahin saya . Terus gmn jujur saya sayang sama dia tapi saya kecewa sangat sama dia ... Apa salah yang saya lakukan skarang
*Jawab*
Shighot talak jatuhnya 3 bulan, bersabar dulu ya mba, ini ujian dr Alloh, selalu ada hikmah dibalik semua ini. Wallohu a'lam
4. Bismillah,
Bunda,ana diana dari Reg 1 Ummahat
mau bertanya, dulu awal nikah kan ana tinggal ikut mertua,tapi tidak bisa menjalin hubungan sedekat ibu kandung dan anaknya. Lalu,ana berfikir harus keluar dari rumah mertua dan tinggal sendiri. Alhamdulillah terbukti ana bisa menjalin hubungan dekat dengan mertua ana. Apakah ana salah atau berdosa melakukan sikap seperti itu?
*Jawab*
Insya Alloh tidak salah mba diana, alhamdulillah hubungan dg mertua malah membaik, ada banyak hal baik apabila kita tidak tinggal serumah dengan mertua, diantaranya kita bertambah dewasa, sehingga dengan kedewasaan kita hubungan dengan mertua membaik wallohu a'lam
5. Umi mau tanya klo ortu dari masing2 calon pasutri menginginkan anak mereka stelah menikah tinggal brsama orang tua wanita tinggal di rumah orang tua wanita dan begitupun ortu dari si laki2
Lalu bgm yg hrs dilakukan calon pasutri tsb umm? Klo sang ortu masih tetap keukeuh dengan pendiriannya.
Syukron ummi
*Jawab*
Perlu ketegasan dari Calon suami, untuk tinggal di rumah sendiri meski ngontrak, jadi tidak tinggal dipihak suami atau pun pihak istri, Wallohu a'lam
6. Ummi, bagaimana sebaiknya memperbaiki hati yang terlanjur kecewa dengan sikap mertua yang suka menjelekkan di belakang dan menyuruh suami untuk nikah lagi hanya karena sudah 7 tahun kami Belum dikaruniai keturunan. Padahal selama ini saya memperlakukan mertua seperti ibu kandung sendiri, tapi ternyata semua yang saya lakukan salah di mata beliau. Sedih Ummi
*Jawab*
Maafkan sikap mertua, meski memang sulit karena hati terlanjur kecewa. Dengan memaafkan hati kita menjadi damai, teruslah perlakukan mertua seperti orang tua kita, semoga Alloh membukakan hati beliau. Aamiin ya mujibassailin
========================
*Cloosing statement*
Pernikahan sering diibaratkan dengan mahligai atau perahu yang mengarungi samudra kehidupan, ada banyak hal yang akan ditemui, angin sepoi-sepoi angin mamiri pasti menghampiri, tapi terkadang badai atau bahkan tsunami juga datang menyapa, hadapi saja semua itu dengan sabar dan do'a, karena semua nya akan indah pada akhir nya, wallohu a'lam. Kebenaran hanya milik Alloh, kesalahan milik saya hamba yg dho'if.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
*PENUTUP*
Marilah kita tutup majelis ilmu kita hari ini dgn membaca istighfar, hamdallah serta do'a kafaratul majelis.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
dan istighfar
أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
: Doa penutup majelis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Resume By :
®Komunitas Muslimah Pemburu Syurga