Sambungan Qs Al Hijr ayat 14-15
(14). وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ
Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,
(15). لَقَالُوا إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَارُنَا بَلْ نَحْنُ قَوْمٌ مَسْحُورُونَ
tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir".
Para penentang meminta Rasulullah Saw agar menurunkan malaikat ke bumi. Ayat ini menyebutkan, meskipun pintu langit terbuka dan mereka mencapai alam tinggi tempat para malaikat, tetap saja mereka tidak beriman dan mencari alasan dengan mengatakan dirinya terkena sihir. Apa yang mereka sampaikan itu sebuah kebohongan dan tidak lebih dari sekedar prasangka belaka.
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Mengetahui dan memahami kebenaran saja bukan jaminan untuk keimanan. Seringkali sikap penentangan dan keras kepala menjadi penghalang keimanan.
2. Orang yang tidak mau menerima kebenaran memandang mukjizat yang tertinggi sekalipun sebagai sihir.
Repost by : Nurul Fadhilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar