Rabu, 08 Juni 2016

ATP 08 Juni 2016

RENUNGAN HARI KE-3
"Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku"

"Jangan pernah berpikir bahwa kita masih memiliki jatah hidup untuk merasakan Ramadhan lagi di tahun mendatang. Tidak ada jaminan ! Mungkin inilah Ramadhan Terakhir dalam hidup kita."

Coba kita berandai-andai, jika saja kita menerima pemberitahuan bahwa hari kematian kita akan tiba satu bulan lagi, maka mulai saat ini juga kita akan menyungkur sujud menangisi segala noda dosa yang telah menumpuk dan menutup dinding hati kita.

Ya, pasti kita akan mengakui segala kesalahan dan meminta maaf dengan sungguh² kepada Allah.
Mendatangi orang² yang pernah kita zalimi, mengakui kesalahan sekecil apapun di hadapan mereka tanpa banyak berpikir resiko apa yang akan kita hadapi nantinya.

Ramadhan, Karunia Tidak Terhingga

Ramadhan adalah karunia yang telah disediakan oleh Allah bagi kita, manusia yang hendak kembali ke fitrahnya, ke kesucian dirinya.

Ini adalah bulan penolong, bulan tempat kita mengistirahatkan nafsu yang selama sebelas bulan tidak henti²nya kita perturutkan.

Ramadhan adalah karunia dari Allah.
Kita di berikan kesempatan untuk memperoleh pahala yang besarnya undefined (tidak terdifinisi).
Besarnya tidak terhingga, terserah Allah.

Deadline Your Ramadhan !

Seiring dengan berjalannya waktu, jatah hidup manusia pun semakin dekat mendekati garis final kehidupan (ajal).
Tidak satu pun di antara kita yang mengetahui kapan kita sampai pada garis final kehidupan itu.
Yang pasti, batasannya tidak akan bergeser walau setitik. Waktunya tidak akan meleset walau sedetik.
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat pula memajukannya." (QS. Al-'Araf : 34)

Kematian adalah salah satu rahasia besar kehidupan. Tidak ada yang tahu sampai kapan ia diamanahi roh.

Salah satu hikmah dirahasiakannya maut adalah agar manusia senantiasa berhati-hati dalam setiap detik usianya jangan sampai ia keluar dari batas yang telah ditentukan oleh Rabb.

Jadikan Ramadhanmu deadline.
Seolah ini menjadi Ramadhan Terakhirmu.
Kenapa ?
Agar kita berusaha keras menggapai tangga ketakwaan tertinggi di Ramadhan ini.
Jika Ramadhan ini terlewat, hilanglah Ramadhan Terakhir kita.

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un

Bagaimana jadinya jika tiba-tiba roh kita di ambil Sang Pencipta.
Padahal, diri kita masih terkotori oleh dosa² yang belum terobati.
Padahal, hati masih terbungkus berbagai sifat-sifat madzmumah [sifat tercela yang bisa membuat celaka].

Saudaraku...
Meskipun, tempat yang kita mampiri ini kawasan yang sangat indah, penuh dengan kesenangan, goda dan rayu senantiasa menyerta, tapi kita harus terus mengingat bahwa bukan tempat ini yang kita tuju.

Tempat yang kita tuju lebih asri, lebih indah, lebih damai, lebih nikmat, bahkan nikmatnya tidak akan pernah bisa terlukis dalam penglihatan, tidak pernah di prediksikan melalui kata², dan tidak pernah bisa terbayang dalam pikiran kita.

Ah, surga...
Semoga kita menjAdi salah satu penghuninya..

#Mari Memperbaiki Diri
#Lillah, Billah, Fillah

Sumber :
Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku
[Ahmad Rifa'i Rif'an]

By: Maulida Khalisa Az zahra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar