Selasa, 19 April 2016

Kapan Saatnya Bersyukur



Assalamu'alaikum Wa Rohmatullahi Wa Barokatuh

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil alamiin, Asholatu wassalamu 'ala nabiyina Muhammad SAW. amma ba'du

 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ 
 وَقَالَ مُوسَى إِن تَكْفُرُواْ أَنتُمْ وَمَن فِي الأَرْضِ جَمِيعاً فَإِنَّ اللّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ  
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".  Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (ni'mat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS: Ibrahim:7-8)

Jika kita menghitung jumlah nikmat yang sudah Allah STW, berikan kepada kita, maka tiada sanggup bilangan angka menampungnya dan tak akan mampu kata menggambarkan banyaknya nikmat-nikmatNya.

Bersyukur berarti berterima kasih atas sesuatu yang kita terima. Karena rasa syukur itu kita tujukan kepada Allah, maka terdapat suatu ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba kepada Rabbnya. Bersyukurnya seorang muslim menghasilkan kebaikan-kebaikan yang melimpah ruah baik untuk dirinya sendiri maupun untuk umat.

Kalimat Alhamdulillah adalah refleksi seorang muslim yang mendapatkan nikmat dari RabbNya, sekaligus dzikir yang akan memberatkan timbangan kebaikannya. Bagi seorang muslim mengucapkan kalimat alhamdulillah saat mendapatkan kenikmatan sangat dianjurkan untuk mengungkapkan kebahagiaan atas kenikmatan tersebut. Namun apakah bersyukur cukup dengan mengucapkan kalimat hamdalah saja?

Rukun syukur ada 3, yaitu:
1. I'tiraf yaitu memahami darimana kenikmatan yang mengakibatkan rasa syukur itu bersumber. Tentu saja dari Allah SWT.
2. Tahaddust yaitu menyebut-nyebut atau senantiasa mengingat kenikmatan yang diberikan kepada kita, tanpa disertai sifat riya. Tujuannya agar senantiasa bersyukur kepada yang memberi dan mengingat jasa mereka yang  menjadi perantara pemberi.
3. Ta'at yaitu rasa syukur yang kita miliki menghasilkan ketaatan kepada Allah SWT, menjadikan kita semakin dekat kepadaNya dan semakin ringan mengerjakan perintahnya.

Syukur terbagi menjadi 2, yaitu syukur pasif dan syukur aktif. Syukur pasif berarti adalah rasa syukur yang diekspresikan lewat ucapan hamdallah dan sebatas hablumminallah saja yang terbangun. Sedangkan syukur aktif tidak hanya berhenti pada hablumminallah saja tetapi juga menggunakan semua potensi (yang dengannya ia memiliki alasan untuk bersyukur) untuk dapat bermanfaat bagi umat. Seperti Utsman ra, seperti Abdurrahman bin Auf dan seperti para salafus solih yang menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk menggapai ridoNYA dan memiliki nilai kemanfaatan dan keberkahan yang tiada putus.

Selama ini kita menganggap bahwa hanya saat kita mendapat nikmat sajalah kita berhak bersyukur. Pertanyaan yang menjadi topik paa malam ini sangat menggugah kita untuk berfikir ulang tentang pemikiran kita tersebut.

Saat kita sehat dan belum pernah merasakan nikmat sakit, kita belum betul-betul dapat memahami betapa sehat yang Allah anugerahkan kepada kita begitu mahal dan sangat-sangat nikmat. Sehingga kita butuh sakit agar kita lebih bisa mensyukuri sehat. Andaikan kita tahu betapa dalam setiap sakit yang kita rasakan ada pengampunan dosa disana maka selain bersabar menghadapi sakit pasti kita akan banyak lagi bersyukur kepada Allah SWT.

Sungguh Allah Swt tidak pernah menukar takdir manusia dan tidak akan pernah membuat manusia ciptaannya menanggung beban yang ia tak sanggup memikulnya.

Betapa menakjubkan kepribadian seorang muslim, yaitu ketika mendapatkan musibah ia bersabar dan ketika mendapatkan nikmat senantiasa bersyukur

Semoga kita menjadi hamba Allah SWT, yang pandai bersyukur secara aktif sehingga amalan yang kita bangun tidak akan pernah putus.

Wallahu a'lam bishowab.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Rekap Tanya - Jawab


Tanya :
ummi saya ingin bertanya bagaimana caranya untuk bisa bersyukur terhadap apa yg di berikan suami misalnya soal nafkah..?? Terkadang nafsu bisa mengalahkan
 
▶▶
Nafkah adalah sebaik2 harta  yang diberikan oleh seorang suami kepada istri. Jika suami istri menikah berdasar asas 'sekufu' seharusnya istri tidak boleh mengeluhkan nafkah yang diberikan suami terhadapnya. Jika memang kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bicarakan dengan baik dan carilah solusinya bersama-sama dengan baik. Ingat seberapapun penghasilan suami, mereka mencarinya dengan bersusah payah dan dengan tujuan membahagiakan keluarga. Tahadust (sering mengingat) pada yang demikian insyaallah akan senantiasa bersyukur


Tanya :
ustadzah mw bertanya.. kadang di saat qt terkena musibah/ujian yang ada qt malah mengeluh dan berhusnuzhon pd Allah.. berfikir knp Allah berikan musibah/ujian itu.. pdhl setelah sekian lama ternyata ada hikmahnya.. bgmn agar saat mendapat ujian berikutnya qt bisa bersyukur tanpa berkeluh kesah..? 

▶▶
senantiasa berhusnudzon (berbaik sangka) kepada Allah SWT adalah baik, berkeluh kesah hanya padaNYA jauh lebih baik daripada berkeluh kesah kepada manusia. Namun tetap kita harus memperhatikan akhlak kita ketika berkeluh kesah dengan Allah. Perbanyak istighfar mengakui kesalahan diri kepada Allah, merendahkan diri kepada Rabb penguasa alam dan berusaha senantiasa memperbaiki diri, insyaallah akan membantu menghadirkan rasa husnudzon kita kepada Allah SWT.
 Dan jangan lupa senantiasa berusaha membersihkan hati dari sifat riya & takabur yang terkadang datang tanpa kita rasa.


Tanya :
Assalamualaikum ustazah...mw bertanya ...dl waktu gaji blm naik rasany kurang trs skrg gajiny naik masih kurang aj...apakah itu karena kurang bersyukur? Trs ad org yg gajiny pas2an mrasa cukup walaun sbnerny kurang ap itu tnda bersyukur?
Syukron

▶▶
 Waalaikum salam, Allah akan senantiasa mencukupkan kebutuhan kita bukan gaya hidup kita. Harta yang berkah adalah yang dapat dirasakan oleh orang2 lain/umat. Agar bisa menjadi amal yg terus mengalir pahalanya. Tanda bersyukur bisa dirasakan/dilihat dari akhlaknya dan keberkahan itu.


Tanya :
Assalamuallaikum ummi, kadang kita suka kurang bersyukur atas nikmat yg telah allah berikan , kadang suka futur dan kufur ummi, adakah kiat" untuk menghilangkan sifat jelek itu ummi ??  Syukron 

▶▶ Banyaklah beristighfar dan cintai apa yang dikerjakan, ingat selalu niat baik kita. perbnyak kening menyentuh tanah


Tanya :
Mau nanya tapi sedikit melenceng dr materi. Td diatas sempat disinggung riya. Nah bagaimana caranya untuk menjaga diri agar tidak timbul riya saat beribadah atau dlm berbuat suatu kebaikan dan jauh dari sifat ujub ??? 

▶▶ Sifat riya (sombong) adalah sifat yang paling dibenci Allah SWT, dosa yang pertama kali dilakukan iblis dan mengakibatkan ia terusir dari tempatnya bersama para Malaikat yang lain.

Perbanyak istighfar dan senantiasa mengakui kekurangan dan kelemahan, banyak bermuhasabah tentang dosa2 kita, insyaallah akan membantu kita menghilangkan sifat sombong dan ujub.

Semoga Allah senantiasa menjaga hati kita dari sifat sombong dan ujub.



Tanya :
Ana mau tanya, apa bedanya tahadduts dengan tafakur?

▶▶ Tahaduts menyebut-nyebut atau mengungkapkan kenikmatan tersebut, sedang tafakur menggunakan semua indra untuk menemukan kenikmatan kemudian menjadikannya sebagai sarana menambahkan keimanannya kepada Allah




Resume By :
Komunitas Para Pemburu Syurga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar