📚REKAPAN MATERI KAJIAN KEPUTRIAN KOMPASY
Tema : Persaudaraan Dalam Islam
Muwajjih : Ustadz Hisbullah Ali
Tempat : Keputrian Kompasy
Tanggal : 29 Oktober 2016
Moderator : Flo (Adm Reg 02)
Notulen : Anik (Adm Reg 02)
MUQADIMAH
------------------------
بسم الله الر حمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. InsyaaLlah..
Aamiin
========================
Materi :
------------------------
📃 *PERSAUDARAAN DALAM ISLAM*
Menurut kamus Bahasa Indonesia, Persaudaraan dari kata dasar *saudara* yang artinya adik/kakak seayah dan, seibu. Sedangkan arti *persaudaraan* adalah persahabatan yang sangat karib seperti layaknya saudara atau pertalian persahabatan yang serupa dengan pertalian saudara. Dengan kata lain, persaudaran adalah pertalian persahabatan yang sangat dekat bagaikan antara adik dan kakak seayah dan seibu.
Kata persaudaraan dalam bahasa Arab biasa disebut dengan *Ukhuwwah* dan dalam bahasa Inggris disebut dengan *Brotherhood*.
Dalam ajaran Islam, persaudaraan atau ukhuwwah sangatlah penting dan mendapatkan porsi perhatian cukup signifikan. Oleh karena itu, al-Qur'an dan Sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم memberikan pesan dan menganjurkan agar sesama muslim harus senantiasa menjaga persaudaran sesama mereka. Dalam QS. al-Hujurat, Allah تعالى memberikan statement sebagai berikut, _Sesungguhnya orang-orang mu'min itu bersaudara karena itu damaikanlah diantara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat_ (QS. al-Hujuraat : 10).
Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم juga berpesan kepada umatnya agar selalu menjaga persaudaraan dengan saling bantu membantu serta berbuat baik.
_Orang muslim itu saudara Muslim lainnya_ (HR. Abu Dawud). Dalam riwayat lain, _Orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan suatu bangungan kokoh yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya_ (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasai' dari Abu Musa al-Asy'ari). Dan masih banyak lagi hadits-hadits lain yang membicarakan tentang bagaimana seorang muslim bergaul dengan muslim lainnya.
*MACAM-MACAM PERSAUDARAAN*
Ditinjau secara sosiologis, persaudaraan dibagi menjadi empat macam.
*Pertama*, Persaudaraan Islam atau al-Ukhuwwah Islamiyyah.
*Kedua*, Persaudaraan Keluarga atau al-Ukhuwwah an-Nasaliyyah.
*Ketiga*, Persadaraan Sebangsa atau al-Ukhuwwah al-Wathaniyyah.
*Keempat*, Persaudaraan sesama manusia atau al-Ukhuwwah al-Basyariyyah.
Untuk lebih jelasnya akan kami uraikan berbagai macam jenis persaudaraan sebagai berikut,
▪Persaudaraan Islamiyyah
Dalam Islam telah dikenal adanya Persaudaraan Islamiyyah atau al-Ukhuwwah al-Islamiyyah. Hal ini didasarkan pada ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur'an dan Sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم. Diantara firman Allah yang menjelaskan tentang masalah persaudaraan adalah, _Dan perpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah menjadi bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya_ (QS. Ali Imran : 103).
Ayat di atas secara tegas menjelaskan bahwa agama Islam telah mempersatukan dan mempersaudarakan pemeluknya. Dan mereka tidak diperbolehkan bercerai-berai dan saling bermusuh-musuhan. Persaudaraan dalam Islam tidak sebatas pertalian persahabatan yang sangat dekat bagaikan antara adik dan kakak seayah dan seibu, akan tetapi persaudaraan Islamiyyah menyangkut persaudaraan lahir dan batin. Hal ini telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad صلى الله علبه وسلم dengan haditsnya, _Seorang muslim itu adalah (seorang yang bisa menjaga) orang muslim lainnya selamat dari lidah dan tangannya_. Dan dalam riwayat lain Nabi صلى اللخ عليه وسلم bersabda, _Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling cintai mencintai dan saling sayang menyayangi bagaikan satu anggota badan. Apabila salah satu anggota badan merasa sakit, maka seluruh anggota badan tersebut ikut merasa sakit, seperti orang sakit terkena demam dan panas_ (HR. Ahmad dan Muslim dari Nu'man bin Basyir). Dan masih banyak lagi hadits Nabi صلى اللخ عليه وسلم yang membahas tentang masalah persaudaran dalam Islam.
▪Persaudaraan Keluarga
_Janganlah duduk bersama kami orang yang telah memutus tali silaturrahmi_. Kemudian seorang pemuda berdiri dan meninggalkan halaqah (Majlis Nabi), lalu ia mendatangi bibinya untuk meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya. Setelah meminta maaf kepada bibinya, pemuda tersebut kembali lagi ke Majis Nabi. Maka Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, _Sesungguhnya rahmat (kasih sayang Allah تعالى) tidak akan turun kepada suatu kaum selama ada diantara mereka, seseorang yang memutuskan tali silaturrahmi (persaudaraan)_ (Irsayadul Ibad, hal 99 dan at-Targhib 3 : 345).
Muhammad al-Baqir menceritakan, Ayahnya, Zainal Abidin mengatakan, _Janganlah engkau berteman dengan orang yang memutuskan tali bersaudaraan. Karena aku mendapatkan di dalam al-Qur'an, pemutus tali persaudaraan akan dilaknat Allah تعالى dalam tiga hal_
Perhatikanlah keluarga kita, kaum yang paling kecil. Bila di dalamnya ada beberapa orang yang sudah tidak saling tegur, sudah saling menjauhi, apalagi di belakang layar mereka saling menohok dan menfitnah, maka rahmat Allah akan dijauhkan dari seluruh anggota keluarga. Rahmat Allah artinya surga Allah tidak akan diberikan kepada Pemutus persaudaraan.
Dalam sejarah kehidupan umat manusia, perselisihan dan pertengkaran dalam keluarga sering kali terjadi. Dan kebanyakan pemicunya adalah karena adanya faktor kecemburan dan ketidakadilan, baik dalam masalah harta, seperti warisan maupun masalah lainnya. Mungkin kita masih ingat, pembunuhan yang dilakukan oleh Qabil terhadap habil atau kakak terhadap adiknya.
Untuk menjaga hubungan persaudaraan dalam keluarga, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم telah mengajarkan kepada kita dengan sabdanya, _Shadaqah terhadap orang miskin hanya mendapat pahala shadaqah, sedangkan terhadap kerabat (keluarga) mempunyai dua pahala yaitu pahala shadaqah dan pahala shilah (persaudaraan)_ (HR. at-Tirmidzi). Dan Allah تعالى juga menegaskan dalam firmannya bahwa diantara kebajikan itu adalah memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat (saudaranya). (QS. al-Baqarah 177).
Disisi lain Nabi صلى الله عليه وسلم juga memberikan penegasan dan sekaligus ancaman bagi orang yang memutuskan tali persaudaraan dengan sabdanya, _Tidak akan masuk surga seorang pemutus tali silaturrahmi (persaudaraan)_ (HR. Bukhari dan Muslim).
▪Persaudaraan Sebangsa
Ketika Nabi صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya hijrah ke Madinah, maka dibentuklah pemerintahan Islam pertama dan Nabi sebagai pemimpin. Untuk mengatur jalannya roda pemerintahan, dibuatlah atauran atau undang-undang sedemikian rupa, diantaranya undang-undang yang mengatur kehidupan masyarakatnya. *Salah satunya adalah peraturan mengenai hubungan masyarakat minoritas non-muslim dengan masyarakat muslim ataupun sebaliknya. Diantara aturan itu adalah masyarakat mayoritas (muslim) tidak boleh melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap kaum minoritas non-muslim*. Bahkan Nabi صلى الله عليه وسلم berpesan melalui haditsnya, _Barang siapa yang menyakiti orang (kafir) dzimmi, maka ia telah menyakitiku_ (al-Hadits). Dari kutipan hadits di atas kita bisa memahami bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم memberikan jaminan keselamatan kaum minoritas. Dan ini merupakan gambaran sekilas bentuk persaudaraan sebangsa dan setanah air.
▪Persaudaraan Sesama Manusia
Ajaran Islam tidak hanya mengatur kehidupan antar sesama muslim, sesama keluarga dan sebangsa. Akan tetapi ia juga mengajarkan bagaimana mengatur kehidupan sesama manusia. Di mata Islam semua bangsa di dunia memiliki kesamaan dan kesetaraan. Tidak ada suatu ajaranpun yang mengatakan bahwa bangsa tertentu lebih mulia atau lebih rendah dari bangsa lain kecuali yang paling bertakwanya kepada Allah.
Allah تعالى menjelaskan dalam al-Qur'an, _Wahai manusia, sesungguhnya Kami mencipatakan kamu seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal_ (QS. al-Hujuraat : 13).
Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga menyampaikan pesan pada saat melakukan Haji Wada' (perpisahan) pada tahun sepuluh hijriah. Beliau menegaskan dengan sabdanya, _Wahai manusia, sesungguhnya Tuhanmu satu, dan Bapakmu juga satu. Kamu sekalian keturunan (Nabi) Adam dan Adam dijadikan dari tanah. Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah kecuali yang lebih bertakwa. Tidak ada keuatamaan bagi Bangsa Arab terhadap Bangsa lain kecuali takwa_ (Nurul Yaqin, halaman 258-259).
Ayat dan hadits di atas telah memberikan informasi dan sekaligus pelajaran berharga bahwa hakekatnya seluruh umat manusia di dunia ini adalah bersaudara. Mereka berasal dari satu keturunan yakni Nabi Adam عليه السلام. Untuk itu, tidak selayaknya bagi mereka saling bermusuhan dan saling bunuh membunuh. Akan tetapi, tebarkanlah rasa damai, rasa kasih sayang dan saling menghormati diantara kita.
🌸 HIKMAH 🌸
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa
Ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur'an dan Sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Sebab ajaran tersebut telah memberikan informasi yang utuh tentang asal usul kehidupan manusia di dunia ini dan ia mengajarkannya kepada mereka untuk saling kenal mengenal, saling hormat menghormati, saling menghargai dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
Hakekatnya seluruh umat manusia itu adalah bersaudara, baik ditinjau dari segi agama maupun keturunan. Dan tidak selayaknya bagi kita untuk saling bermusuhan, saling membenci dan saling bunuh membunuh. Tapi sebaliknya, hendaknya kita saling menghormati, saling mengasihi dan saling membantu dalam kebaikan.
Umat Islam, khususnya Para Tokoh Agama dan Masyarakat setiap kali menerima berita harus bisa mengklarisikasi dan meneliti secara seksama. Sebab adanya kemungkinan berita itu adalah berita bohong dan mengandung unsur adu domba. Dalam hal ini Allah تعالى berpesan, _Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu_ (QS. al-Hujuraat : 6).
والله أعلم
👳🏼 Muhammad Hisyam Asyiqin
http://pencintaquran.com
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
REKAP TANYA JAWAB
==================
1. Bagaimana cara menanamkan atau menumbuhkan rasa persaudaraan?
Jawab
senyum, salam 😊
jaga akhlak dalam bergaul
jangan mengurusi hal pribadi orang lain
selalu do'akan kebaikan untuknya
siap menolong saat ia memerlukan batuan, menemaninya kala ia berduka, dan menghiburnya saat ia bersedih
jangan mengharao pamrih
2. Assalamualaikum ustadz
Saya berteman dekat dengan non-muslim,kami saling menghargai,tp adakah batasan dan harus seberapa dekat sikap saya dengan teman non-muslim? Terima kasih
Jawab
batasannya hanya dalam bermua'alah atau hanya hal terkait dunia
jika terkait ibadah
misal, hadir saat perayaan hari besar mereka, ulang tahun, dan lain-lain
3. tad... saya ingin bertanya..
bagaimana cara memposisikan diri diantara orang yg tak saling bertegur sapa. bahkan cenderung menjelekan satu sama lain?
bahkan kita sudah mengingatkan tapi tak mau mengubah sikap masing" pihak
Jawab
tetap berteman dengan mereka, dan jangan berhgibah tentang mereka
tetap selalu nasehati mereka tentang ukhuwah
4. Bagaimna caranya menjaga tali persaudran supaya tdk terjadi perselisihan diantranya ustad
Jawab
kuncinya di akhlak
jaga akhlak, maka persahabatan akan terjaga
5. Ustadz, ada batasan ga berapa lama tdk komunikasi dianggap memutus silaturahmi?
Shodaqoh ke ke kerabat termasuk amal jariyah bukan ustadz? Kdang kan orang lbh memilih nyumbang ke masjid berharap dpt pahala jariyah ?
Jawab
maksimal 3 hari, dengam catatan tetap diusahakan agar sebelum 3 hari sudah bisa berbaikan
kepada kerabat dekat pahala sedekah dapat, pahala menyambung silaturahim juga dapat, apakah amal jariyah? ana tidak pernah menemukan nash/dalil hal tersebut termasuk dalam amal jariyah
mentumbang ke masjid, untuk pembangunan masjid, merupakan amal jariyah, nashnya shahih
6. Assalamu'alaikum ustadz... bagaimana menyikapi saudara yg sering menjatuhkan kita??? Walaupun berusaha untuk membalasnya dgn kebaikan. Terkadang kebaikan kita malah dianggap keburukan baginya... bgmna menyikapi hal tsb??
Jawab
sabar, do'akan agar Allah lembutkan hatinya
7. Assalamualaikum ustadz saya mw tanya saya berteman sdh aeperti saudara dmn salah satuny ada laki2 bagaimana ustadz apakah ad batasan2ny...kami berteman sdh sgt dkt seperti saudara disaat slah satu dlm berduka kami smu merasakn..syukron ustadz
Jawab
batasan tetap ada, coz ia tetap non mahram ... jangan dibikin kabur dengan kata *sudah seperti saudara*
bahkan dengan saudara tiri lawan jenis sekali pun ada batasan yang jelas, apalagi orang lain yang bukan siapa²
jangan meniru gaya bergaul kaum kafir yang tidak jelas batasan antara non mahram
8. Lanjutan
Yg 3 hr itu jika terjadi perselisihan yaa?? Lalu bagaimana jika ada kerabat sdh tdk bertemu & berkomunikasi bertahun2 krn jarak jauh atau hilang kontak, mshkah dianggap memutus silaturahmi ? Tp saat terakhir bertemu dlm keadaan baik2 dan tdk ada perselisihan
Jawab
beda kasus
yang penting tetap diusahakan untuk mencari keberadaanya di mana
9. Ukh Yola
Assalamualaikum, Apa ciri ciri terputus nya silaturahmi ustad, terus gimana ya cara menyambung silaturahmi dengan saudara atau teman tanpa merasa kita ngeganggu aktivitas mereka ustad, terimakasih
Jawab
terputusnya silaturahim adalah, mana kala kita biasanya dekat (dalam beragam arti), lalu kita menjauhkan diri kita, atau mereka menjauh dari kita, atau masing-masing menjauh
agar mereka tidak merasa terganggu, kembali harus secukupnya
cukup di sapa melalui wa, atau sms, mungkin saat weekend cukup, kalau ingin nelpon atau bertemu di tabayyun dulu boleh atau tidaknya, dan berbesar hati bilamana tidak mendapat respon
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
PENUTUP
Marilah kita tutup majelis ilmu kita hari ini dgn membaca istighfar, hamdallah serta do'a kafaratul majelis
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
dan istighfar
أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
: Doa penutup majelis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
® Komunitas Muslimah Pendamba Syurga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar