Selasa, 19 April 2016

Bid'ah


Pemateri : Budan Susay

 Kita semua tentu saja dah sangat sering mendengar kata bid'ah
Apakah gerangan bid'ah itu?

*** Perkara baru yang diada"kan dalam agama Bun.
***Suatu perkara yang di anggap larangan padahal belum tau kepastian hukumnya dalam agama
*** Perkara menyangkut dgn syariah, yg tak ad pd masa nabi
Secara etimologi , bid'ah adalah sesuatu yang baru dan diadakan tanpa ada contoh sebelumnya
Secara trminology, bid'ah adalah segala perkara baru dalam agama sepeninggal Rasulullah Saw. Dan bertentangan dengan sunnah Beliau.
Atau bid'ah adalah metode yang baru dalam agama yang di maksudkan untuk meniru metode yang sesuai dengan syariat


Yang termaksud kategori bid'ah:

- Tradisi tradisi orang kafir yang berkaitan denagn ibadah

- Bid'ah yang menyangkut aqidah , contoh syiah

- seluruh ibadah yang dijelaskan secara mutlak oleh
      Syariat namun di beri batasan tertentu oleh manusia,
      Misal tempat, waktu , jumlah dll

- Bentuk ibadah yang tidak disyariatkan oleh agama,
      Cth : tdk mau menikah
 

 Sebab sebab terjadinya bid'ah

- tidak mengikuti ajaran syariah secara benar, dalam artian tdk mengikuti manhaj salafussoleh dalam hal aqidah, ibadah, akhlak, dll

- Tidak memperhatikan sunah sunah Rasulullah Saw. tercinta

- menjadikan orang yang tak memiliki ilmu (bodoh )menjadi pemimpin

- mengikuti dan mengamalkan ayat Allah atau juga hadits Rasul tanpa mengembalikan dahulu pada perkara yang jelas.

Perilaku bid'ah ini sangatlah berbahaya

Bahkan lebih berbahaya dari pada perilaku maksiat

Sebab :
 - pelaku maksiat mengetahui dirinya berbuat salah
Tapi pelaku bid'ah memandang dirinya benar melakukan suatu  amalan
- para pelaku maksiat menyimpang dari ketentuan allah yang ada di dalam al quran dan sunnah Rasul
Tapi pelaku bid'ah  merusak dan merubah ketentuan tersebut

  bahaya maksiat tidak sebesar bahaya yang ditimbulkan oleh bahaya bid'ah
  -  pelaku maksiat tdk mengunakan teks teks dalam alquran
       Dlm hadits  serta kidahnya
       Pelaku bid'ah  merusak teks2 tersebut dan juga kaidahnya
  - pada umumnya bid'ah terjadi karena kebodohan
     Sedang maksiat dilakukan biasanya dengan ilmu dan
     Pengetahuan ....
〰〰〰〰〰〰〰〰

REKAP TANYA JAWAB
_____________________________










Tanya :
  Ana shofa. Mau brtanya umm, kaan d indonesia ini sering yaa para ibu2 nagadain pngajian2, yasinan2, dan maulidan yg berlbihan . Apa kh itu sunnah rasulullah atau bid'ah?


3⃣Ana aida Ummi. Bgini saya pernah mendengar seorang berkata bahwa mengatakan bahwa Maulid nabi itu bid'ah sklipun itu baik yang namanya bid'ah tetaplah bid'ah ktanya. Mohon penjelasannya Ummi 😊☺


1⃣1⃣ 🙋🏻Rizka
Ana mau tanya ukht...
Mengenai acara maulud nabi ~ isra mi'raj dllnya... apakah itu masuk bid'ah jg atau gmn?
Mhn pnjlasannya bsrta dalil bila ada .... spya lbh faham.
Syukron


🌹🌹🌹

Ulama berbeda pendapat dalam hal pembagian bid’ah. Sebagian mereka membagikan menjadi  bid’ah hasanah dan bid’ah sayyi’ah. Sebagiannya bahkan menjadikan bid’ah kepada lima bagian seperti hukum syar’i. Semua pembagian ini tidak ada asalnya. Karena hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyatakan: “Setiap bid’ah itu dhalalah.” Ia adalah sesuatu yang diada-adakan yang tidak memiliki asal atau sumber dari sumber-sumber tasyri’ (pensyariatan) atau ia bukanlah perkara yang ada dalilnya dalam-dalam  dalil hukum.

Syaikh Dr. Syaikh Yusuf Al Qaradhawy hafizhahullah menyatakan:

Di sana sebagian ulama membagikan bid’ah kepada: Hasanah dan Sayyi’ah.  Sebagian dari mereka membagikannya kepada lima bagian, sebagaimana pembagian dalam hukum-hukum syara’: Bid’ah wajib, sunah, makruh, haram dan mubah.

Al Imam Asy Syathibi telah membahas masalah ini secara terperinci, dan beliau menegaskan: Bahwa pembagian ini hanyalah persangkaan  belaka yang tidak ditunjukkan oleh satu pun dalil syar’i, malah pembagian itu sendiri saling bertolak belakang. Karena hakikat bid’ah itu adalah sesuatu yang tidak ditunjuki oleh  dalil syara’ manapun, tidak juga oleh  nash syara’ dan tidak dari kaidah-kaidahnya. Karena jika di sana terdapat suatu dalil syara’ yang menunjukkan atas wajibnya sesuatu, sunahnya,  atau harus, mengapa pula perkara tersebut dikatakan bid’ah (hasanah). Ia sebenarnya (bukanlah bid’ah hasanah) tetapi perkara yang masuk  di bawah keumuman amal yang diperintahkan atau perkara yang dibolehkan.

Perkataan yang benar dalam hal ini  akhirnya hasilnya adalah satu, karena mereka menjadikan –misalnya-  bahwa penulisan Al Quran, menghimpunkannya dalam satu mushaf, menyusun ilmu nahwu, ushul fiqh dan ilmu-ilmu Islam lain adalah sebagai bid’ah wajib dan sebagai fardu kifayah.

Adapun sebagian yang lain, mereka mendebat apa-apa yang dinamakan bid’ah ini.  Kata mereka: “Pembagian ini adalah pembagian untuk bid’ah dari sudut bahasa saja. Sedang yang kami maksud dengan bid’ah di sini adalah bid’ah dari sudut syara’. Tentang perkara-perkara di atas, kami mengeluarkannya dari kategorii bid’ah. Adalah tidak baik jika ia disebut sebagai sesuatu yang bid’ah. Yang utama adalah kita berpegang kepada Hadis yang mulia; karena hadis datang dengan lafaz berikut dengan terang dan nyata: “Maka sesungguhnya setiap bid’ah itu dhalalah (menyesatkan).”

Dengan keumuman lafaz hadis di atas, maka apabila dikatakan: “Setiap bid’ah itu dhalalah” maka tidak perlulah kita katakan lagi: “bid’ah itu ada yang baik, ada yang keji, ada yang wajib, ada yang sunat dan seterusnya….” Pembagian seperti ini adalah tidak perlu.

Maka yang benar ialah, bahwa kita katakan apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah di dalam hadisnya: “Maka sesungguhnya setiap bid’ah adalah dhalalah.” Yang dimaksudkan adalah bid’ah sebagaimana yang telah ditahqiq oleh Al-Imam Asy Syathibi: “Bid’ah ialah jalan di dalam agama yang diada-adakan.” yaitu yang tidak ada asal-usulnya dari syara’, tidak juga dari al-Quran, as-Sunnah, ijma’, qiyas, mashlahah mursalah,  dan tidak ada di kalangan fuqaha’ yang menyatakan dalil mengenainya.”

Demikian dari Syaikh Yusuf Al Qaradhawy Hafizhahullah.

Demikianlah dua kelompok para imam kaum muslimin, antara yang menyetujui adanya pembagian bid’ah menjadi beberapa bagian sebagaimana dalam hukum syar’i, dengan pihak yang menolak pembagian bid’ah, sebab bagi mereka semua bid’ah adalah tercela.

Jika kita kaji lagi, sebenarnya ada titik temu di antara beragam perbedaan mereka, yaitu mereka sama-sama menyepakati bahwa, bid’ah dalam urusan ritual adalah haram dan sesat, sedangkan bid’ah dalam urusan dunia adalah boleh. Yang membuat mereka berbeda sikap adalah bid’ah dalam perkara agama yang bukan ritual khusus (mahdhah), yang tidak memiliki dalil langsung (khusus), namun ada dalil umumnya.

Contohnya peringatan Maulid Nabi. Jika dicari dalil khusus tentang acara Maulid Nabi, maka kita tidak akan menemuksannya baik Al Qur’an dan As Sunnah, juga perilaku sahabat dan dua generasi terbaik setelahnya. Namun, dilihat dari sisi dalil umum, kita memang diperintahkan untuk memuji Rasulullah, bergembira atas kelahirannya, dan diperintahkan banyak bershalawat atasnya.. Akhirnya, ada pihak yang berinisiatif melaksanakan peringatan Maulid sebagai upaya menapaktilasi kehidupan Rasulullah, berdalil dari dalil-dalil umum tersebut. Namun, ada juga yang menolaknya karena secara khusus acara tersebut tidak pernah di adakan pada zaman generasi  terbaik Islam. Akhirnya terjadilah perselisihan di antara para Imam dan ulama kaum muslimin setelahnya. Wallahu A’lam

 7⃣ 🙋🏻Bia. ("1. siapakah yang memimpin tahlilan pada saat RASULULLAHU SAW wafat ?
2. siapakah yang memimpin tahlilan pada saat imam syafi’i wafat? nb : Demi Allahu , kalau ada yang bisa jawab pertanyaan saya maka saya akan belajar ISLAM kepada yang bisa menjawabnya.") Afwan Umm, ana pernh membaca kalimat ini di slah satu medsos. Pertanyaan ana apakah yg dimaksud kalimat
adalah Bid'ah? Bgaimna menanggapi hal tsb?

9⃣ Enni✋🏻
Apakah acara 7 ,40, 100 hari kematian termasuk bid'ah ? Jika iyah , apa berdosa jika tetap melaksanakannya ? Bagaimana tuntunan nabi saat ada anggota keluarga yang meninggal terutama orang tua. Bagaiamana cara kita agar menjadi anak yang bisa tetap berbakti walau orang tua sudah tiada.

🔟  🙋🏻Siti
Ana mau tanya, bagaimana dengan tahlilan untuk org meninggal (3 hari, 7 hari 40 hari hingga 100 hari)
 ada menyebutkan bahwa itu bid'ah.. Lalu jika benar bid'ah bagaiman sikap kita sebaiknya sikap kita  jika ada keluarga yg meninggal ?


1⃣2⃣ Sema
Ustadzah mw bertanya... untuk puasa weton (hari lahir, misal sabtu pon) dan di jawa juga ada puasa 40 hari berdasarkan hitungan pasaran/weton..apakah itu termasuk bid'ah..? jika iya, sedangkan pelaku tidak mengetahui bahwa itu termasuk bid'ah apakah sudah berdosa.. dan bagaimana cara memberitahukan kpd orang tua jika amalan yg dilakukan tidak sesuai dgn tuntunan Rasul..? krna alasannya mengikuti Syekh/Kyai.. Jazakillah khoir..


🌻🌻🌻


Tahlilan ketika ada yang meninggal sudah menjadi kebiasaan pada masyarakat kita, bahkan ada sebagin yang memandang aneh pada beberapa orang yang tidak melakukan acara tahlilan atas meninggalny salah satu dari anggota keluarganya...

Nah untuk memahami ini ada  baiknya kita melihat dulu bagaimana sejarah yang terkait dengan tahlilan ini agar kita bisa faham dan setelah itu bisa memilih mana yang akan kita lakukan , sebab segala sesuatunya kembali pada diri kita ...untuk memilih mana melaksanakan atau tidak , tentu saja. Setiap pilihan yang kita ambil memiliki alasannya sendiri sendiri....



TERNYATA BANYAK DALIL TENTANG SELAMATAN KEMATIAN, DALILNYA TERTULIS DI KITAB WEDHA.

Selamatan, Yasinan dan tahlilan ternyata bukan dari islam, tapi dari ajaran agama hindu

LEBIH 200 DALIL DARI KITAB WEDHA (KITAB SUCI UMAT HINDU) TENTANG SELAMATAN 1,7,10,100 hari,nyewu, dll.

ROMO PINANDHITA SULINGGIH WINARNO, (sarjana agama hindu(s1) & pendeta berkasta brahmana, kasta brahmana adalah kasta/tingkatan tertinggi pada umat hindu).

Alhamdulillah yang sekarang beliau Romo Pinandhita Sulinggih Winarno menjadi Mualaf/masuk Islam lalu beliau mengubah namanya menjadi Abdul Aziz, sekarang beliau tinggal di Blitar-Jawa Timur.


Kesaksian mantan pendeta hindu: abdul aziz bersumpah atas asma Allah bahwa selamatan, ketupat, tingkepan, & sebahagian budaya jawa lainnya adalah keyakinan umat hindu dan beliau menyatakan tidak kurang dari 200 dalil dari kitab wedha (kitab suci umat hindu) yang menjelaskan tentang keharusan selamatan bagi pemeluk umat hindu, demikian akan saya uraikan fakta dengan jelas dan ilmiyah dibawah ini :

1. Di dalam prosesi menuju alam nirwana menghadap ida sang hyang widhi wasa mencapai alam moksa, diperintahkan untuk selamatan/kirim do’a pada 1 harinya, 2 harinya, 7 harinya, 40 harinya, 100 harinya, mendak pisan, mendak pindho, nyewu (1000 harinya).

Pertanyaan ????? apakah anda orang islam juga melakukan itu ?????

ketahuilah bahwa TIDAK AKAN PERNAH ANDA TEMUKAN DALIL DARI AL-QUR’AN & AS-SUNNAH/hadits shahih TENTANG PERINTAH MELAKUKAN SELAMATAN, bahkan hadits yang dhoif (lemah) pun tidak akan anda temukan ,akan tetapi kenyataan dan fakta membuktikan bahwa anda akan menemukan dalil/dasar selamatan,dkk,justru ada dalam kitab suci umat hindu,

COBA ANDA BACA SENDIRI DALIL DARI KITAB WEDHA (kitab suci umat hindu) DIBAWAH INI:

a. Anda buka kitab SAMAWEDHA halaman 373 ayat pertama, kurang lebih bunyinya dalam bahasa SANSEKERTA sebagai berikut: PRATYASMAHI BIBISATHE KUWI KWIWEWIBISHIBAHRA ARAM GAYAMAYA JENGI PETRISADA DWENENARA.

ANDA BELUM PUAS, BELUM YAKIN, ???

b. Anda buka lagi KITAB SAMAWEDHA SAMHITA BUKU SATU,BAGIAN SATU,HALAMAN 20. Bunyinya : PURWACIKA PRATAKA PRATAKA PRAMOREDYA RSI BARAWAJAH MEDANTITISUDI PURMURTI TAYURWANTARA MAWAEDA DEWATA AGNI CANDRA GAYATRI AYATNYA AGNA AYAHI WITHAIGRANO HAMYADITAHI LILTASTASI BARNESI AGNE.

Di paparkan dengan jelas pada ayat wedha diatas bahwa lakukanlah pengorbanan pada orang tuamu dan lakukanlah kirim do’a pada orang tuamu dihari pertama, ke tiga, ke tujuh, empat puluh, seratus, mendak pisan, mendhak pindho, nyewu(1000 harinya).

Dan dalil-dalil dari wedha selengkapnya silahkan anda bisa baca di dalam buku karya Abdul aziz (mantan pendeta hindu) berjudul “mualaf menggugat selamatan”, di paparkan TIDAK KURANG DARI 200 DALIL DARI “WEDHA” kitab suci umat hindu semua.

JIKA ANDA BELUM YAKIN, MASIH NGEYEL,,, ?

c. Silahkan anda Buka dan baca kitab MAHANARAYANA UPANISAD.

d. Baca juga buku dengan judul ,“NILAI-NILAI HINDU DALAM BUDAYA JAWA”, karya Prof.Dr. Ida Bedande Adi Suripto (BELIAU ADALAH DUTA DARI AGAMA HINDU UNTUK NEGARA NEPAL, INDIA, VATIKAN, ROMA, & BELIAU MENJABAT SEBAGAI SEKRETARIS PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA).

🍇🍇
Beliau menyatakan SELAMATAN SURTANAH, GEBLAK, HARI PERTAMA, KE TIGA, KE TUJUH, KE SERATUS, MENDHAK PISAN, MENDHAK PINDHO, NYEWU (1000 harinya) ADALAH IBADAH UMAT HINDU dan beliau menyatakan pula NILAI-NILAI HINDU SANGAT KUAT MEMPENGARUHI BUDAYA JAWA,

ADI SURIPTO DENGAN BANGGA MENYATAKAN UMAT HINDU JUMLAH PENGANUTNYA MINORITAS AKAN TETAPI AJARANNYA BANYAK DI AMALKAN MASYARAKAT , yang maksudnya sejak masih dalam kandungan ibu-pun sebagian masyarakat melakukan ritual TELONAN (selamatan bayi pada hari ke 105 (tiap telon 35 hari x 3 =105 hari sejak hari kelahiran )), TINGKEPAN (selamatan untuk janin berusia 7 bulan)=

e. Baca majalah “media hindu” tentang filosofis upacara NYEWU (ritual selamatan pada 1000 harinya sejak meninggal). Dan budaya jawa hanya tinggal sejarah bila orang jawa keluar dari agama hindu.

f. Jika anda kurang yakin, Masih ngeyel dan ingin membuktikan sendiri anda bisa meneliti kitab wedha datang saja ke DINAS KEBUDAYAAN BALI, mereka siap membantu anda. atau Telephon Nyi Ketut Suratni : o857 3880 7015 (dia beragama Hindu tinggal di Bali, wawasanya tentang hindu cukup luas dia bekerja sebagai pemandu wisata ).

g. APA DASAR YANG LAIN DIDALAM HINDU ??? :

🍉🍉
RUKUN IMAN HINDU (PANCA SRADA) yang harus diyakini umat hindu

1. Percaya adanya sang hyang widhi.

2. Percaya adanya roh leluhur.

3. Percaya adanya karmapala.

4. Percaya adanya smskra manitis.

5. Percaya adanya moksa.

# PANCA SRADA punya rukun, yaitu:

• PANCA YAJNA (artinya 5 macam selamatan).

1. Selamatan DEWA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau biasa dikenal orang dalam istilah dengan,” memetri bapa kuasa ibu pertiwi “).

2. Selamatan PRITRA YAJNA (selamatan yang DI TUJUKAN PADA LELUHUR).

3. Selamatan RSI YAJNA (selamatan yang ditujukan pada guru atau kirim do’a yang ditujukan pada Guru, biasanya di punden/­ndanyangan ). Kalau di kota di namakan dengan nama lain yaitu “SELAMATAN KHAUL” memperingati kiyainya/gurunya &semisalnya , yang meninggal dunia.

4. Selamatan MANUSIA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada hari kelahiran atau dikota disebut “ULANG TAHUN” ).

5. Selamatan BUTA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada hari kebaikan ), misalnya kita ambil contoh biasanya pada beberapa masyarakat islam (jawa) melakukan selamatan hari kebaikan pada awal bulan ramadhan yang disebut “selamatan MEGENGAN”.

🌶🌶
Fenomena diatas tidak diragukan lagi karena pengaruh agama hindu/budaya jawa/nenekmoyang .

Allah berfirman: “ dan apabila dikatakan kepada mereka ,”ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab ,”(tidak) kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami(melakukan-nya).”padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk.(QS.Al-Baqarah,170).

“mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka”(QS.An-Najm,23).

Dan Allah juga berfirman: dan apabila dikatakan pada mereka,”mari lah (mengikuti) apa yang diturunkan Allah dan (mengikuti) Rasul.”mereka menjawab,”cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya) .”apakah (mereka akan mengikuti)juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ? (QS.Al-Maidah,104)

🍎🍎
 AKIBAT YANG TIDAK DI SELAMATI DALAM KEYAKINAN HINDU, yaitu:

Pertanyaan ?

orang tua kalau tidak diselamati apa rohnya gentayangan?

Buka dalilnya DIKITAB SUCI UMAT HINDU dikitab SIWASASANA HALAMAN 46-47 CETAKAN TAHUN 1979. Bagi yang tidak mau selamatan mereka di peralina hidup kembali dalam dunia bisa berwujud menjadi hewan atau bersemayam di dalam pohon, makanya kalau anda ke Bali banyak pohon yang dikasih kain-kain dan sajen-sajen itu, karena mereka meyakini roh nya ada dalam pohon itu, dan bersemayam dalam benda-benda bertuah misal keris dan jimat, di hari sukra umanis (jum’at legi) keris atau jimat di beri bunga&sajen-sajen.

DEWA ASURA akan marah besar jika orang tidak mau melakukan selamatan maka dewa asura akan mendatangkan bala/bencana & membunuh manusia yang ada di dunia.

DEWA ASURA atau dikenal dalam masyarakat dengan nama BETHARAKALA , anak ontang anting harus diruwat(ritual dengan selamatan&sajen) karena takut betharakala , sendhang kapit pancuran(anak wanita diantara kedua saudara kandung anak laki-laki) diruwat karena takut betharakala, rabi ngalor ngulon merga rawani karo betharakala (nikah tidak boleh karena rumahnya menghadap utara&barat, karena takut celaka ).

🍆🍆
 AKIBAT YANG DI SELAMATI DALAM KEYAKINAN HINDU, yaitu:

Dalam keyakinan hindu bagi yang mau selamatan maka mereka langsung punya tiket ke surga.

2. NASI TUMPENG

Konsep dalam agama hindu : dalam kitab MANAWA DHARMA SASTRA WEDHA SMRTI ,BAGI ORANG YANG BERKASTA SUDRA(KASTA YANG RENDAH) YANG TIDAK BISA MEMBACA KALIMAT PERSAKSIAN :

HOM SUWASTIASU HOM AWI KNAMASTU EKAM EVA ADITYAM BRAHMAN ,BAGI YANG TIDAK BISA MENGUCAPKAN KALIMAT DALAM BAHASA SANSEKERTA DIATAS SEBAGAI PENGGANTINYA MAKA MEREKA CUKUP MEMBIKIN TUMPENG, BENTUKNYA ADALAH SEGITIGA, SEGITIGA YANG DIMAKSUT ADALAH TRIMURTI (SHIVA, VISHNU, BRAHMA=>BRAHMAN) ARTINYA TIGA MANIFESTASI IDA SANG HYANG WIDHI WASA , UMAT HINDU MENGATAKAN BARANGSIAPA YANG MEMBIKIN TUMPENG MAKA DIA SUDAH BERAGAMA HINDU.

Dikitab BAGHAWAGHITA di jelaskan TUHAN nya orang hindu lagi minum dan ditengahnya ada tumpeng, dan di depan dewa brahma ada sajen-sajen

3. Pemberangkatan mayat diwajibkan dipamitkan di depan rumah lalu beberapa sanak keluarga akan lewat di bawah tandu mayat (tradisi brobosan), karena umat hindu meyakini brobosan sebagai wujud bakti pada orang tua dan salam pada dewa, dalam hindu mayat di tandu lalu diatasnya diberi payung, pemberangkatan mayat menggunakan sebar/sawur bunga, uanglogam, beraskuning,dll, lalu bunga di ronce(dirangkai dengan benang )lalu di taruh/dikalungkan di atas beranda mayat. Hindu meyakini :

a. Bunga warna putih mempunyai kekuatan dewa brahma.

b. Bunga warna merah mempunyai kekuatan dewa wisnu.

c. Bunga warna kuning mempunyai kekuatan dewa siwa.

Umat hindu berkeyakinan bunga itu berfungsi sebagai pendorong do’a (muspha/trisandya)&pewangi.

4. KETUPAT

Didalam hindu roh anak menjelang hari raya pulang kerumah, sebagai penghormatan orang tua kepada anak, maka biasanya hindu setelah hari raya di pasang kupat diatas pintu dan di bagi-bagikan tetangga.

Pertanyaan ? apakah anda tahu dasarnya setelah hariraya idulfitri ada hari raya kupatan/ketupat ? apa dasarnya? DEMI ALLAH tidak ada satu dalilpun perintah Allah dari Al-Qur’an dan As-sunnah tentang perbuatan tersebut diatas.

sungguh Allah berfirman: “mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka”(QS.An-NAJM:23).

“ dan apabila dikatakan kepada mereka ,”ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab ,”(tidak) kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami(melakukan-­nya).”padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk.(QS.Al-Baqarah:170)

🍠🍠
TRADISI-TRADISI SALAH YANG MEMBUDAYA: tradisi keliru dan telah membudaya pada masyarakat kita yang kita sebutkan diatas, bukan untuk diikuti akan tetapi untuk dijauhi. Bahwa setidaknya ada dua alasan mereka melakukan tradisi-tradisi tersebut :

1. Mereka berpedoman dengan hadits palsu;

2. Sebagian dari mereka hanya sekedar ikut-ikutan (mengekor) terhadap tradisi yang berjalan disuatu tempat.

Mereka akan mengatakan bahwa ini adalah keyakinan para pendahulu dan nenek moyang mereka !


🌽🌽
Saudaraku sekalian, argumentasi”apa kata orang tua”, bukan lah jawaban ilmiyah dari seorang muslim yang mencari kebenaran. Apalagi masalah ini menyangkut baik buruknya aqidah seseorang. Maka, permasalahan ini harus didudukkan dengan timbangan AL-QUR’AN AS-SUNNAH AS SHAHIHAH.

Sikap mengekor kepada pendahulu dan nenek moyang dengan tanpa memperdulikan dalil-dalil syar’i merupakan perbuatan yang keliru, karena sikap tersebut menyerupai orang-orang quraysy, ketika diseru oleh Rasulullah untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Apa jawab mereka ? silahkan anda baca al-qur’an surat az-zuhruf ayat 22 & asy-syu’ara ayat 74.

“bahkan mereka berkata,’sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama (bukan agama yang engkau bawa)dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan mengikuti jejak mereka”(Qs.az Zuhruf,22).

Jawaban seperti ini serupa dengan apa yang dikatakan kaum Nabi Ibrahim, ketika mereka diajak meninggalkan peribadatan kepada selain Allah. Mereka mengatakan,” kami dapati bapak-bapak kami berbuat demikian(yakni beribadah kepada berhala).”(QS.Asy Syu’ara,74).


Demikian wahai saudaraku persaksian yang dapat saya sampaikan. mari janganlah mencampur adukkan ajaran hindu dengan ajaran islam. misalnya jika anda tidak berani mendakwahi atau menyampaikan pada saudara kita sebahagian umat islam yang masih melakukan selamatan dan sebagainya adalah dari Hindu bukan ajaran islam.

misal Jika anda merasa malu, gak enak (ewuh pakewuh) menyampaikan atau mendakwahi kepada saudara kita muslim yang masih melakukan selamatan dan sebagainya atau malu gara-gara kita menegakkan Al-Qur’an & As-Sunnah , anda keliru besar.

Ingat janji-Nya, Allah berfirman: sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka-,,,,(QS.At-Taubah,111).

Marilah masing-masing kita selalu berbenah dan memperbaiki diri. Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita dan seluruh kaum muslimin. Aamiin.

Wallahua'lam

 2⃣suchi
umm apa ziaroh makam juga bid'ah???


🌻🌻🌻

Mba suci sholehah
Untuk ziarah kubur atau makam begini penjelasannya
Dalam melakukan ziarah ada 3 macam , yaitu..

1. Ziarah Syar’iyyah, yaitu ziarah yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat, yang demikian itu untuk dua hal; mengingat mati dan mendoakan orang yang mati, jenis ziarah yang pertama ini diperintahkan  dan bagian dari ibadah yang disyari’atkan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الْآخِرَةَ

Sesungguhnya Dahulu Aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kubur karena itu akan mengingatkan kalian terhadap hari akhirat.  (HR. Muslim no. 977 dan Ahmad: 1173 )

Syaikhul Islam Ibn Taymiyah:

(فَالزيارة الشَّرْعِيَّةُ الْمَقْصُودُ بِهَا السَّلَامُ عَلَى الْمَيِّتِ وَالدُّعَاءُ لَهُ

 Yang dimaksud ziarah syar’iyyah adalah mengucapkan salam kepada mayyit (ahli kubur) dan mendoakannya

2. Ziarah Bid’iyyah, ziarah yang tidak sesuai tuntunan syariat, seperti shalat di kuburan, i'tikaf di kuburan, membaca (khataman) al-Qur’an di kuburan, menganggap bahwa berdoa di makam orang shalih lebih mudah dikabulkan. Ziarah seperti ini adalah ziarah bid’ah, karena tidak pernah diajarkan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 beliau bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintah kami padanya maka amalan tersebut tertolak (yaitu tidak diterima oleh Allah).” (HR. Muslim)

3. Ziarah Syirkiyyah, yaitu: seseorang berziarah dengan menjadikan ahli kubur sebagai sekutu bagi Allah, seperti memohon pertolongan kepada ahli kubur, menyembelih untuk ahli kubur, nadzar untuk ahli kubur, sujud ke kuburan, thawaf di kuburan dengan niat mengagungkan penghuni kubur.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ قَبْرِي وَثَنًا لَعَنَ اللَّهُ قَوْمًا اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ

Dari Abu Huroiroh, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (beliau pernah berdoa): “Ya Alloh janganlah Engkau jadikan kuburku sebagai berhala (tuhan yang disembah), Alloh melaknat orang-orang yang menjadikan kubur-kubur Nabi-Nabi mereka sebagai masjid-masjid” (HR. Ahmad, di dalam kitab Musnad, juz: 2, hlm: 246)

Silakan ziarah kubur...tapi yang macam pertama...adapun yang kedua dan ketiga maka hal itu diharamkan.

🌸🌸🌸🌸🌸



Adab Islami Ziarah Kubur

Agar berbuah pahala, maka ziarah kubur harus sesuai dengan tuntunan syari’at yang mulia ini. Berikut ini adab-adab Islami ziarah kubur :

Pertama: Hendaknya mengingat tujuan utama berziarah

Ingatlah selalu hikmah disyari’atkannya ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran dan mengingat kematian.

Kedua: Tidak boleh melakukan safar untuk berziarah

Ketiga: Mengucapkan salam ketika masuk kompleks pekuburan

Keempat: Tidak memakai sandal ketika memasuki pekuburan

Kelima: Tidak duduk di atas kuburan dan menginjaknya

Keenam: Mendo’akan mayit jika dia seorang muslim

Ketujuh: Boleh mengangkat tangan ketika mendo’akan mayit tetapi tidak boleh menghadap kuburnya ketika mendo’akannya (yang dituntunkan adalah menghadap kiblat)

Kedelapan: Tidak mengucapkan al hujr

Telah lewat keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr adalah ucapan yang bathil. Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan : “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar. Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka tentang hukum Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka tentang ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut”[Lihat Ahkaamul Janaa-iz hal.227, Maktabah Al Ma’arif]

Kesembilan: Diperbolehkan menangis tetapi tidak boleh meratapi mayit

Wallahu a'lam

4⃣ enno
Apa saja contoh bid'ah dlm khdupan sehari hari

Sangat banyak sekali bid'ah dalam kehidupan sehari hari , bahkan di tiap bulan ada bid'ahnya sendiri sendiri
Contoh:
1. Muharram
🔻menghidupkan awal bulan dengan zikir zikir tertentu
🔻menangisi husain pada jumat awal hari asyuro
🔻memasak biji bijian pada hari asyuro dengan menyakini bahwa hal itu membawa keistimewaan
🔻dll

2. Syafar
🔻menuliskan kalimat kalimat kesejahteraan , pada hari rabu di bulan safar kemudian meletakannya dalam suatu bejana berisi air dan kemudian meminumnya

3. Rabiul awal
🔻meyakini bahwa hari 12 rabiul awal sebagai salah satu hari besar.
🔻menunaikan pusa pada tanggal 12 rabiul awal

4 rajab
🔻menjalani puasa sebulan tanpa putus sama halnyaada puasa di bulan romadhan
🔻melakukan ziarah kubur pada bulan ini sehingga pemakanman ramai pada bulan ini

5. Sya'ban
🔻mengadakan perayaan pada malam pertengahan sya'ban

6. Romadhon
🔻melakukan puasa pada hari syak( hari yang diragukan apakah sdh masuk bulan ramadhan atau belum
🔻menuanaikan sholat lailatul qodar , padahal tidak ada sholat khusus pada hari itu
🔻dll

Dan masih banyak lainnya
Diantara yang sering kita lihat ialah selamatan kehamilan ke 3 bulan ke 7 bulan dan masih banyak lagi

🌸intinya untuk mengetahui yang bidah atau bukan kita harus melihat apakah kebiasaaan yang kita lakukan ada dalil yang melandasinya baik dari alquran maupun pada hadits hadits Rasulullah...tentu saja harus hadits yang jelas perawi dan juga sanadnya , bukan hadits yang lemah apalagi hadits yang tertolak

Wallahua'lam

 5⃣ 🙋🏻febru
mau tanya soal "kejawen" itu termasuk yg d sebut dengan bid’ah g ya?... bagaimana kita menyikapinya jika itu sudah menjadi kebiasaan d lingkungan kita baik kluarga mau pun lingkungan sekitar?

🍍🍍

Kita lihat saja, apakah kebiasaan tersebuta ada tuntunan secara syar'ihnya  atau hanya sekedar tradisi

Bila ada tuntunannya secara syar'i maka hal tersebut bukan termaksud dalam kategori bid'ah
Akan tetapi dalam hal kepercayaan kejawen ini haruslah sangat hati hati , sebab akibat yang di timbulkan  dari bid'ah ini sangatlah banyak dan berbahaya salah satunya mengantarkan pelakunya pada kekafiran

Wallahua'lam

6⃣ 🙋🏻yusni
 assalaamu 'alaikum umm, ana mau nanya ni umm, tdi umi jlaskan  bahwa tdak mngikuti sunnah rasul trmasuk bid'ah,. jadi apakah jika seorang imam shalat tidak membesarkan suara ketika mmbaca bismillah dlam surah alfatihah trmasuk bid'ah ?

🌹🌹
Ada perbedaan pendapat ulama pada hal ini

Ada yang membolehkan dengan suara
Ada juga yang dengan tak besuara
Silahkan kita mengambil sesuai dengan apa yang kita yakini

Akan tetapi kaidah yang berlaku ialah segala amalan  tergantung pada niat, akan tetapi niatan haruslah tidak melenceng dari apa yang telah digariskan ...
Dan Sebaiknya pada masalah bid'ah kita bijak dalam melakukan perdebatan , sebab pelaku bid'ah tak merasa apa yang mereka lakuakn salah , sehingga perdebatan akan terus terjadi dan dikhawatirkan berhujung pada perpecahan , sebaiknya kita menasehati atau pun meperbaiki kesalahan yg dilakukan ahli bid'ah dengan cara cara yang ahsan dan dengan mengedepankan akhlakul karimah ..

Wallahua'lam

8⃣ 🙋🏻supi

Mo tnya ustzah
Bagaimn mnyikapi at sikap kita bila mlihat at tau ap yg dsampaikn trmasuk unsur bi' ah...aplg anak2 remaja yg paling cepat/ mnjd trbawa ajran bid'ah

🍌🍌



Kita contoh cara dakwah rosulullah saw
Dakwah rosulullah dengan :

1. Al qudwah qabla dakwah( memberikan teladan yg baik sebelum berdakwah)

2. Ta'lif Qabla Ta'rif(mengikat hati , menumbuhkan rasa  simpati sebelum mengenalkan misi dakwah

3.Ta' rif qabla Taklif( memberikan pengertian sebelum memberikan beban)

4. Tadarruj fi Takalif( bertahap dalam memberikan amal/ beban)

Pada anak muda yang demikian harus dengan lembut
Yakinlah ukhti dakwah dari hati akan nyampenya ke hati

Maka teruslah berdoa moga allah memberi hidayah dan jangan putus asa dalam mengajak

Wallahua'lam
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Clossing Statement :

........

 🌾 marilah kita melaksanakan segala amalan dalam kehidupan sehari hari sesuai dengan  apa  yang di gariskan dalam al Quran dan assunah ...agar hidup kita selamat dunia akhirat
Aamiin ya mujibassailin .....
〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Tidak ada komentar:

Posting Komentar