Rabu, 06 April 2016

ATM 04 April 2016

Tafsir Surat Al waqiah
Oleh KH Abdul Hasib Hasan


 7)وَكُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً

8)فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ

9)وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ


 7.” Dan kamu menjadi tiga golongan’’.

8. “(Pertama) golongan yang berbahagia. Alangkah mulianya golongan yang berbahagia itu”

9. "(Kedua) golongan celaka. Alangkah sengsaranya golongan celaka itu"

Manusia bisa dibagi menjadi tiga jenis. Pada peristiwa terakhir itu, akan ada proses penyaringan persis sama sebagaimana terjadi dalam kehidupan ini.

Dalam satu kelompok, ada orang-orang beriman, yang keimanannya bisa berasal baik dari penalaran intelektual maupun melalui pewarisannya dari sebuah keluarga yang beriman kepada Tuhan Yang Mahabenar, kepada Islam.

Dalam kelompok lainnya, ada orang-orang yang merugi, yang kebingungan dan sombong. Mereka adalah orang-orang yang egonya demikian membatu sehingga Tuhan Yang Mahabenar pun mereka ingkari sepenuhnya.

Akan tetapi, jenis-jenis ini tidak selalu terikat dengan kelompok-kelompok mereka. Ada saat-saat di mana seseorang meninggalkan golongan orang-orang yang merugi dan berada dalam kebingungan untuk kemudian bergabung dengan golongan orang-orang yang memiliki keimanan, keimanan tak tergoyahkan, yang bertumpu pada pengetahuan tentang satu-satunya Tuhan Yang Mahabenar.

Orang-orang golongan kanan adalah orang-orang yang memiliki keimanan sejati. Mereka beriman kepada Allah dan juga kepada rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

Mereka pun berkeyakinan bahwa tujuan penciptaan adalah mengenal sang Pencipta dan mampu menyerahkan kehendak mereka kepada kehendak sang Pencipta.

Iman dimulai dengan ketundukan lahiriah, dan berakhir dengan pengakuan langsung bahwa kehendak seseorang dan ketentuan Allah adalah satu: keduanya memancar dari Yang Mahaesa, didukung oleh-Nya dan akan kembali kepada-Nya.

Pada tahapan ini, manusia menyadari sumber kebahagiaan batiniah, karena sudah tidak ada lagi perlawanan apa pun.

Orang-orang golongan kanan telah bertindak secara positif dan langsung. Tangan kanan dalam kebudayaan Arab, dan juga dalam berbagai kebudayaan lainnya, adalah tangan yang digunakan dalarn transaksi yang sah dan halal.

Sementara itu, tangan kiri adalah tangan untuk menyerahkan dan membuang, tangan pengingkaran.

Kata masy'amah (tangan kiri) berasal dari kata sya'ama, dan berarti mengetahui pertanda buruk, meramalkan suatu bencana atau ketidakberuntungan.

Orang-orang golongan kiri adalah orang-orang buangan yang telah mengutuk diri karena kebodohan dan kerugian mereka sendiri.

Manusia tidak bisa menggugat sang Pencipta. Ia sudah diberi gambaran tentang Tuhan Yang Mahabenar, suatu referensi kepada yawm al-qiyâmah yang tidak bisa dicampurinya.

Dalam kehidupannya, ia mungkin saja merasa bahwa ia mengalami kerugian, marah, tidak bahagia, dan kebingungan. Akan tetapi, ia harus menyadari bahwa masih ada kemungkinan munculnya kesadaran yang dapat memasukkannya ke dalam golongan kanan. Karena itu, ia harus terus berusaha.

➖➖➖➖

Repost By : Ustadz Undang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar