Selasa, 19 April 2016

MEMAHAMI PENYAKIT AIN DAN MENCEGAH JUGA PENGOBATANNYA


Pemateri : Ustadz Tono E



عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ وَإِذَا اسْتُغْسِلْتُمْ فَاغْسِلُوا
 


Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu, Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Ain (mata jahat) itu benar-benar adanya, jika seandainya ada sesuatu yang mendahului qodar,maka akan didahului oleh ain.Apabila kamu diminta untuk mandi maka mandilah. (hadist riwayat Muslim)


عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ


Dari Aisyah rodhiyallohu anha,Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :Mintalah kalian perlindungan kepada Alloh dari ain (mata jahat) karena sesungguhnya ain itu haq (benar) (HR ibnu Majah)

Apakah penyakit ain itu?


Penyakit ‘Ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata,yaitu pandangan mata yang disertai rasa takjub atau bahkan iri dan dengki terhadap apa yang dilihatnya.


Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ


Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).


‘Ain dapat terjadi meskipun tanpa kesengajaan pelakunya


Ibnu Qoyyim rohimahulloh mengatakan bahwa terkadang seseorang bisa mengarahkan ‘ain kepada dirinya sendiri. Pelakunya termasuk jenis manusia yang paling jahat. Sahabat-sahabat kami dari kalangan ahli fiqh menyatakan, :Sesungguhnya bila diketahui ada orang yang melakukan hal itu, maka penguasa kaum muslimin harus memenjarakannya, lalu dipenuhi seluruh kebutuhannya hingga akhir hayat.”


Namun terkadang pengaruh buruk ain terjadi tanpa kesengajaan dari orang yang memandang takjub terhadap sesuatu yang dilihatnya. Lebih dari itu pengaruh buruk ini juga bisa terjadi dari orang yang hatinya bersih atau orang-orang yang sholih sekalipun mereka tidak bermaksud menimpakan ain kepada apa yang dilihatnya. Hal ini pernah terjadi diantara para sahabat Nabi shollallohu alaihi wa sallam, padahal hati mereka terkenal bersih,tidak ada rasa iri atau dengki terhadap sesamanya. Akan tetapi dengan izin Alloh dan takdirnya, pengaruh buruk ain ini dapat terjadi diantara mereka.


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ أَنَّهُ قَالَرَأَى عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ سَهْلَ بْنَ حُنَيْفٍ يَغْتَسِلُ فَقَالَ مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ وَلَا جِلْدَ مُخْبَأَةٍ فَلُبِطَ سَهْلٌ فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامِرًا فَتَغَيَّظَ عَلَيْهِ وَقَالَ عَلَامَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ أَلَّا بَرَّكْتَ اغْتَسِلْ لَهُ فَغَسَلَ عَامِرٌ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ وَمِرْفَقَيْهِ وَرُكْبَتَيْهِ وَأَطْرَافَ رِجْلَيْهِ وَدَاخِلَةَ إِزَارِهِ فِي قَدَحٍ ثُمَّ صُبَّ عَلَيْهِ فَرَاحَ مَعَ النَّاسِ


Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, dia berkata bahwa Amir bin Robi’ah melihat Sahl bin Hunaif sedang mandi, lalu berkatalah Amir : ‘Aku tidak pernah melihat (pemandangan) seperti hari ini, dan tidak pernah kulihat kulit yang tersimpan sebagus ini” Maka terpelantinglah Sahl. Kemudian Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam mendatangi Amir. Dengan marah beliau berkata :”Atas dasar apa kalian mau membunuh saudaranya? Mengapa engkau tidak memohonkan keberkahan (kepada yang kau lihat)?
Mandilah untuknya!Maka Amir 
mandi dengan menggunakan suatu wadah air, dia mencuci wajahnya,dua tangan,kedua siku,kedua lutut,ujung-ujung kakinya,dan bagian dalam sarungnya. Kemudian air bekas mandinya itu dituangkan kepada Sahl, lantas dia sadar dan berlalulah bersama manusia. (HR Malik dalam Al-Muwaththo 2/938, Ibnu Majah 3509, dishahihkan oleh Ibnu Hibban 1424. Sanadnya shohih,para perawinya terpercaya,lihad Zadul Ma’ad tahqiq Syu’aib al-Arnauth dan Abdul Qodir al-Arnauth 4/150 cetakan tahun 1424 H)



Jenis-jenis ‘Ain


Ibnu Qoyyim rohimahulloh mengatakan bahwa penyakit ‘ain ada dua jenis :’ain insi (‘ain berunsur manusia) dan ‘ain jinni (‘ain berunsur jin).


Diriwayatkan dengan shahih dari Ummu Salamah bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam pernah melihat seorang budak wanita di rumahnya yang wajahnya terlihat kusam. Beliau berkata,”Ruqyah wanita ini, ia terkena ‘ain. (Dikeluarkan oleh Al-Bukhori dan Muslim,Al-Hakim,Abu Nu’aim dan Al-Isma’ili dalam Mustakhroj-nya serta Ath-Thobroni)


Al-Husain bin Mas’ud Al-Farro berkata :Adapun sabda beliau “sa’fatun(kusam) bermakna “Nadzrotun” (terkena ‘ain dari unsur jin).


Tanda-tanda Anak/bayi terkena ‘ain


Bayi yang baru lahir dan anak-anak sangat rentan terkena penyakit ‘ain. Apalagi kalau bayi/anak itu mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki bayi/anak yang lain, seperti kelucuannya,rupanya yang manis ,kesehatannya, dan lain-lain yang mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.


Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘ain adalah :


1.Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung henti,kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas.


عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ


Aisyah rodhiyallohu anha berkata : “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis.Beliau berkata,”Mengapa bayi kalian menangis?Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?) (Shahihul jami’ 988 n0.5662)



2. Kondisi tubuh yang sangat kurus kering
 

عَنْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمْ الْحَاجَةُ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ


Dari Jabir rodhiyallohu anhu bahwa Rosulullohshollallohu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais,”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab : “tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Kata beliau,”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka! (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi)


Sunnah bagi orang yang memandang takjub terhadap sesuatu :


Seperti yang telah dijelaskan di atas,bahwa penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang takjub terhadap sesuatu dengan izin Alloh juga bisa menyebabkan pengaruh buruk ‘ain walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.


Adapun diantara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah :


1. Medoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya

Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ


Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).


Di antara cara mendoakan keberkahan terhada apa yang dilihatnya adalah :

بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ

‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah padanya”

اللَّهُمَّ بَارِكْعَلَيْهِ

“Ya Alloh berkahilah atasnya”
اللَّهُمَّ بَارِكْلَهُ


“Ya Alloh berkahilah baginya”


2. Hendaklah mengucapkan :

مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Sungguh atas kehendak Allohlah semua ini terwujud”



Hal ini didasari firman Alloh dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Alloh atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masya’Alloh la quwwata illa billah.


Upaya-upaya orang tua untuk mengantisipasi anak dari ‘Ain:


1. Hendaklah orang tua membiasakan diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah (bacaan-bacaan) yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabishollallohu alaihi wa sallam memohon perlindungan Alloh untuk Hasan dan Husain dengan doa :


أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ


Aku berlindung kepada Alloh untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat. (HR Abu Daud)


2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam zadul ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim menukil atsar dari Imam Baghowi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan rodhiyallohu anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupilah (jangan ditampakkan) lubang dagu (yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.


3. Hendaklah para orang tua tidak berlebihan menceritakan kelebihan-kelebihan atau kebaikan-kebaikan anaknya yang tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengkii siapa saja yang mendengarnya,kemudian berusaha melihatnya,hingga Alloh menakdirkan terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.


Upaya-upaya orang tua bila anak sudah terkena pengaruh buruk ‘Ain :


1. Jika pelakunya diketahui, maka hendaklah orang itu diperintahkan untuk mandi, kemudian orang yang terkena pengaruh mata itu mandi dengan bekas air mandi orang itu. Hal ini sebagaimana kisah sahabatnabi shollallohu alaihi wa sallam Sahl bin Hunaifrodhiyallohu anhu dalam hadits yang telah lalu,bahwa nabi shollallohu alaihi wa sallam memerintahkan Amir bin robi’ah rodhiyallohu anhu untuk mandi dan sisa air mandinya diguyurkan pada Sahl bin Hunaifrodhiyallohu anhu.


At-Tirmidzi menjelaskan :”Pelaku ‘ain diperintahkan untuk mandi dengan menggunakan air dalam baskom. Lalu meletakkan telapak tangannya di mulut dan berkumur-kumur,lalu disemburkan ke dalam baskom tersebut. Baru setelah itu membasuh wajahnya dengan air dalam baskom tersebut,lalu memasukkan tangan kirinya dan mengguyurkan air ke lutut kanannya dengan air baskom tersebut.Kemudian memasukkan tangan kanannya dan menyiramkan air baskom itu ke lutut kirinya.Baru kemudian membasuh tubuh di balik kain, namun baskom itu tidak usah diletakkan di atas tanah atau lantai.Setelah itu sisa air diguyurkan ke kepala orang yang terkena ‘ain dari arah belakang satu kali guyuran.




2. Memperbanyak membaca “Qul Huwallohu Ahad” (suratal-Ikhlas),Al-Muawwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas),al-Fatihah,ayat kursi,bagian penutup surat al-Baqoroh (dua ayat terakhir),dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah


3. Membaca doa :


بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ


“Dengan menyebut Nama Alloh,aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki.Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkanmu.Dengan menyebut Nama Alloh,aku mengobatimu dengan meruqyahmu.” (HR.Muslim no.2186 (40),dari Abu Said rodhiyallohu anhu)


Atau


بِاسْمِ اللَّهِ يُبْرِيكَ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ


“Dengan menyebut nama Alloh,mudah-mudahan Dia membebaskan dirimu dari segala penyakit,mudah-mudahan Dia akan menyembuhkanmu,melindungimu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan setiap orang yang

mempunyai mata jahat.” (HR. Muslim no. 2185 (39), dari Aisyahrhodiyallohu anha)


Ini adalah doa yang dibacakan malaikat Jibril kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam ketika mendapat gangguan syetan.


4. Membacakan pada air (dengan bacaan –bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada penderita,dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan Rosulullohshollallhu alaihi wa sallam kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud no. 3885)


5. Dibacakan (bacaan) pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. (HR Ahmad III/497,lihat silsilah al-Ahaadits as-Shohihah :397). Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam,maka yang demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau tidak,boleh juga dengan air hujan.


Maroji:


- Metode Pengobatan Nabi shollallohu alaihi wa sallam, Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah


- Doa dan Wirid Mengobati Guna-Guna dan Sihir Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah,Ust. Yazid bin Abdul Qodir Jawas


- Majalah al-Furqon edisi 4 tahun V Dzulqo’dah 1426 Desember 2005, Artikel oleh Ust. Abu Ibrohim Muhammad Ali


Tanya Jawab  


Tanya :

Ustadz mw bertanya... kapan ruqyah itu perlu dilakukan..? apakah jika ada suatu keluhan.. atau bgmn.. dan apakah ruqyah hanya bisa dilakukan jika ada keinginan dr diri orang yang terkena gangguan..? jika disuruh dr orang lain gmn..?

Jawab :
Boleh semua kondisinya.


Tanya :
Ustad ingin bertanya . Apa ruqyah bisa dilakukan pada anak kecil yang hyperaktif,suka berhaya, suka mengamuk dan melamun sendri ?? Bagaimana caranya untuk kasus seperti itu ??

Jawab :
Bisa caranya ruqyah kedua ortunya juga dengan diagnosa penyakit non medis dulu. Cara detail dtg ke training aja lrn ndak bsa via wa.



Tanya :
Ustad gimana cara ngilangin sifat suka lupa?
Jazakallah

Jawab :
Sebenarnya bth diagnosa utk mengetahui sumber penyakitnya



Tanya :
Bagaimana cara mengetahui orang yg menyebabkan dampak penyakit 'ain ???

Jawab :
Ada beberapa perkara yg dengannya dapat diketahui orang yg menyebabkan 'ain kepada seseorang :
1.Kabar dari orang lain ttg seseorang yg telah berbicara banyak tentangnya tanpa menyebut asma Allah, maka orang ini bisa masuk ke dalam orang2 yg dicurigai menyebabkan 'ain


2.Segala yg terlintas dalam hati korban, yakni selalu terbayang dengan orang tertentu yg ia kenal, atau terkadang terdapat perasaan yg tidak biasa, tidak nyaman, dan aneh ketika berpapasan atau berdekatan dengan orang tsb, sering bermimpi dengan orang yg sama dan seakan-akan orang tsb melemparinya dengan panah atau semacamnya. Maka orang itu jg bisa masuk kriteria orang yg dicurigai bahwa dia yg menyebabkan 'ain kepadanya


3.Tersiar kabar tentang seseorang yg telah memuji dengan berlebihan tanpa menyebut nama Allah, maka orang tsb juga bisa masuk kriteria orang yg dicurigai.


Apakah ini termasuk su'udzon dan perbuatan dosa ???


Tentu bukan termasuk su'udzon dalam perkara ini, dan jg bukan termasuk ghibah ketika menyebutkan orang yg memungkinkan utk dicurigai...


Dalilnya sangat masyhur, yaitu hadits yg diriwayatkan oleh imam Malik, Abu Dawud, dll : 


رأى عامر بن ربيعة سهل بن حنيف يغتسل فقال ما رأيت كاليوم ولا جلد مخبأة فلبط سهل فأتي رسول الله صلى الله عليه وسلم فقيل يا رسول الله هل لك في سهل بن حنيف والله ما يرفع رأسه فقال هل تتهمون له أحدا قالوا نتهم عامر بن ربيعة قال فدعا رسول الله صلى الله عليه وسلم عامرا فتغيظ عليه وقال علام يقتل أحدكم أخاه ألا بركت اغتسل له فغسل عامر وجهه ويديه ومرفقيه وركبتيه وأطراف رجليه وداخلة إزاره في قدح ثم صب عليه فراح سهل مع الناس ليس به بأس ) رواه مالك و أبو داود و غيرهما .


Amir bin Rabi'ah memandang ke arah Sahal bin Hunaif, kemudian berkata, "Aku tidak melihat sesuatu seperti hari ini dan tidak pula kulit wanita yg bercadar.."
Tiba-tiba Sahal jatuh pingsan. Lalu dia didatangi Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, kmudian ada yang berkata kepada beliau, "Ya Rasulullah, apa pendapatmu tentang Sahal ??? Demi Allah, dia tidak bisa mengangkat kepalanya..." 
Beliau bersabda, "Apakah kalian bisa memperkirakan siapa pelakunya ??" Mereka menjawab, "Kami mengira Amir bin Rabi'ah..." 
Beliau pun memanggilnya, lalu marah kepadanya seraya berkata, "Mengapa salah seorang di antara kamu membunuh saudaranya sendiri ?? Maukah kamu memberikan berkah kepadanya ?? Mandilah dan berikan bekas air mandimu kepadanya.” 


Dia kemudian membasuh wajahnya, kedua tangannya, kedua sikunya, ujung kedua kakinya, lalu bagian dalam sarungnya dalam satu wadah, kemudian ketika disiramkan kepadanya Sahal bangun dan sadarkan diri...


**APAKAH MUNGKIN pengaruh 'ain timbul dari orang yg menyayangi kita ??? 


Ya, sangat mungkin pengaruh 'ain berdampak justru dari orang2 terdekat dan paling sayang terhadap kita...
Karena tidak ada ketentuan dalam 'ain itu timbul hanya karena adanya hasad atau dengki dari orang lain saja...
Sbagaimana yg dulu pernah kita bahas bahwasannya 'ain adalah : "Menentukan sifat tertentu yg kemudian membuat setan itu takjub lalu kemudian ia meluncur dan menyakiti orang yg disifatkan"


Maka hal tsb sangat memungkinkan terjadi dari orang yg sayang kepadanya, syaikh Hazim al-Hamdiy mengisahkan ttg kisah seorang ayah yg menyebabkan dampak 'ain kepada putranya hingga menyebabkan putranya lumpuh.. 


Ia telah membawanya kesana kemari untuk berobat tp tak kunjung sembuh, akhirnya setelah dibacakan doa2 ruqyah kepada anak tsb, anaknya muncul rasa curiga kepada ayahnya, maka ia pun meminum bekas air yg diminum oleh ayahnya.. Maka ketika itu juga anaknya langsung bisa berdiri...!!!


'Ain jg bisa timbul dari orang-orang yg shaleh, dalil kuat mengenai hal ini adalah kisah Sahal bin Hunaif dan 'Amir bin Rabi'ah di atas, mereka adalah shahabat Rasulillah, mereka jg orang2 yg amat dicintai dan sangat dekat dengan Rasulullah, ridha Allah atas mereka semua... Maka siapakah kita skrng ini dibanding mereka sehingga aman dari dampak pengaruh ain ?


**Lalu apa yg harusnya diperbuat setelah kita mengetahui orang yg menyebabkan 'ain ???


Tentunya, kita harus selalu husnudzon kepada orang yg tertuduh bahwa ia tidak bermaksud untuk menyengajakan dampak 'ain tsb kepada korban...


Usahakanlah agar secepatnya bertemu dengan orang yg benar2 kuat menjurus kpd tuduhan tsb...
Dan lakukan hal2 berikut :
1.Memahamkannya dan meminta agar ia berwudhu atau mandi, kemudian air bekasnya ditampung lalu dimandikan kpd korban


2.Jika merasa segan mengatakannya, usahakan makan dan minum bersama-sama dgn orang yg dicurigai dalam SATU WADAH... Maka sunnah tajamu' itu sangat baik utk menghindarkan diri dari 'ain


3.Meminum bekas air minum orang yg dicurigai, entah itu teh, kopi, susu, atau yg lainnya


4.Bisa juga dengan meletakkan kain kasa yg basah di tangan orang yg tertuduh, dicelupkan air, diangkat kasanya lalu diminumkan


5.Meletakkan kain pada apa2 yg selalu disentuh oleh orang yg tertuduh, smacam gagang pintu rumahnya, mobil, dll.. Ini dilakukan jika memang orangnya benar2 dengki kpd korban dan tidak memungkinkan untuk ditemui...


**Apa yg akan terjadi jika sudah diambil beberapa bekas dari orang yg tertuduh ?


1.Mual
2.Sakit perut/diare
3.Gatal-gatal di seluruh tubuh atau sebagian tubuh
4.Tidur amat nyenyak
5.Muncul semacam bisul kecil di tubuh
6.Bisa bernafas panjang setelah sebelumnya bernafas pendek
7.Koma sementara, dan ini dampak dari besarnya 'ain yg berdampak kepadanya, dan setelahnya insya Allah sembuh total


Semoga yg sedikit ini bisa bermanfaat bagi kita semua...
Dinukil dari penjelasan syaikh Hazim al-Hamidy hafidzahullah..



SEBAB-SEBAB GANGGUAN JIN:
1. Dicintai/disukai jin, ciri2nya ;
- sering mimpi basah atau sering mimpi ditemui orang yang sama (lawan jenis)
- susah dapat jodoh, bahkan sudah sering mau nikah gagal
- mudah bertengkar suami istri dengan masalah sepele
- seperti ada yang ngikutin
- seperti ada yang menemani ketika tidur sendirian
2. dendam jin, penyebabnya : buang air panas dikamar mandi, nebang pohon, melempar batu dsb tanpa membaca bismillah sehingga jin tersakiti, cirinya:
- sering sakit2an
- sering mimpi diancam2
- sering cemas
- ketakutan berlebih
dst.
3. dipanggil kita sendiri, penyebabnya : punya pusaka, azimat, sering sesaji, pernah kedukun atau wiridan dengan tujuan duniawi (untuk kesaktian, pengasihan dsb.) ciri2nya:
- sering mimpi terbang / mengembara
- sering dingin/kesemutan tangan atau kaki
- sering sakit kepala
- sering kaget ketika tidur
- tidur mendengur keras
- sering sakit perut
dst.
4. jin iseng, penyebabnya : melamun, marah berlebihan, takut berlebihan atau syahwat berlebihan, cirinya :
- kesurupan
5. jin warisan, penyebabnya : kakek/nenek atau ortu kita pernah mengadakan kerja sama dengan bangsa jin sehingga ketika kakek/nenek atau ortu wafat jin turun ke anaknya: cirinya :
- tiba2 indigo
- tiba2 bisa ngobatin orang
- sering lihat penampakan
dst.
6. jin disuruh dukun / sihir (santet, pelet, pemisah suami istri, menyaikiti dsb). wallahu a'lam
Jika ciri-ciri d atas sering anda rasakan .Maka obati dengan ruqyah syar'iyyah , Murnikan Tauhid dan Jauhi syirik



Tanya :
 assalamualaikum..
ustad ana mau tanya..

guru ana d SMA dlu pernah bilang..
"adik mu hebat banget punya penjaga sampai 2" #sesuatu yg tidak bisa saya lihat.. itu apa ya Ustad?? bagaimana cara yg tepat untuk ana lakukan ya Ustad??

#adik ana jauh dr agama

Jawab :
Biasanya jin nasab dan ini termasuk gangguan jin yg harus diruqyah.



Tanya :
Ustadz.. Sya eva, mau tanya, bgaimnakah tata cara ruqyah mandri.. Sya sring mndngar, bhwa kita bsa mruqyah dri kita sndri.. Terma ksih

Jawab :
bisa
Ruqyah Mandiri Tanpa Kesurupan (RMTK)
By Founder QQH Tono Esfandiar


Persiapkan bbrp kantong plastik, tissue dan air minum. Utk melakukan praktek ini


Lakukan Tahapan berikut ini.
1. Dm kondisi sdh berwudhu, duduk santai nyaman lalu saksikanlah video surah An Nur : 35 yg dibacakan oleh Syeikh Salman Al Utaybi. Ulangi nonton 2 sd 3 kali. Boleh saja dibaca sendiri.


2. Istighfar tobati semua kesyirikan, kemaksiatan dr akil baligh hingga saat ini. Bertobatlah dengan sungguh2, timbulkan rasa penyesalan yg dalam dr semua dosa yg pernah dilakukan. Dosa yg diperbuat oleh tangan, kaki, mata, mulut, hati dan pikiran juga organ tubuh lainnya. Gambarkan secara jelas dlm pikiran kita semua dosa itu lalu istighfarlah bertobat. Maafkan semua org yg telah menyakiti diri kita.


3. Lakukan Ikrar Pemutus.
Bismillahirrohmanirrohim...
Wahai Allah yg Maha Menyaksikan, hamba secara sadar mewakili diri sendiri, kedua orang tua, nenek kakek moyang, keturunan dan seluruh keluarga besar mulai saat ini memutuskan semua perjanjian yg pernah dibuat oleh bangsa jin secara sadar maupun tdk sadar. Ya Allah jika ada jin dlm tubuh hamba maka tariklah keluar dr tubuh hamba dengan cara yg paling lembut, paling mudah tanpa menyakiti diri hamba. Baca syahadat dan takbir 3 kali.


4. Ambil air putih di gelas lalu bacakan ayat ruqyah 3 Qul ( al ikhlas, al falaq dan an naas) tiup lalu bacakan innalillahi wa inna ilaihi rojiuun 3 kali tiup ke air. Yakini air ini mjd obat dan yakini bahwa semuanya dtg dr Allah dan akan kembali kpd Allah.


5. Berdoa dengan khusyu posisi tangan berdoa. :
Ya Allah haramkanlah hati dan pikiran hamba dikuasai oleh jin. 3x
Ya Allah haramkanlah darah hamba dimasuki oleh jin. 3x
Ya Allah haramkanlah tangan kaki dan tubuh hamba dikuasai oleh jin. 3x
Ya Allah apabila ada jin dlm tubuh hamba maka lemahkanlah semua kekuatan mereka.
Ya Allah apabila ada jin dlm tubuh hamba tariklah mereka semua keluar dr tubuh hamba dgn cara yg paling lembut dan mudah.


lalu bacakan 3 Qul tiup ke telapak tangan, lalu usapkan ke wajah dan seluruh tubuh. Bila mual maka lakukan usapan dr bawah puser ke dada lalu ke leher dan muntahkan ke plastik sambil ucapkan.  Bismillahi Allahu Akbar..


6. Jika ada tubuh yg tdk nyaman, atau sakit maka lakukan usap tarik buang ke plastik sambil mengucapkan Bismillahi.. Allahu Akbar..


7. Usap usap dada dan perut sambil berdoa ya Allah apabila ada penyakit fisik , psikis, gangguan jin, sihir dan benda ghoib yg ada di dlm tubuh hamba maka hamba mohon tariklah keluar semuanya dr tubuh hamba dengan cara yg paling lembut dan mudah tanpa menyakiti diri hamba. Lakukan usap tarik buang.


8. Jika tergambar wajah seseorang saat melakukan ruqyah mandiri maka ambillah air gelas td lalu celupkan jari telunjuk kanan dan berdoa " ya Allah apabila ada penyakit ain antara saya dengan .....(sebutkan nama wajah yg timbul dlm pikiran) maka hamba mohon putuskanlah penyakit ain ini ulangi 3x tiup lalu minum 7 tegukan. Boleh bbrp tegukan tdk wajib.

9. Usap usap seluruh tubuh sambil membaca Bismillah.. niatkan semua penyakit fisik, psikis, gangguan jin, sihir, benda2 ghoib semuanya melemah mengecil dan ketarik keluar dari tubuh dr segala arah.


Selamat mencoba kabari hasilnya. Kesembuhan datangnya hanya dr Allah maka marilah kita hijrah dr jahil ke sunnah. Perbaiki diri perbaiki ibadah sesuai sunnah, istiqomah dzikir pagi petang dan dekatilah org org sholeh. Semoga Allah menolong kita semua dr semua gangguan makhluk jahat, dr penyakit dan takdir buruk dan semoga kita semua dapat sembuh dr penyakit. Aamiin Ya Robb.



Tanya :
Ustadz, biasanya butuh berapa kali ruqyah atau butuh brp lama jika kena gangguan disukain oleh jin dan sdh ada dibadan lebih dr 5 thn? Benarkah orang yg sdh pernah kemasukan jin, orang itu lbh mudah kemasukan jin lg baik jin yg sama atau berbeda?

Jawab :
Tergantung ridho Allah dan kesungguhan tobat bg si pasien. Iya bisa saja makanya tutup dengan dzikir pagi petang sesuai sunnah.



Tanya :
Ustadz mau tanya... klo anak 5sd mungkinkah kesurupan?
Soalnya anak itu bilang yg aneh2.
Trus tiap tengah mlm harus kluar jln2  ... kadang jerit2 sndr dan smpe skrg anak itu drawat di rsj.
Afwan

Jawab :
 mungkin saja
Bismillah, was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du


Manusia terkait dengan fenomena kesurupan jin, terbagi menjadi dua golongan:


1. Mereka yang mempercayainya dan meyakininya. Itulah keyakinan umumnya kaum muslimin.


2. Mereka yang mengingkarinya, dan menganggap itu bukan kesurupan jin. Keyakinan ini menjadi salah stau prinsip aliran liberal, mengikuti pemahaman pendahulunya, sekte Mu’tazilah. Untuk yang kedua ini tidak perlu dilirik, karena mereka lebih mengedepankan akal dan logika sederhana, ketimbang dalil Alquran dan sunah.


Lalu Bagaimana Islam Memandang?


Berikut beberapa catatan yang bisa kita jadikan bahan pertimbangan untuk membuat kesimpulan yang lebih benar:


Pertama, terdapat banyak dalil dari Alquran dan hadis yang menggambarkan keberadaan penyakit kesurupan jin. Diantaranya,


1. Allah berfirman, menceritakan keadaan pemakan riba ketika dibangkitkan,


الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا


“Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba…” (QS. Al-Baqarah: 275)


Keterangan Ibnu Katsir,


أي لا يقومون من قبورهم يوم القيامة إلا كما يقوم المصروع حال صرعه وتخبط الشيطان له ، وذلك أنه يقوم قياماً منكراً ، وقال ابن عباس : آكل الربا يبعث يوم القيامة مجنوناً يخنق


“Maksud ayat, pemakan riba tidak akan dibangkitkan dari kubur mereka pada hari kiamat kecuali seperti bangkitnya orang yang kesurupan dan kerasukan setan. Karena dia berdiri dengan cara tidak benar. Ibnu Abbas mengatakan, “Pemakan riba, dibangkitkan pada hari kiamat seperti orang gila yang tercekik.” (Tafsir Ibn Katsir, 1:708).


Terkait fenomena al-Qurtubi menegaskan,


هذه الآية دليل على فساد إنكار من أنكر الصرع من جهة الجن ، وزعم أنه من فعل الطبائع وأن الشيطان لا يسلك في الإنسان ولا يكون منه مس


“Ayat ini dalil tidak benarnya pengingkaran orang terhadap fenomena kesurupan karena kerasukan jin. Mereka menganggap bahwa itu hanya murni penyakit badan. Sedangkan setan tidak bisa mengalir di dalam tubuh tubuh manusia dan tidak bisa merasuk ke dalam tubuhnya.” (Tafsir a-Qurtubi, 3:355)


2. Disebutkan dalam hadis dari Abul Aswad as-Sulami, bahwa diantara doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرِيقِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ…


“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa benda keras, aku berlindung kepada-Mu dari mati terjatuh, aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari keadaan setan merasuki badanku ketika mendekati kematian…” (HR. Nasai 5533 dan dishahihkan al-Albani)


Al-Munawi menjelaskan,


“…setan merasuki badanku ketika mendekati kematian…”: dengan gangguan yang yang bisa menggelincirkan kaki, merasuki akal dan pemikiran. Terkadang setan menguasai seseorang ketika hendak meninggal dunia, sehingga dia bisa menyesatkannya dan menghalanginya untuk bertaubat… (Faidhul Qadir, 2:148)


Kedua, kesurupan, dengan jin masuk ke tubuh manusia adalah kejadian yang hakiki, kenyataan dan bukan khayalan.


Abdullah bin Imam Ahmad pernah bertanya kepada ayahnya,


إنَّ قَوْمًا يَزْعُمُونَ أَنَّ الْجِنِّيَّ لَا يَدْخُلُ فِي بَدَنِ الْإِنْسِيِّ


“Sesungguhnya ada beberapa orang yang berpendapat, bahwa jin tidak bisa masuk ke badan manusia.”

〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Clossing Statement :

Kesimpulan:

Fenomena kerasukan jin adalah kenyataan yang tidak mungkin dibantah. Di samping kejadian di lapangan, realita ini juga dibuktikan dengan dalil Alquran, hadis dan kesepakatan ulama. Satu-satunya golongan yang mengingkari realita ini adalah mu’tazilah, dan para pemuja akal sedernhana yang mengikuti jejaknya. Ada banyak sebab, mengapa jin merasuk ke dalam tubuh manusia, bisa karena motivasi cinta dan bisa sebaliknya, karena kebencian.

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar