Oleh : Kalam Jingga
Berapa dari kita yang ketika membuka mata setelah semalaman tertidur pulas kemudian spontan mengucap syukur, "Alhamdulillah, aku masih diberi umur oleh Allah".
Berapa banyak dari kita yang ketika muazin mengumandangkan panggilan shalat tiba-tiba meninggalkan segala yang dikerjakan, kemudian bergegas menuju masjid atau mushalla untuk menunaikan shalat berjama'ah ?
Saat berjalan-jalan di mal, saat menyelesaikan tugas kantor, dan ketika sibuk dengan tugas-tugas kampus, kita sering kali menginginlalukan panggilan Ilahi yang dikumandangkan muazin. Seolah dengan hebatnya kita bilang kepada Rabb, "Maaf Rabb, saya sedang sibuk. Shalatnya nanti saja, Ya ?"
Bagaimana menurutmu jika kita berkata it kepada Allah?
Allah sering kali kita nomor dua-puluh-tujuh-kan.
Ketika menyaksikan pertandingan bola, kita deng antusias menanti meskipun ada perpanjangan waktu.
Mengapa ketika shalat kita biru ingin cepat-cepat menyudahinya ?
Ketika berkeliling mal, begitu mudahnya kita mengeluarkan ratusan, bahkan jutaan rupiah.
Saat ada pengemis dan ketika kotak amal berjalan, berapa rupiah yang terambil dari dompet?
Ah, mengapa untuk akhirat kita biru pelit, sedangkan untuk menuruti nafsu kita begitu mudahnya mengeluarkan uang.
Shalihah KOMPASY
Mari menjadikan Allah adalah number one di hati kita.
Tampakkan dengan nyata bahwa perlunya Rabb adalah hal yg utama yang patut kita kerjakan.
#Mari memperbaiki diri
#Lillah, Billah, Lillah
Sumber :
Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku
(Ahmad Rifa'i Rif'an)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar