Minggu, 17 April 2016

ATM 18 April 2016

Tafsir Surat Al-Waqi'ah ayat 12-13-14

Oleh KH. Abdul Hasib Hasan

 فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (١٢)

12. Berada dalam surga-surga kenikmatan.

ثُلَّةٌ مِنَ الأوَّلِينَ (١٣)

13. Segolongan besar dari orang-orang terdahulu.

وَقَلِيلٌ مِنَ الآخِرِينَ (١٤)

14. Dan segolongasn kecil dari orang-orang terkemudian.

Mereka berada dalam "surga-surga kenikmatan."
Kata na'îm berasal dari kata na'ama, yang berarti hidup tenang dan nyaman. Kata ni'mah adalah berkah dan kenikmatan, segala sesuatu yang ingin lebih banyak lagi dimiliki oleh seseorang.

"Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu" (QS 2:216).

Seringkali seseorang tidak dapat mengambil hikmah dari berbagai peristiwa yang dialaminya.
Jika manusia mampu apa yang menimpa dirinya sebagai terjadi atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (bismillâhirrahmânirrahîm), maka ia akan mampu melihat rahmat Allah di balik setiap peristiwa dan situasi. Bila tidak, ia hanya akan menilai berdasarkan pandangan pribadinya.

Orang mukmin hanya melihat kebaikan, tanpa mempedulikan apa kata orang lain.
Jika ia betul-betul beriman, jika ia meyakini bahwa pengendali makhluk ini adalah Tuhan Yang Maha Pengasih, maka ia akan berusaha melihat rahmat Allah di balik setiap peristiwa. Karena alasan itu, hati seorang mukmin tidak pernah terguncang atau merasa gelisah.

Seorang mukmin bertindak sebaik mungkin menurut kemampuannya, karena ia adalah aktor dan sekaligus objek tindakan. Secara lahiriah, ia akan menanggapi suatu keadaan darurat.

Sementara itu, secara batiniah, ia akan merasa tenang, karena mengetahui bahwa hal itu berasal dari Tuhan Yang Mahabenar.
Jika ia tidak menyukai apa yang menimpa dirinya, yang demikian itu karena ia menilainya secara salah dan serampangan.  Penilaian didasarkan pada tingkat kejahilan dan pengetahuan. "Boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal ia itu bumk bagimu" (QS 2:216).

Seorang anak sangat suka bila ada banyak coklat di sekelilingnya, sementara seorang dewasa yang berilmu bisa mengetahui bahaya coklat itu bagi kesehatan. Seorang anak muda yang bertanggung jawab baru mengerti dan memahami arti jerih payah dan tanggung jawab dalam hubungannya dengan harta kekayaan setelah ia memperolehnya dengan keringatnya sendiri.
Hanya dengan cara seperti ini sajalah ia akan mengetahui kesulitan dalam memperoleh, menjaga, dan membelanjakannya dengan baik.

Akan tetapi, seorang yang tidak bertanggungjawab biasanya memiliki hasrat atau keinginan romantis pada segala sesuatu tanpa mengetahui bahaya yang terkandung di dalamnya.

Sekelompok orang yang sudah lebih dahulu memiliki pengetahuan tentang Tuhan Yang Mahabenar juga lebih dahulu memasuki surga keimanan. Mereka dikatakan terdahulu dalam pengertian bahwa mereka sudah masuk ke surga sebelum kematian karena telah meraih kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan ini.

Mereka sudah mengetahui makna kenikmatan dan memiliki pengetahuan langsung tentang tauhid di dunia ini. Orang-orang yang belum meraih pengetahuan langsung hanya bisa membenahi dan memperbaiki salat dan doa mereka dengan harapan bahwa mereka bisa memperolehnya sewaktu nyawa dan dunia pun direnggut oleh kematian.

Tidak peduli sudah sejauh mana tauhid dan keimanan seseorang, tetap saja masih ada tarikan tubuh. Tubuh adalah salah satu instrumen yang digunakan Allah dalam memberikan peringatan bahwa seseorang masih dikuasai oleh belenggu alam kehidupan dunia ini.
Tidak peduli sejauh mana seseorang berada dalam kepasrahan, tetap saja masih diketahui ada dualitas dan kerugian.

Ketidakadilan manusia ada karena tidak ada ketinggian puncak dalam evolusi spiritual, yakni peristiwa historis atau duniawi berupa munculnya Imam Mahdi (secara harfiah bermakna orang yang terbimbing lurus; beliau adalah Imam kedua belas yang sedang gaib).

Pada waktu itu, bumi akan diwarisi oleh orang-orang rendah hati yang bertindak benar. Keadilan Allah pun akan terwujud penuh dalam kehidupan ini.  Jika seseorang peduli pada waktu, maka ia juga harus peduli pada kronologi peristiwa. Jika cahaya intelek memungkinkan seseorang untuk pergi menembus waktu untuk sesaat, maka kata "terdahulu" mengimplikasikan orang-orang yang memperoleh risalah, tak peduli kapan waktunya.

Orang-orang yang kepedulian utamanya adalah menjalani kehidupan tauhid cenderung kurang mementingkan waktu.

Manusia yang mencari tauhid akan berusaha memperoleh pengetahuan Ibrahim a.s. la bersahabat dengan Nabi Muhammad saw., dan menginginkan bimbingan, nasihat, dan persahabatan dengan para Imam dan sahabat-sahabat terpilih. Ia ingin mendekati keadaan mereka. Sia-sia dan percuma saja menginginkan kedekatan dengan mereka secara fisik, tanpa ingin mengambil teladan mereka.

Dan jika seseorang ingin mendekati keadaan mereka, maka yang demikian itu dapat terjadi kapan saja. Sebab, keadaan mereka dipaparkan kepada manusia melalui Al-quran, Sunah Nabi, dan hadis. Seseorang bisa dikat

Repost By : Ustadz Undang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar