RENUNGAN HARI KE-5
"Tuhan, Maaf, Saya Sedang Sibuk
"Sungguh aku sangat ingin memerintahkan shalat untuk didirikan, lalu aku perintahkan seorang laki-laki untuk mengimani orang-orang, kemudian aku berangkat bersama beberapa orang laki-laki dengan membawa beberapa ikat kayu bakar kepada orang-orang yang tidak ikut shalat, lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api tersebut."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Menyambut Panggilan Allah
Shalat menjadi hal yang sering kali diremehkan.
Ketika kesibukan kerja sangat padat, tugas-tugas yang harus segera diselesaikan sudah menumpuk, banyak orang yang kemudian mengabaikan shalatnya. Atau paling tidak menundanya hingga akhir waktu shalat.
"Sesungguhnya [pembatas] antara sesorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim)
Saudaraku...
Allah telah mengatur waktu shalat dengan sempurna.
Allah Pencipta kita, maka Dia tentu yang paling tahu tentang kebutuhan makhluk-Nya.
Dia tahu waktu dimana kita butuh untuk menghadap-Nya.
"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa : 103)
Shalat adalah media relaksasi yang efektif di tengah kesibukan kerja yang melunturkan nilai² samawi.
Maka, ketika azan berkumandang, sangatlah ia dengan semangat.
Sambutlah, kalimat² yang menggema itu adalah panggilan atas jiwamu.
Allahu Akbar...Allahu Akbar
Allah Mahabesar, dibandingkan dengan-Nya kita kecil sekali.
*Atasan kita juga kecil sekali. Harta yang kita peroleh juga kecil sekali. Pangkat yang didamba juga ternyata kecil sekali.
Lalu, untuk apa mengejar segala yang kecil-kecil itu jika memperolehnya kita melanggar aturan Allah yang Mahabesar ?
Asyhadu alla ilaha illallah...
Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan selain Allah.
*Renungkan kembali siapa yang lebih kita sembah sekarang ?
Semoga bukan pekerjaan kantor yang menumpuk. Semoga bukan atasan yang kita takuti. Semoga tetap Allah yang lebih kita pentingkan.
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah...
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah.
*Saudaraku, jika Rasulullah menyaksikan umatnya masih sibuk dengan pekerjaannya padahal waktu shalat telah tiba, bayangkan apa yang akan dilakukan oleh beliau.
Beliau akan mengajak umatnya yang shaleh membawa kayu bakar untuk membakar tempat kerjamu.
Hayya 'alash sholah...
Mari menunaikan shalat.
*Berhentilah sejenak dari segala kegiatan duniawimu kawan. Penuhi panggilan itu.
Hayya 'alal falah...
Mari meraih kemenangan.
*Shalatlah, dan mari sambut kesuksesan. Shalatlah, dan yakinlah hasil kerjamu akan membuahkan keberhasilan dan lebih berkah.
Allahu Akbar...Allahu Akbar...
Allah Mahabesar...Allah Mahabesar.
*Masihkah Allah kecil di hati kita sehingga dengan beraninya kita meninggalkan perintah-Nya ? Oh, tidak disembahpun Allah tetap menjadi Tuhan. Tapi apa jadinya manusia bila ia tidak mau menyembah Tuhannya?
La ilaha illallah.
Tiada sesembahan selain Allah.
*Sesembahan di zaman modern bukan patung berhala layaknya Latta, Uzzah, Manat, atau Hubal di zaman Rasulullah.
Sesembahan di zaman ini bisa berupa yang yang membuat manusia mengabaikan perintah Tuhannya.
Bisa juga berupa komputer yang lebih dimenangkan dan daripada mendirikan shalat.
Bisa pula berupa atasan yang lebih kita takuti daripada Allah Swt.
Sambutlah panggilan azan itu.
Berhentilah sejenak dari aktivitasmu.
Cuci wajah dan matamu yang lelah menatap layar komputermu.
Basuh tanganmu yang telah lama menjamah tumpukan tugas-tugas itu.
Bersiaplah bertemu Penciptamu.
#Mari Memperbaiki Diri
#Lillah, Billah, Fillah
Kutipan :
Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku
[Ahmad Rifa'i Rif'an]
By.Maulida Kaz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar