REKAPAN MATERI KAJIAN TADDABUR QUR'AN KOMPASY
Tema : Taddabur Qur'an surah Al - Alaq ayat 13-15
Muwajjih : Ummi Isti
Tempat: Reg 02 Akhawat
Tanggal : 26 Mei 2016
Moderator : Flo
Notulen : Anik
MUQADIMAH
----------------
سْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِي
ْ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya..
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. In sha Allah..
Aamiin
========================
MATERI :
-------------
Bismillahirrahmanirrahiim. Alhmdulillahirobbil 'alamiin, Assholatu wassalamu ala afshohillisan Muhammad SAW.
Jazakumullah sudah memperkenankan saya bergabung dikesempatan malam ini semoga menjadi keberkahan untuk kita semua.
Kita bahas surat al alaq dari ayat 14 - 19 (Selesai) ya..
Al - Alaq 14- 19
أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى (14)
‘’Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?’’(Qs. al-`alaq: 14)
Ayat ini masih rangkaian penjelesan pada ayat-ayat sebelumnya, sebagaimana tentu telah dibahas bagaimana upaya Abu Jahal untuk menggagalkan usaha Nabi Muhammad SAW, melakukan sholat di Ka'bah. Sebagai salah satu upaya penggagalan dakwah yang dilakukan Nabi Sallahu alaihi wasallam.
Pernyataan dengan shighot istifham (kata tanya) menunjukkan betapa usahanya tidak berarti apa-apa.
Apakah orang yang melarang sholat, mendustakan kebenaran dan berpaling darinya itu mengetahui bahwa Allah melihat perbuatannya setiap saat. Artinya bahwa penyebab perbuatan semena-mena dan melampaui batas dengan melarang orang lain mengerjakan sholat, padahal dia berada di atas petunjuk Allah dan selalu menyuruh kepada ketaqwaan adalah ketidak percayaannya bahwa Allah melihat segala amal perbuataannya.
كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ (15) نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ (16)
‘’Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (Qs. `al-`alaq: 15-16)
Ayat di atas berisi ancaman kepada Abu Jahl, jika tetap bersikeras melarang orang yang mengerjakan sholat, maka Allah benar-benar akan menarik dan menyeret ubun-ubunnya untuk dimasukkan ke dalam api neraka. Yaitu ubun-ubun setiap yang berbuat dusta dan durhaka.
Penyebutan ubun-ubun karena ia tempat yang mulia bagi manusia, maka kalau dia durhaka dan mendustakan kebenaran, Allah akan menempatkannya dalam kehinaan. Dikatakan juga bahwa ubun-ubun yang tidak dipakai untuk sujud kepada Allah, maka akan diseret oleh Allah ke dalam api neraka. Kalimat ini berbentuk majazi, dengan maksud bahwa Allah menyeret seseorang kedalam api neraka dengan kesempurnaan jasadnya bukan hanya ubun-ubunnya saja.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, jika Abu Jahal benar-benar melaksanakan ancamannya, maka Malaikat Zabaniyah benar-benar akan menyeret ubun-ubun Abu Jahal secara terang-terangan di hadapan manusia.
Sedangkan kalimat “Khoti’ “ memiliki makna yang berbeda dengan “akhtho’ “ kata Khoti’ artinya berbuat salah dengan sengaja padahal dia mengetahui, ini karena ada sifat sombong dan meremehkan dalam dirinya, sedangkan “ akhthoa “ artinya berbuat salah yang tidak disengaja, dan bukan berasal dari sifat sombong dan meremehkan, maka dia dimaafkan.
Perlakuan Malaikat Zabaniyah dengan menarik ubun-ubun adalah kepada manusia yang mempunyai dua sifat :
1. Kadzibah, yaitu kalau berkata dia berdusta dan mendustakan kebenaran.
2. Khothiah, yaitu selalu sengaja berbuat salah padahal dia tahu, dan sengaja melanggar syariat.
Semoga kita terhindar dari siksa seperti ini. Amiin.
فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ (17) سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ (18)
‘’Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya) kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah’’(Qs. al-`alaq: 17-18)
Abu Jahal adalah orang yang sangat membanggakan banyaknya pengikut dengan mengancam nabi Muhammad, maka Allah membalas ancaman tersebut dengan tantangan : “ Hendaknya Abu Jahal memanggil kelompok dan pengikutnya yang ia banggakan itu, maka Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah, yaitu malaikat-malaikat yang bertugas mendorong dan menyeret orang –orang kafir ke dalam api neraka. Zabaniyah adalah malaikat yang paling besar bentuknya dan paling keras kepada orang-orang kafir .
Abu Jahal mempunyai nama asli “Amru bin Hisyam bin Mughirah“ dan pertama kali dijuluki dengan Abu al-Hakam, yang artinya orang yang bijak, kemudian julukan itu berubah menjadi : “ Abu Jahal “, karena kebodohannya dengan menolak kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad.
Kematiannya pada perang Badar sangat mengenaskan, dengan perlakuan yang dilakukan oleh Abdullah bin Mas’ud beliau menyeret ubun-ubunnya kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam. Peristiwa ini menjadi bukti kebenaran firman-firman Allah SWT sekaligus pelajaran tentang disegerakan adzab yang dialami oleh Abu Jahl atas dosa-dosa yang telah ia lakukan.
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ (19)
“ Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan),( Qs al-‘Alaq: 19)
Larangan Allah SWT, terhadap nabi Muhammad SAW untuk tidak mematuhi ancaman Abu Jahl dan tetap mengerjakan solat begitu tegas disampaikan tanpa basa-basi.
Hal ini menunjukkan ketinggian 'izzah (harga diri) atas sebuah keyakinan.
Ayat ini juga mengisyaratkan kepada kita, jika kita ditimpa musibah, bencana, ujian, maupun ancaman orang lain, bagaimanapun bentuk ancaman tersebut, janganlah hiraukan hal tersebut dan jangan bersedih. Hendaklah dalam menghadapi ujian yang menimpa manusia adalah dengan memperbanyak sujud ( sholat ) kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan berbagai amal sholeh.
Ibnu al Arabi al Maliki berkata: “ Maknanya adalah dekatkanlah dirimu kepada Rabb-mu dengan sujud, karena seorang hamba paling dekat Rabb-nya ketika dalam keadaan sujud. Karena sujud adalah puncak peribadatan dan ketundukan kepada Allah. Sedangkan puncak kemuliaan ada di sisi Allah. Jika seseorang jauh dari sifat Allah ( tunduk kepadanya dan tidak sombong di hadapannya ), maka akan menjadi dekat dengan syurga-Nya, dan dekat di sisi-Nya pada hari akherat. “
Abu Hurairah mengatakan bahwasanya Rasulullah bersabda :
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“ Seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya ketika dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah do’a ( di dalamnya ) “ ( HR Muslim )
Terkadang ujian dan masalah diciptakan untuk menguatkan kita, saat diri merasa begitu lemah dan mengadu dalam sujud panjang penuh harap kepadaNYA, maka Allah SWT tidak akan pernah membiarkan kita tenggelam dan patah pada ujian.
Maka kunci dalam menghadapi setiap permasalahan adalah dengan memperbanyak sujud dan membasahi lidah dengan berdzikir, dan sebaik-baik dzikir adalah bacaan ayat-ayat al- Qur'an.
Ayat terakhir dari surat al-Alaq ini merupakan ayat sajdah yang berarti disunnahkan untuk setiap pembaca melakukan sujud tilawah ketika membacanya. Demikianlah berdasarkan riwayat hafs. Ibnu Nafi dan Muthorif berkata : “Bahwa Imam Malik ketika menyelesaikan bacaan surat ini, beliau sujud di dalam kesendiriannya“ Wallahu A’lam
*Diringkas dari Tafsir Ibnu Katsir
Hikmah yang sungguh besar dapat kita ambil dari surat al-Alaq. Semoga kita berada pada jalan yang dibentangkan beliau Nabi kita tercinta Muhammad SAW, bukan pada jalan yang dibentangkan Abu Jahl, yaitu jalan yang merintangi tegakknya agama Allah SWT.
〰〰〰〰〰〰〰〰
REKAP TANYA-JAWAB
---------------------------------------
1.Ima
Assalamu'alaikum ummi, saya pernah dengar klu sujud ketika sholat kita ga boleh do'a pakai bahasa Indonesia, lalu do'a apa yg boleh dibaca ketika sujud? Syukron ummi materinya .
2.Ummi flo ijin bertanya
Tadi dijelaskan dalam hadist bahwa
Seorang hamba yang paling dekat dg Rabb nya ketika dalan keadaan sujud, maka perbanyaklah do'a
Itu maksudnya gmn umm? apakah ketika sujud dalam sholat itu kita berdo'a um?
Jawab: Waalaikum salam ukhti Ima.
Sekaligus menjawab pertanyaan ukhti flo, panjangkan doa yg biasa dibaca, Sesuai yg diajarkan Rasul.
3. Andari
Ummi mau tny di luar tema bole gak?
Gmn ya caranya spy gak ngantuk kalo sholat malam tahajud mksdnya?
Jawab: ukhti andarii, pertama niat yang kuat, kedua setelah terbangun segera bangkit dan bergegas ke hammam (tempat wudhu), ketiga bersiwak atau gosok gigi, salah satu hikmah gosok gigi adalah menajamkan penglihatan. InsyaAllah jadi gak ngantuk lagi. Selamat mencoba ya
4. pertanyaan reg 05
ustadzah ana mau tanya masalah sujud .
pernah dengar jika sujud terakhir dlm sholat d suruh banyak berdoa . dan di dlm sujud kan doa harus pake bahasa arab .
bagaimana jika kita gak bisa b.arab padahal ingin sekali berdoa dlm sujud . .
apakah sujud di luar sholat bisa berdoa memakai bhsa kita sendiri . syukron
Jawab:Solat dalam bahasa berarti berdo'a, sedangkan caranya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Tidaklah boleh kita solat dengan menggunakan aturan dan cara sendiri. Berdoalah seperti yang diajarkan Nabi SAW dalam setiap solat kita, saat begitu banyak keinginan yang kita panjatkan banyakkan bilangan do'anya. Allah maha tahu apa yang di hati setiap hambaNYA
5. Fadla Reg 01
Assalamualaikum, sebagai hamba yg tunduk dan patuh kepada alloh swt yg memiliki semua isi dibumi dan dilangit disaat hati mulai merasakan ketakutan akan doa yg tdk terkabulkan sedangkan alloh swt sesuai prasangka hambanya, bolehkah disaat berdoa dengan harap dan cemas takut dgn tdk terkabulnya doa
Jawab: Kita harus menempatkan ar-raja' (penuh harap) dan al khauf (rasa takut) sesuai tempatnya, ar-raja' terhadap pahala, ampunan, terkabulnya do'a, Syurga dan Ridhonya itu harus. Sedangkan al khauf tempatnya pada Siksa, kemurkaan dan Neraka.
Ana fi dzonni abdi jadi berprasangkalah dengan sebaik-baik prasangka.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Clossing Statement :
Pesan saya, walaupun kita sering kajian OL, jika ada kesempatan untuk hadir di majlis ilmu atau bertatap wajah dengan guru maka jangan disia-siakan. Karena bertemu dengan ulama adalah sebaik2 majlis.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
PENUTUP
Marilah kita tutup majelis ilmu kita hari ini dgn membaca istighfar, hamdallah serta do'a kafaratul majelis
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
dan istighfar
أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
: Doa penutup majelis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Resume By :
®Komunitas Muslimah Pemburu Syurga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar