RENUNGAN HARI KE-7
"The Power of Wara' "
"Mengembalikan uang satu dirham yang meragukan itu lebih saya sukai daripada saya bersedekah seratus ribu dirham." (Abdullah bin Mubarak)
Wara', sesungguhnya memiliki makna 'kehati-hatian'.
Hati-hati terhadap segala sesuatu yang ia ragu atasnya, apalagi terhadap hal-hal yang haram.
Orang yang warna' akan menolak barang² yang syubhat, barang yang tidak diketahui halal dan haramnya.
Mari kita belajar dari Sufyan Ats-Tsaury.
Beliau menegaskan, "Saya tidak melihat yang lebih mudah ketimbang wara'. Hadi apa yang mengganjal dalam dirimu, tinggalkan saja."
"Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, bergantilah kepada apa yang tidak meragukan kamu."
(HR. Tirmidzi)
Seorang muslim akan meninggalkan segala sesuatu yang bukan haknya.
Jangankan yang bukan haknya, segala sesuatu yang halal luh bisa dihindari jika harta halal itu berlebih bagi dirinya.
Seorang muslim tidak akan pernah menimbun segala sesuatu yang tidak berguna baginya.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah saw., 'Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna bagi dirinya." (HR. Tirmidzi dan Ibu Majah).
Karena itu, wara' sesungguhnya menjadi benteng bagi seorang muslim.
Dengan wara', manusia akan memiliki kekuatan jiwa yang luar biasa.
Dengan wara', tidak akan ada niat untuk tamak terhadap harta.
Karena seorang yang wara' hanya mengambil harta yang memang perlukan saja.
Sisanya ia berikan kepada yang lebih berhak.
Orang yang wara' tidak akan pernah angkuh dengan yang diperolehnya. Karena hatinya selalu menyadari bahwa apa yang diperolehnya hanyalah karunia Allah terhadapnya.
Ia selalu ingat bahwa hartanya hanyalah titipan.
☝ Ketika yang lain memburu popularitas, mereka hanya ingin dikenal sebagai hamba yang mulia oleh Tuhannya.
☝Ketika yang lain mendamba kuasa, mereka justru gemetaran menerima amanah.
Ah, indahnya wara'.
Wara' akan mengantar kita terus-menerus memandang Allah dalam hal² yang halal.
Karena wara' akan mendorong kita untuk terus bersyukur, sebab dibalik yang kita pandang, ada nama Allah di sana.
Maka tepatlah jika Abu Hurairah pernah mengatakan, "Orang-orang yang berada fi majelis Allah kelak, adalah orang yang wara' dan zuhud."
#Mari Memperbaiki Diri
#Lillah, Billah, Fillah
Kutipan :
Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku
[Ahmad Rifa'i Rif'an]
By:Maulida Kaz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar